Jokowi tegaskan pemerintah sudah siapkan amunisi stabilkan rupiah

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://3.bp.blogspot.com/-QzJofuU7cHk/VeDhXf4YiXI/AAAAAAAABxE/vgRm-0zGCf8/s1600/jokowi-tegaskan-pemerintah-sudah-siapkan-amunisi-stabilkan-rupiah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-QzJofuU7cHk/VeDhXf4YiXI/AAAAAAAABxE/vgRm-0zGCf8/s640/jokowi-tegaskan-pemerintah-sudah-siapkan-amunisi-stabilkan-rupiah.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>NEWSOBSERVASI:</b> Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah sudah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk menghadapi depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sejumlah kebijakan tersebut disiapkan pemerintah bersama otoritas keuangan dan moneter yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Paling penting dihadapi masalah itu karena sudah ada instrumen-instrumen dari Bank Indonesia dan otoritas jasa keuangan (OJK)," kata Jokowi di Batang, Jawa Tengah, seperti dikutip dari Antara, Jumat (28/8).</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jokowi kembali menegaskan bahwa depresiasi mata uang terhadap dolar Amerika Serikat tidak hanya menimpa Indonesia. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Hampir seluruh negara mengalami (Kenaikan kurs dolar AS) ini," katanya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Seperti diketahui pada Senin (24/8) data Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah sempat menembus angka Rp 14.014 per USD. Sementara hari ini, Jumat (28/8) menurut data kurs Tengah BI, rupiah berada di posisi Rp 14.011 per USD.(merdeka)</span></div>

Jokowi tegaskan pemerintah sudah siapkan amunisi stabilkan rupiah

NEWSOBSERVASI: Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah sudah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk menghadapi depresiasi nilai tu...

OBSERVASI Selengkapnya »

Profesi Wartawan yang Selalu Diintai Bahaya

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://4.bp.blogspot.com/-0VAwN9ISIgg/VdhCcgxno1I/AAAAAAAABvw/Wx2uwDuhBSI/s1600/profesi-wartawan-yang-selalu-diintai-bahaya-v29k4drfog.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="420" src="http://4.bp.blogspot.com/-0VAwN9ISIgg/VdhCcgxno1I/AAAAAAAABvw/Wx2uwDuhBSI/s640/profesi-wartawan-yang-selalu-diintai-bahaya-v29k4drfog.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Yogyakarta,NEWSOBSERVASI: </b>Komisioner Komnas HAM, Siti Noor Laila menyatakan bahwa profesi seorang wartawan, bisa dikatakan cukup berbahaya. Pasalnya, orang yang tidak suka dengan seorang wartawan dalam menulis berita bisa menjadi target kekerasan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia melihat banyak kasus kekerasan yang dialami wartawan. Salah satunya yang menimpa Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin, wartawan Harian Bernas Yogya yang dibunuh dengan cara dipukul dengan besi.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Meski peristiwa itu sudah 19 tahun berlalu, namun peristiwa berdarah, di mana dia dianiaya pada 13 Agustus 1996 dan akhirnya meninggal 16 Februari 1996 silam itu, belum terungkap hingga kini.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Untuk itu, Laila meminta kalangan wartawan tetap berkerja secara profesional dan tidak boleh pantang menyerah dalam mengabarkan informasi yang benar. Dia mengakui, risiko diperlakukan seperti Udin juga mengintai wartawan lain.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Wartawan tetap harus bekerja profesional, meskipun profesi itu cukup berbahaya," kata Laila dalam seminar nasional bertema 'Menghentikan Kekerasan Terhadap Jurnalis dan Penuntasan Kasus Udin', di Auditorium Pascasarjana UII, Yogyakarta, Jum'at (21/8/2015).</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tiga pembicara lain hadir dalam seminar yang digelar untuk memperingati 19 tahun kematian Udin. Mereka dari kalangan aktivis yang selalu menyuarakan orang tertindas hingga selalu mengkritik lemahnya penegakan hukum di Yogyakarta.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ketiganya, Tri Wahyu KH dari Koalisi Masyarakat Untuk Udin, Imam Wahyudi yang tak lain merupakan Anggota Dewan Pers, serta Aryo Wisanggeni dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI)</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Terkait kasus Udin, Laila meminta semua duduk bersama untuk serius menyelesaikan dengan mencari, siapa pelaku sebenarnya di balik peristiwa yang mencederai demokrasi itu? Dia melihat pelaku pembunuh Udin sudah masuk pelanggaran HAM berat.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Seluruh stakeholder harus duduk bersama untuk menyelesaiam kasus Udin. Kekerasan yang dialami Udin masuk pelanggaran HAM berat," jelasnya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Koordinator Bidang Advokasi AJI, Aryo Wisanggeni mengatakan, banyak catatan kekerasan terhadap wartawan masih tinggi tiap tahunnya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia membuka data pada tahun 2005 ada 43 kasus, tahun 2006 ada 53 kasus, 2007 ada 70 kasus, tahun 2008 ada 59 kasus, tahun 2009 ada 37 kasus, tahun 2010 ada 51 kasus, tahun 2011 ada 49 kasus, tahun 2012 ada 51 kasus, tahun 2013 ada 40 kasus dan tahun 2014 ada 41 kasus.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kekerasan yang dialami profesi wartawan ini masih cukup tinggi, sangat ironis sekali banyak kasus tidak terungkap siapa pelakunya," timpal Aryo.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hampir semua kasus pembunuhan terhadap wartawan tidak terungkap. Dia mengambil contoh lain yang dialami Agus Mulyawan, wartawan Asia Press yang diberondong tembakan hingga tewas.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia berharap agar pihak yang berkompeten untuk menangani secara profesional kasus kekerasan yang dialami wartawan. Sebab, tidak sedikit kasus yang dialami wartawan hilang tertelan bumi, seperti halnya kasus Udin yang sudah dinyatakan kedaluarsa dua tahun silam.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sementara Tri Wahyu tak henti-hentinya menyuarakan agar polisi, khususnya Polda DIY, mengusut tuntas kasus Udin. Bahkan, setiap bulan pada tanggal 14 ,selalu mengelar aksi tutup mulut di depan Mapolda DIY, demi mengenang kematian Udin dan meminta polisi mengusut kematiannya. <b>(okz)</b></span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

Profesi Wartawan yang Selalu Diintai Bahaya

Yogyakarta,NEWSOBSERVASI: Komisioner Komnas HAM, Siti Noor Laila menyatakan bahwa profesi seorang wartawan, bisa dikatakan cukup berbahay...

OBSERVASI Selengkapnya »

Jusuf Kalla : Syariat Islam di Aceh tidak boleh bertentangan dengan hukum nasional

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://1.bp.blogspot.com/-nbHZ05jtups/VdhANJ6YhnI/AAAAAAAABvk/V-rZk4TvkL0/s1600/150821111251_jusuf_kalla_640x360_bbc.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="http://1.bp.blogspot.com/-nbHZ05jtups/VdhANJ6YhnI/AAAAAAAABvk/V-rZk4TvkL0/s640/150821111251_jusuf_kalla_640x360_bbc.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>NEWSOBSERVASI:</b> Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, walaupun Aceh dapat menerapkan syariat Islam seperti ditegaskan dalam Undang-undang nomor 18 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus, tetapi aturan dan implementasinya tidak boleh bertentangan dengan hukum nasional.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Aceh bisa mengambil itu (syariat Islam) selama tidak bertentangan dengan hukum nasional yang bersifat umum," kata Jusuf Kalla dalam wawancara khusus dengan BBC Indonesia, Jumat (21/08) siang di kantornya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menurut Kalla, setelah adanya UU Otonomi khusus itu, pembuatan peraturan daerah atau qanun terkait syariah lebih banyak ditentukan oleh DPR Aceh.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Masalah-masalah peraturan tentang syariah diputuskan oleh DPR Aceh," katanya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalla juga mengatakan materi dan penerapan syariat Islam di Aceh tidak untuk warga non-Islam di wilayah itu. "Hanya untuk yang beragama Islam saja," tandasnya. (<a href="http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/08/150821_indonesia_wapres_syariatislam_aceh">bbc</a>)</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

Jusuf Kalla : Syariat Islam di Aceh tidak boleh bertentangan dengan hukum nasional

NEWSOBSERVASI: Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, walaupun Aceh dapat menerapkan syariat Islam seperti ditegaskan dalam Undang-undan...

OBSERVASI Selengkapnya »

KPK Dorong Masyarakat Aktif Awasi Dana Desa

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://4.bp.blogspot.com/-hWp4NApppMo/Vco2otshoeI/AAAAAAAABtY/fDQSeg9hML4/s1600/GuKBETRVmf.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="http://4.bp.blogspot.com/-hWp4NApppMo/Vco2otshoeI/AAAAAAAABtY/fDQSeg9hML4/s640/GuKBETRVmf.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Yogyakarta,NEWSOBSERVASI:</b> Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendorong masyarakat untuk aktif mengawasi pemakaian dan pelaksanaan UU Desa. Sebab tahun ini pemerintah menggelontorkan lebih dari Rp20 triliun untuk pembangunan desa.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Untuk itu, KPK mengadakan beragam kegiatan edukasi dan dialog ke masyarakat. Salah satunya KPK mengadakan Dialog Interaktif "Mengawal Dana Hingga ke Desa" di Yogyakarta, Rabu 12 Agustus. Dialog akan diselenggarakan di Bangsal Kepatihan (kantor Gubernur) DIY pada pukul 12.00 hingga 17.00 WIB.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dialog hasil kerja sama dengan pemerintah Yogyakarta ini akan dihadiri Wakil Ketua KPK Johan Budi, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Marwan Djafar, Menteri Dalam Negri Tjahjo Kumolo, dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam dialog akan dipaparkan perkembangan implementasi UU Desa, metode pengawasan serta cerita pengalaman kepala desa yang mengelola keuangannya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dengan adanya dialog ini, KPK berharap terjalin sinergi seluruh pihak dan mendorong kesadaran publik mengawal penggunaan dana pembangunan desa. (Metrotv)</span></div>

KPK Dorong Masyarakat Aktif Awasi Dana Desa

Yogyakarta,NEWSOBSERVASI: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendorong masyarakat untuk aktif mengawasi pemakaian dan pelaksanaan UU Des...

OBSERVASI Selengkapnya »

Penyaluran Dana Desa Tahap I Capai 100%

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://1.bp.blogspot.com/-ocZpr9SMvOg/VcXwB5Y9QbI/AAAAAAAAFVk/MD5tXDl6daY/s1600/penyaluran-dana-desa-tahap-i-capai-100-O5z.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="http://1.bp.blogspot.com/-ocZpr9SMvOg/VcXwB5Y9QbI/AAAAAAAAFVk/MD5tXDl6daY/s640/penyaluran-dana-desa-tahap-i-capai-100-O5z.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>NEWSOBSERVASI:</b> Pemerintah menyatakan dana desa sudah tersalurkan 100% dari pusat ke daerah. Pemerintah pun mulai menyiapkan skema pengawasan superketat dalam proses pencairan dari kabupaten ke desa. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar mengatakan, dana desa tahap pertama sebanyak Rp8,28 triliun sudah dicairkan ke seluruh daerah. Sekarang dana yang sudah cair itu tinggal menunggu proses penyaluran dari kabupaten ke desa-desa. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Meski sudah banyak desa yang menerima, Marwan tetap mengingatkan penyalurannya harus hati-hati sebab ada skema pengawasan yang berlapis- lapis. ”Penyalurannya harus sesuai peraturan. Kami ada skema pengawasan yang bisa menjerat kepala daerah jika tidak hati-hati,” tandas Marwan saat menghadiri Pameran Potensi Desa Kemendes PDTT di Alun-Alun Bondowoso, Jawa Timur, kemarin. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Politikus PKB ini mengatakan, sistem pengawasan berlapis salah satunya dengan pendamping desa. Pihaknya sudah menerjunkan mantan fasilitator PNPM selama empat bulan untuk melakukan identifikasi aset yang selama ini sudah dikerjakan desa selama beberapa tahun seperti sarana prasarana, kegiatan ekonomi, dan sebagainya. Selain itu, mantan fasilitator PNPM ini juga akan mengawal dana desa dalam bentuk program yang sudah ada panduannya. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pengawasan kedua, beberapa kementerian termasuk Kemendes sudah membentuk task force yang akan mengawasi penyaluran dana desa. Selain itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga turut mengawasi penyaluran karena BPK yang ditugasi untuk mengaudit. ”Jadi, saya harap seluruh kepala daerah dan kepala desa untuk berhati-hati menyalurkan dan memanfaatkan dana desa. Jangan sampai melenceng dan menyelewengkan dananya,” tandasnya. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menurut Marwan, kehatihatian ini penting karena tahun depan dana desa akan naik dua kali lipat. Jika tahun ini total dana desa mencapai Rp20 triliun, tahun depan naik Rp40 triliun. Bila tahun ini Bondowoso hanya mendapat per desa rata-rata Rp600-700 juta, tahun depan bisa menjadi di atas Rp1 miliar. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dana itu belum lagi ditambah dengan dana lain yang bersumber dari APBD dan dana alokasi khusus (DAK). ”Tentu dengan dana sebesar itu memerlukan semangat dan komitmen agar proses pembangunan dan proses ekonomi masyarakat desa bisa berjalan baik,” paparnya. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Meski demikian, Marwan mengakui ada daerah yang belum bisa menyalurkan dana desa. Namun, persentasenya sangat kecil. Kendalanya, peraturan gubernur tentang izin penyaluran dana desa belum diterbitkan. Padahal, Kemendes sudah menerbitkan Permendesa No 5/2015 yang bisa menjadi pedoman penyaluran dana desa. Tahun ini dana desa harus diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bupati Bondowoso Amin Said Husni menyatakan, dana desa yang dialokasikan dari APBN sudah ditransfer seluruhnya ke rekening desa. Saat ini ada 209 desa dan 10 kelurahan di Bondowoso. Dari jumlah itu, 171 di antaranya kepala desa baru. Dia pun berharap dana desa dapat segera dimanfaatkan warga desa untuk membangun infrastruktur. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Amin juga mengungkapkan sudah membuat surat keputusan (SK) bupati untuk memandu program desa. ”Tahun ini dana desa digunakan ke infrastruktur, terutama jalan-jalan, sehingga bisa memacu ekonomi dan makin banyak pusat pertumbuhan ekonomi baru di Bondowoso,” paparnya. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pemerintah kabupaten juga sudah membentuk tim untuk mendampingi kepala desa dalam menggunakan dana desa. (Simdo)</span></div> </div>

Penyaluran Dana Desa Tahap I Capai 100%

NEWSOBSERVASI: Pemerintah menyatakan dana desa sudah tersalurkan 100% dari pusat ke daerah. Pemerintah pun mulai menyiapkan skema penga...

OBSERVASI Selengkapnya »

Kementerian Kesehatan Temukan Makanan Berformalin di Muktamar NU

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://1.bp.blogspot.com/--Bfap6ZDPxA/Vb4lwjYejMI/AAAAAAAAFUw/KucobAcsI-g/s1600/16f9b6bb-57ed-4922-bb7a-4308af050503_169.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="http://1.bp.blogspot.com/--Bfap6ZDPxA/Vb4lwjYejMI/AAAAAAAAFUw/KucobAcsI-g/s640/16f9b6bb-57ed-4922-bb7a-4308af050503_169.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><b>Jombang,NEWSOBSERVASI:</b> - Sejumlah tim dokter dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya (BBTKLPP) Kementerian Kesehatan diterjunkan untuk mengecek keamanan makanan yang dikonsumsi panitia dan peserta Muktamar NU ke 33 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Yang mengejutkan, petugas menemukan makanan olahan daging dan pisang yang akan dikonsumsi peserta muktamar mengandung formalin.<br /><br />"Kemarin ada makanan olahan daging mengandung nitrit, formalin juga namun kecil. Ada juga pisang yang mengandung formalin, harusnya kandungan formalin nol," kata Kepala Seksi Pengkajian dan Diseminasi BBTKLPP Surabaya, dr Suprihatin Giati kepada wartawan saat menguji kandungan makanan panitia dan peserta muktamar di SMKN 2 Jombang, Minggu (2/8/2015).<br /><br />Mendapati temuan itu, lanjut Suprihatin, pihaknya langsung meminta perusahaan catering menarik makanan tersebut. "Sama cateringnya langsung ditarik," ungkapnya.<br /><br />Suprihatin menjelaskan, untuk mencegah keracukan massal saat muktamar berlangsung, pihaknya rutin memeriksa makanan yang akan dikonsumsi panitia dan peserta muktamar. Pemeriksaan kandungan kimia makanan tersebut untuk mengetahui adanya kandungan zat berbahaya, seperti senyawa nitrit, arsen, sianida, formalin, dan borax.<br /><br />Sayangnya, pemeriksaan terhadap kandungan mikro biologi yang membahayakan kesehatan tidak bisa dilakukan dengan cepat. "Mikro biologinya diperiksa ada 3 parameter, ada e coli, salmonella, dan stapilococus. Untuk makanan cepat saji yang akan disajikan sore ini kandungan nitritnya aman, bisa disajikan. Untuk yang mikro biologinya harus diinkubasikan dulu, baru besok bisa diketahui hasilnya," pungkasnya. (Detik)</span></div> </div>

Kementerian Kesehatan Temukan Makanan Berformalin di Muktamar NU

Jombang,NEWSOBSERVASI: - Sejumlah tim dokter dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya (BBTKLPP)...

OBSERVASI Selengkapnya »

Mahasiswa Demo Minta Rumah Pengasingan Bung Karno Tak Jadi Tempat "Mesum"

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://3.bp.blogspot.com/-0DgVpyIp6Rg/Vb1QRqQw4LI/AAAAAAAABsM/VdEpQGWzKp4/s1600/tawuran-140510a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="354" src="http://3.bp.blogspot.com/-0DgVpyIp6Rg/Vb1QRqQw4LI/AAAAAAAABsM/VdEpQGWzKp4/s640/tawuran-140510a.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>NEWSOBSERVASI: </b>Puluhan mahasiswa Ilmu Sejarah dari Universitas Negeri Medan (Unimed) dan Universitas Sumatera Utara (USU) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pecinta Sejarah Sumut melakukan unjuk rasa di Bundaran Mayestik, Jalan Gatot Subroto, Jumat (31/7/) siang. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dengan membawa spanduk dan poster, massa menuntut agar rumah pengasingan Bung Karno di Brastagi dan Parapat tidak dijadikan tempat 'mesum' yang tak bernilai akibat komersialisasi.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menurut Koordinator Aksi Ronggur Simorangkir, masih teringat jelas dalam ingatan bahwa pejuang-pejuang kemerdekaan dan Bapak Pendiri Bangsa pernah diasingkan ke Sumatera Utara (Sumut), tepatnya di wilayah Brastagi dan Parapat pada akhir Desember 1949. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pengasingan Bung Karno, Syahrir dan H Agus Salim ke Sumut bukanlah tanpa sebab. Pengasingan tersebut diharapkan mampu mengendurkan semangat kemerdekaan masyarakat Indonesia. Sebab, hanya tokoh-tokoh tersebutlah yang mampu membakar semangat perjuangan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tentunya, sebagai masyarakat Sumut sangat bangga dengan keberadaan rumah pengasingan Bung Karno yang berada di Sumut. Namun, kebanggaan itu ternyata tidak sejalan dengan keadaan peninggalan rumah pengasingan yang saat ini memprihatinkan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kini, rumah bersejarah tersebut bagaikan 'hotel tanpa bintang' yang pudar akan nilai-nilai sejarah perjuangan kemerdekaan. Pahitnya lagi, pemerintah setempat seolah larut dalam usaha kecil-kecilannya untuk tetap massif mengkomersialisasikan rumah pengasingan Bung Karno menjadi penginapan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Siapa saja boleh menginap asalkan punya uang, bahkan tak jarang pula ketika masyarakat yang datang ke rumah pengasingan itu hanya untuk melihat dan merasakan romantisme masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan harus diusir hanya karena ada orang yang menginap," ungkapnya ketika berorasi.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Oleh karena itu, kata Ronggur, situs sejarah rumah Bung Karno harus menjadi museum dan tempat yang ramah sebagai pembelajaran bagi masyarakat. Selain itu, segera selamatkan situs-situs bersejarah di Sumut, karena hampir 70% hampir punah tanpa jejak. Alihkan segera komersialisasi penginapan di rumah pengasingan Bung Karno, karena tak ingin masyarakat berpikiran negatif. <b>(jpnn)</b></span></div>

Mahasiswa Demo Minta Rumah Pengasingan Bung Karno Tak Jadi Tempat "Mesum"

NEWSOBSERVASI: Puluhan mahasiswa Ilmu Sejarah dari Universitas Negeri Medan (Unimed) dan Universitas Sumatera Utara (USU) yang tergabung ...

OBSERVASI Selengkapnya »

Siswi SMP Ini Meninggal Setelah Ikut MOS

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://3.bp.blogspot.com/-z7iqZno_b5U/Vb1OH13uuuI/AAAAAAAABsA/UN5db8mxpns/s1600/2115445image1780x390.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-z7iqZno_b5U/Vb1OH13uuuI/AAAAAAAABsA/UN5db8mxpns/s640/2115445image1780x390.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>NEWSOBSERVASI: </b>Evan Christoper Situmorang (12), siswa di SMP Flora Pondok Ungu Permai, tewas setelah dua minggu mengalami sakit di kedua kakinya. Evan mengalami sakit di bagian kaki setelah berjalan hingga 4 kilometer atas perintah seniornya saat hari terakhir Masa Orientasi Sekolah (MOS) di sekolahnya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Tanggal 9 Juli itu kan dia terakhir MOS di SMP Flora. Dia cerita sama saya disuruh jalan kaki dari sekolahnya di Pondok Ungu Blok A ke perumahan Puri. Lalu dari sana jalan kaki lagi ke POM bensin Pondok Ungu dan jalan lagi ke sekolah. Itu rutenya memutar dan ada sekitar 4 kilometer," ujar ibunda Evan, Ratna Dumiarti di rumahnya Sektor 5 Pondok Ungu Permai, Sabtu (1/8/2015).</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ratna bercerita, kegiatan berjalan kaki sejauh itu merupakan kegiatan "cinta lingkungan" yang diadakan panitia MOS. Setelah pulang dari kegiatan itu, Evan mengeluh sakit di bagian kaki kepada ibunya. Kakinya keram dan biru-biru.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kaki Evan sakit, bu," ujar Ratna menirukan keluhan anaknya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ratna mengatakan, Evan masih tetap ingin masuk sekolah pada keesokan harinya. Bahkan, Evan bercerita bahwa dia sempat bermain futsal di sekolah. Setelah itu kondisi kakinya semakin bertambah parah.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Melihat kondisi Evan yang semakin parah, Ratna mencoba mengobati Evan dengan berbagai pengobatan. Dia mengajak Evan untuk pijat refleksi dan berobat ke puskesmas.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Tapi dia itu enggak pernah mengeluh, tetap sekolah," ujar Ratna.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rasa sakit itu terus dialami Evan hingga dua minggu. Pengobatan yang dilakukan Evan hanya ala kadarnya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ratna bercerita pada Selasa (28/7/2015), Evan jatuh di kamar mandi sekolah. Ratna menduga kaki anaknya kembali keram dan tak kuat berjalan hingga terjatuh.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Setelah itu saya ditelepon dari sekolah. Bilangnya anak saya kakinya keram enggak bisa jalan, enggak bisa berdiri. Saya ini juga guru ya, saya langsung jemput anak saya di sekolah," ujar Ratna.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Setelah peristiwa jatuh di kamar mandi, Evan tidak masuk sekolah. Ratna kembali mengajak anaknya berobat di puskesmas. Pada Kamis (30/7/2015) sore, tiba-tiba Evan kejang-kejang.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ratna langsung panik melihat kondisi anaknya. Saat itu, ia mencari bantuan warga sekitar di lingkungan rumahnya yang sedang sepi saat itu.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kata dokter, maaf bu, anak ibu sudah meninggal dalam perjalanan," ujar Ratna.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Saya enggak mau anak saya mati dokter. Saya enggak mau. Tapi suami saya bilang, ya sudah ikhlaskan saja," tambah Ratna. (<a href="http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/01/20532641/Setelah.Jalan.Kaki.4.KM.Saat.MOS.Kaki.Evan.Membiru.Hingga.Meninggal.">kompas</a>)</span></div>

Siswi SMP Ini Meninggal Setelah Ikut MOS

NEWSOBSERVASI: Evan Christoper Situmorang (12), siswa di SMP Flora Pondok Ungu Permai, tewas setelah dua minggu mengalami sakit di kedua ...

OBSERVASI Selengkapnya »