Surya Paloh: Jokowi sudah mulai meninggalkan revolusi mental

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://2.bp.blogspot.com/-XhZB7bf9iPU/VbUBB6BtB9I/AAAAAAAABrY/naC7MyAyg08/s1600/surya-paloh-jokowi-sudah-mulai-meninggalkan-revolusi-mental.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-XhZB7bf9iPU/VbUBB6BtB9I/AAAAAAAABrY/naC7MyAyg08/s640/surya-paloh-jokowi-sudah-mulai-meninggalkan-revolusi-mental.jpg" width="640" /></a></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>NEWSOBSERVASI: </b>Kendati masuk menjadi salah satu partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengaku tak segan mengkritisi semua kebijakan pemerintah, yang dinilainya menyimpang. Bahkan, NasDem menilai, Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, mulai berangsur meninggalkan komitmennya soal 'Revolusi Mental.'</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ini dikatakan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh saat bertandang ke <b style="background: none 0px 0px repeat scroll transparent; border: 0px none; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">Surabaya</b>, Jawa Timur. "Ya mengkritik berdasarkan daya nalar, Partai NasDem tetap kritis, tapi konstruktif. Itu bisa dalam hidup. Saya bertanggung jawab atas statement saya ini," tegas Surya Paloh, Minggu (26/7).</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Harus diakui, lanjut dia, Pemerintahan Jokowi-JK baru berjalan tujuh bulan, sehingga semua tidak bisa dibebankan ke pundak mantan Gubernur DKI <b style="background: none 0px 0px repeat scroll transparent; border: 0px none; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">Jakarta</b> itu. "Saya tidak setuju jika ada yang bilang pemerintah tidak bekerja apa-apa. Pemerintah ini kan baru berjalan tujuh bulan, dan sudah diwarisi berbagai macam persoalan kebangsaan. Saat Jokowi memerintah, negara dalam kondisi defisit anggaran," paparnya.</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Soal isu reshuffle yang masih gencar, Bos Media Grup ini sepakat terhadap langkah yang diambil Jokowi, meski nantinya salah satu kader NasDem yang duduk di Kabinet Kerja terkena imbas. "Reshuffle harus segera dilakukan. Itu hak prerogatif presiden. Yang perlu diingat, reshuffle bukan bukan obat mujarab. Belum tentu reshuffle bisa menyelesaikan masalah, tapi hanya bagian dari penyelesaian masalah," tegasnya.</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Surya Paloh juga mengingatkan, Parpol anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH) juga tidak perlu marah jika kadernya di Kabinet Kerja ada yang direshufle. "Jangan terus marah. Dulu kita sepakat koalisi tanpa bagi-bagi kursi, tapi ketika semuanya ikut kemudian di-reshuffle, marah. Ini hak presiden," sindirnya.</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dia juga menilai, saat ini, kondisi bangsa mengalami distorsi penyelewengan kaidah-kaidah demokrasi yang Pancasilais. "Ini menjadi masalah bangsa yang serius. Apakah Pancasila masih relevan menjadi dasar kehidupan berbangsa. Apakah penghormatan masyarakat pada Ketuhanan sudah relevan?," tanya Surya Paloh.</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menurutnya, keberadaan Pancasila di tengah-tengah bangsa, sudah mulai meredup. Pancasila sudah mulai tidak mendapat tempat di hati bangsa.</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Undang-undang tidak ditaati, mulai disiasati. Hampir di semua aspek kehidupan tidak memiliki disiplin kuat sehingga tidak mampu melahirkan anak bangsa yang hebat. Sekarang sudah mulai dengan siapa aku, siapa kamu. Berapa hargamu dan berapa hargaku. Semuanya dilakukan atas dasar kesepakatan transaksional," kritiknya.</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kehadiran pemerintah baru, Jokowi-JK, adalah pemerintahan yang harus menerima perhatian dari akumulasi aspek kehidupan yang buruk. "Kalau pemerintah Jokowi tidak siap dengan segala aspek, maka akan lebih mabok. Bangsa ini sudah sakit, yang bikin undang-undang juga sakit. Saya menilai Jokowi sudah mulai meninggalkan revolusi mentalnya, takut tidak populer," ucapnya pedas untuk kesekian kali.</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sementara itu, soal Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 12 Tahun 2015, tentang pemilihan kepala daerah, Surya Paloh juga melontarkan kritik pedasnya. Dia menganggak undang-undang itu, 'sakit.' Sebab, calon tunggal di salah satu daerah, seperti di Surabaya, masih diinginkan rakyat untuk terus memimpin, kenapa harus ditunda hingga 2017.</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Itu yang membuat undang-undang, sakit. Wong pemimpinnya masih diinginkan rakyat. Kenapa itu undang-undang mengharuskan minimal ada dua calon? Ya biarkan saja, kalau memang masih diinginkan rakyat, karena mampu," katanya menyikapi Pilwali Surabaya, yang masih memiliki calon tunggal, yaitu incumbent Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana.</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tak hanya ini saja, Surya Paloh juga mengkritisi kasus Tolikara, Papua, yang dinilai maslah kecil. "Tapi karena kondisi bangsa kita yang lemah, mudah terprovokasi, masalah ini menjadi merembet. Kasus ini, hanya 'crit on the crit,' cerita dalam cerita saja. Karena kondisi bangsa kita yang lemah itu saja," katanya santai.</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kembali dia menegaskan, Indonesia seharusnya mampu menjaga kelanjutan negeri yang hebat dan mampu dipersembahkan pada generasi penerus.</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebagai bangsa tidak boleh meminta bantuan dari bangsa lain untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Justru perubahan cara berpikirlah yang akan membangkitkan fenomena baru yang respek terhadap bangsa.</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Saya harus menyatakan kepedihan saya, karena negeri-negeri maju memandang bangsa kita dengan sebelah mata. Suka atau tidak suka, senang atau tidak senang, inilah memang kondisinya. Karena keteladanan tidak diberikan pemimpin-pemimpin bangsa. Mereka tidak pernah mau mengakui kesalahannya," nilainya.</span></div> <div style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; outline: none 0px; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify; width: 630px;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di akhir pembicaraan, Surya Paloh menyinggung soal Pengacara OC Kaligis yang terlibat kasus suap. "Dia sudah tidak di NasDem. Setelah menjadi tersangka, dia menghubungi saya langsung, mengatakan mundur dari NasDem, dan kita tidak akan memberi sanksi apapun karena dia sudah mengundurkan diri," tandasnya. <b>(merdeka)</b></span></div>

Surya Paloh: Jokowi sudah mulai meninggalkan revolusi mental

NEWSOBSERVASI: Kendati masuk menjadi salah satu partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Partai Nasional Demokrat (NasDem)...

OBSERVASI Selengkapnya »

Ikut Pilkada dan Mundur Dari Anggota Dewan, Ini Kata Nasir Djamil

<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://4.bp.blogspot.com/-EH9Fooj8uDU/VaNguIoilpI/AAAAAAAABog/Qva-WaX15f4/s1600/Nasir%2BDjamil.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="428" src="http://4.bp.blogspot.com/-EH9Fooj8uDU/VaNguIoilpI/AAAAAAAABog/Qva-WaX15f4/s640/Nasir%2BDjamil.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: white; color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>NEWSOBSERVASI:</b> Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Jamil mengatakan, hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tidak mengerti dengan politikus. Sehingga mengharuskan anggota DPR, DPRD mundur jika maju sebagai kepala daerah.</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Apa itu partai dalam konteks demokrasi. MK hanya melihat secara kontekstual UUD, tanpa melihat realita sebenarnya," kata Nasir, Minggu (12/7/2015).</span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika hal itu hanya diberlakukan kepada PNS atau TNI, lanjut anggota Komisi III DPR asal Aceh ini, merupakan hal yang wajar. Pasalnya PNS dan TNI tidak dipilih langsung oleh rakyat.</span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Sementara itu dewan itu dipilih rakyat," ujarnya.</span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Jadi gak tepat bila disamakan dengan TNI/Polri dan PNS. Kayaknya MK ini kurang riset terkait masalah ini semua," tandasnya.</span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Untuk mensiasati putusan MK itu , "Misalnya saya maju, saya membuat pengunduran diri. Tapi partai saya enggak menjawab. Kalau menang baru diterima partai saya. Ini cara mensiasatinya," kata Nasir Djamil.</span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menurut dia, MK memiliki kewenangan untuk memutuskan tetapi partai juga punya kewenangan dalam menerima atau menolak pengunduran diri anggotanya.</span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; color: #393939; line-height: 27.2000007629395px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 27.2000007629395px;">"Bisa saja seperti itu sebenarnya. Kalau MK memutuskan seperti itu, apapun ceritanya, orang yang duduk di dewan itu kan orang pilihan. Paling tidak dia punya nilai lebih," ujarnya.</span><span style="line-height: 27.2000007629395px;"> (portalsatu)</span></span></div> </span>

Ikut Pilkada dan Mundur Dari Anggota Dewan, Ini Kata Nasir Djamil

NEWSOBSERVASI: Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Jamil mengatakan, hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tidak mengerti dengan p...

OBSERVASI Selengkapnya »

Janji Politik Jokowi Dipertanyakan...

<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://2.bp.blogspot.com/-COZpfkHsrkM/VX3qXG0te2I/AAAAAAAABj8/sJB5DvCyVGU/s1600/18533031-01-banjir2172780x390.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-COZpfkHsrkM/VX3qXG0te2I/AAAAAAAABj8/sJB5DvCyVGU/s640/18533031-01-banjir2172780x390.JPG" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; line-height: 24px;"><b>NEWSOBSERVASI</b>: Janji politik Presiden Joko Widodo dalam penunjukkan Sutiyoso sebagai calon Kepala BIN dipertanyakan. Di awal ia menjabat, Jokowi pernah berjanji bahwa kabinetnya tidak akan diduduki oleh ketua umum partai politik supaya fokus dalam menjalankan jabatannya.</span><span style="background-color: white; line-height: 24px;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Jokowi pernah punya kesepakatan bahwa menteri enggak boleh menjabat ketua umum parpol. Pertanyaan retorisnya, kenapa ini enggak berlaku terhadap Sutiyoso?" kata pengamat politik dari UIN Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, kepada <em>Kompas.com</em>, Minggu (14/6/2015). </span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sutiyoso memang berjanji akan mundur dari jabatan Ketua Umum PKPI apabila telah dilantik menjadi Kepala BIN. Namun, menurut Pangi, janji Jokowi tersebut sudah tidak membuka ruang negosiasi dan harus direalisasikan. </span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ia menilai, penunjukkan Sutiyoso lebih disebabkan Jokowi tersandera hutang budi politik kepada para pendukungnya saat Pilpres 2014. Sehingga, Jokowi lupa bahwa BIN harus dipimpin oleh seseorang yang memiliki rekam jejak bersih dari kejahatan masa lalu. </span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Pemilihan ini jelas melukai perasaan korban peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996. Penyerangan Kantor DPP PDI yang saat itu dikuasai pendukung Megawati oleh kubu Soerjadi," ujarnya. (kompas)</span></div> </span>

Janji Politik Jokowi Dipertanyakan...

NEWSOBSERVASI : Janji politik Presiden Joko Widodo dalam penunjukkan Sutiyoso sebagai calon Kepala BIN dipertanyakan. Di awal ia menjaba...

OBSERVASI Selengkapnya »

Aburizal: Ada Konspirasi Oknum Pemerintah Ingin Hancurkan Golkar

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://4.bp.blogspot.com/-kBHXTSsG6V4/VXxFnWc6U0I/AAAAAAAABi8/wt1RmgLltrc/s1600/0007491icalpimpingolkar011417621527-preview780x390%2B%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-kBHXTSsG6V4/VXxFnWc6U0I/AAAAAAAABi8/wt1RmgLltrc/s640/0007491icalpimpingolkar011417621527-preview780x390%2B%25281%2529.jpg" width="640" /></a></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>NEWSOBSERVASI: </b>Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menuding, perselisihan kepengurusan Partai Golkar terjadi bukan hanya karena ada oknum internal yang ingin berkuasa tanpa mengikuti AD/ART, tetapi juga ada campur tangan oknum pemerintahan. Ia meminta para kadernya untuk tetap solid menghadapi tekanan besar saat ini.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kita harus berani main panjang untuk bicara masalah Golkar. Yang kita hadapi bukan saja dari internal, melainkan juga oknum-oknum dalam pemerintahan," kata Aburizal dalam Rapimnas VIII Partai Golkar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (13/6/2015).</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ia mengungkapkan, dugaannya itu muncul setelah pemerintah menerbitkan SK kepengurusan Golkar yang dipimpin Agung Laksono. Padahal, kepengurusan Agung dinilai Aburizal dihasilkan dari munas yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Meski demikian, Aburizal tetap mengajak semua kadernya untuk menyikapi permasalahan ini sesuai aturan internal dan perundang-undangan. Ia yakin, Golkar telah teruji menghadapi masalah berat dan akan tetap eksis dalam agenda politik nasional.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ada indikasi konspirasi yang ingin menghancurkan Golkar. Kita hadapi dengan berani dan penuh tanggung jawab. Tantangan dari luar akan membuat Golkar semakin solid," ujarnya. (Kompas)</span></div>

Aburizal: Ada Konspirasi Oknum Pemerintah Ingin Hancurkan Golkar

NEWSOBSERVASI: Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menuding, perselisihan kepengurusan Partai Golkar terjadi bukan hanya karena ada ...

OBSERVASI Selengkapnya »

Politik Populis Terjepit Oligarki

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://4.bp.blogspot.com/-WMq3AQqUEog/VXaj5huuTBI/AAAAAAAABho/gWgiQramajg/s1600/145443720150513-142724780x390.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-WMq3AQqUEog/VXaj5huuTBI/AAAAAAAABho/gWgiQramajg/s640/145443720150513-142724780x390.jpg" width="640" /></a></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>NEWSOBSERVASI: </b>Kemunculan politik populis merupakan reaksi dari tiga hal: secara sosial adalah efek pergeseran globalisasi neoliberal, tumbuhnya kesenjangan sosial. Sebagai elemen kunci adalah karena ketidakpercayaan publik terhadap lembaga-lembaga politik yang ada. Joko Widodo yang terpilih sebagai presiden ketujuh RI dalam Pemilu Presiden 2014, seakan menjadi representasi politik populis, terkait gaya kepemimpinannya yang dikenal dekat dengan rakyat melalui cara<em>blusukan,</em> baik saat menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, maupun saat menjabat Presiden RI.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Seiring dengan tampilnya Joko Widodo di panggung nasional, muncul pertanyaan apakah politik populis ala Jokowi dapat menandingi politik oligarki yang selama ini menjadi ciri politik nasional? Apakah kekuatan politik populis di Indonesia mempunyai syarat-syarat yang dibutuhkan untuk menggugurkan politik oligarki?</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sosok Jokowi sudah memunculkan keraguan sejak pertama mendaftarkan diri sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden 2014. Dia datang dari Solo, kota kecil di Jawa Tengah, dengan latar belakang pebisnis kelas menengah. Sebaliknya, hampir semua Presiden RI terdahulu datang dari kalangan elite politik, termasuk keluarga militer.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dukungan politik untuk Jokowi datang langsung dari rakyat, bukan berbasis partai politik, baik secara ideologi maupun struktur. Dia diusung PDI Perjuangan karena kader partai tersebut, tetapi tidak berada di dalam kepengurusan inti. Dia juga memiliki pendukung signifikan dari basis massa nonpartai.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jokowi juga membawa agenda yang berusaha mentransformasikan kehidupan orang Indonesia kebanyakan melalui pembangunan infrastruktur dan program-program sosial. Hal ini kerap dibandingkan dengan presiden-presiden sebelumnya yang tanpa ambisi kebijakan khas dan hanya terfokus pada pemeliharaan institusi-institusi politik yang sudah ada, serta sibuk menegosiasikan distribusi kekuatan dan kekayaan di antara kelompok elite.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Popularitas Jokowi menjulang karena ketika menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tampil sebagai sosok sederhana, berikut dialog-dialognya dengan warga biasa. Juga, kerap berkunjung dadakan, atau diistilahkan blusukan ke komunitas atau ke kampung-kampung, kegiatan yang atraktif bagi publik yang kecewa dengan pemerintah sebelumnya yang bekerja inefisien.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <strong><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rintangan Jokowi</span></strong></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kelanggengan" Jokowi di pentas politik nasional dengan demikian sangat bersandar pada kemampuannya mewujudkan janji-janji kampanye yang dianggap pro rakyat banyak melalui reformasi bidang kesehatan masyarakat, pelayanan pendidikan, pembaruan perkotaan, dan pemberantasan korupsi. Atas sejumlah tantangan itu, dia menghadapi beberapa rintangan.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Yang pertama, tantangan bidang fiskal. Dana belanja publik yang tersedia untuk infrastruktur dan program-program sosial sangat terbatas mengingat sebagian besar, lebih dari 70 persen, pembelanjaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah belanja rutin pegawai. Sementara, kemampuan negara mengonsolidasikan dan memperluas basis pendapatan sangat terbatas.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Problem kedua, bagaimana Jokowi berkompromi dengan kepentingan-kepentingan aparat negara, termasuk para pejabat di lembaga yudikatif, yang hidup dengan budaya birokrasi lama. Tampak kesan mereka enggan beradaptasi terhadap usaha-usaha yang mengarah pada pembentukan pemerintahan transparan dan bertanggung jawab.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tantangan ketiga datang dari kepentingan pebisnis dan politisi yang mendukung sistem oligarki yang berkelindan dengan pemerintahan. Fenomena ini akan menghalangi berbagai upaya mendorong reformasi, termasuk di parlemen.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Oligarki dapat diartikan sebagai bentuk struktur kekuasaan dengan pemegang kekuasaan efektif berada pada segelintir orang. Dalam konteks Indonesia, oligarki dalam diskusi ini mengacu pada aliansi politik-birokratis dan bisnis yang menggabungkan kepentingan bagian teratas dari birokrasi negara, partai politik dan pebisnis beserta keluarga mereka. Aliansi ini terbentuk sejak Orde Baru dan terstruktur dan bertahan hingga saat ini.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <strong><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dilema Jokowi</span></strong></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dilema Jokowi adalah ketika dia mampu menggalang banyak dukungan saat pemilu, tetapi pada sisi lain juga harus mengoperasikan mesin politik itu di tengah kepentingan-kepentingan lama yang masih dominan, berikut basis kelembagaannya. Singkat kata, dia hadir di pusat kekuasaan tanpa kekuatan mayoritas di parlemen dan basis partai yang kuat.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berbeda dari Thaksin Sinawatra di Thailand, Jokowi tidak punya mesin dan sumber daya politik guna secara efektif memobilisasi basis sosial potensial dari agenda politik populis yang dia sodorkan. Satu kemungkinan dari situasi ini adalah alih-alih menantang atau menandingi oligarki, Jokowi justru besar kemungkinan akan tersedot ke dalam mesin politik oligarki.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Fakta pemberantasan korupsi pada era Jokowi, di mana sempat terjadi ketegangan antara KPK dan Polri, menunjukkan Jokowi harus berkompromi dengan oligarki politik yang sudah lama eksis.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada akhirnya, demi mencegah makin tersedotnya Jokowi ke jeratan oligarki, Jokowi perlu memaksimalkan kerja sembari terus mengonsolidasi pemerintahan. Ini konsekuensi dari pemimpin yang meski didukung massa, tetapi tidak memiliki mesin dan sumber daya politik mencukupi. <b>(Kompas)</b></span></div>

Politik Populis Terjepit Oligarki

NEWSOBSERVASI: Kemunculan politik populis merupakan reaksi dari tiga hal: secara sosial adalah efek pergeseran globalisasi neoliberal, tu...

OBSERVASI Selengkapnya »

Politisi PDI-P: Jokowi Harus Minta Maaf soal Pidato Blitar Tempat Lahir Soekarno

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://4.bp.blogspot.com/-ktgNRM4PNFY/VXAqWKWcB2I/AAAAAAAABYU/rwSmMTL_KQM/s1600/111607820141106-100605-resized780x390.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-ktgNRM4PNFY/VXAqWKWcB2I/AAAAAAAABYU/rwSmMTL_KQM/s640/111607820141106-100605-resized780x390.JPG" width="640" /></span></a></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>NEWSOBSERVASI:</b> Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, meminta Presiden Joko Widodo segera meminta maaf kepada publik soal kesalahan penyebutan tempat lahir Soekarno. Dalam pidatonya, Jokowi menyebut Kota Blitar sebagai tempat kelahiran Presiden pertama RI tersebut.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Jokowi sebagai Presiden harus minta maaf. Bayangkan, bagaimana kita mau ikuti presiden kalau presidennya saja salah," kata Effendi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/6/2015).</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Effendi juga meminta Jokowi menjelaskan bagaimana kesalahan itu terjadi. Ia dapat memaklumi jika kesalahan ini akibat keseleo lidah. Namun, jika hal tersebut terjadi karena kesalahan dalam penulisan naskah pidato, ia menilai kesalahan itu fatal.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Lebih fatal lagi dibacakan oleh Presiden tanpa ada koreksi. Artinya, Presiden juga tidak tahu kalau itu salah. Presiden tidak tahu tempat kelahiran Bung Karno," ujar anggota Komisi I DPR ini.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Effendi menyayangkan kejadian itu karena Jokowi didukung oleh PDI Perjuangan, partai yang dekat dengan sosok Bung Karno. Seharusnya, semua kader PDI-P mengerti luar dalam mengenai sosok proklamator itu.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Jangan-jangan dia juga enggak tahu Nawa Cita itu apa," kata Effendi.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pidato Jokowi itu disampaikan dalam rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila di Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (1/6/2015). Dalamvideo yang diunggah di YouTube, Jokowi membacakan naskah pidato yang mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Soekarno.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran proklamator kita, bapak bangsa kita, Bung Karno, hati saya selalu bergetar," kata Jokowi.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Soekarno adalah Presiden pertama Indonesia. Ayah dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 6 Juni 1901.(kompas)</span></div>

Politisi PDI-P: Jokowi Harus Minta Maaf soal Pidato Blitar Tempat Lahir Soekarno

NEWSOBSERVASI: Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, meminta Presiden Joko Widodo segera meminta maaf kepada publ...

OBSERVASI Selengkapnya »

PAN Belum Tergiur Masuk Kabinet Kerja Jokowi

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://2.bp.blogspot.com/-47XKCMLSD2Q/VWtcQ53uKfI/AAAAAAAABVs/jZYYNz3QKFM/s1600/zulkifli%2Bhasan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="http://2.bp.blogspot.com/-47XKCMLSD2Q/VWtcQ53uKfI/AAAAAAAABVs/jZYYNz3QKFM/s640/zulkifli%2Bhasan.jpg" width="640" /></a></div> <div class="p1" style="background-color: white; border: 0px; font-stretch: inherit; line-height: 27.2000007629395px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>NEWS OBSERVASI: </b>Isu perombakan kabinet pemerintahan Jokowi-JK tengah bergulir hingga saat ini. Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi salah satu partai yang diwacanakan akan bergabung dengan pemerintah.</span></div> <div class="p1" style="background-color: white; border: 0px; font-stretch: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan partainya belum tergiur untuk masuk dalam pemerintahan. Ia juga menyerahkan sepenuhnya urusan perombakan kabinet kepada Presiden Joko Widodo.</span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 27.2000007629395px;">"Biar </span><i style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">reshuffle</i><span style="line-height: 27.2000007629395px;"> kita serahkan sepenuhnya ke presiden. Pokoknya kita di luar pemerintahan," kata Zulkifli di Banda Aceh, Kamis (28/5/2015).</span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Zulkifli pun mengimbau agar jangan terlalu dini untuk menilai kinerja para menteri. Sebab, lanjutnya, pemerintahan baru berjalan enam bulan sehingga belum pantas untuk dinilai.</span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Ini belum satu tahun, belum baik menilai ada menteri yang gagal. Jadi kasih waktu setahun lah baru pantas untuk dinilai," kata Zulkifli.</span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 27.2000007629395px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Walau ada perombakan, Zulkifli yakin Presiden Jokowi pasti telah memikirkannya dengan baik. Ia juga berharap menteri yang baru nanti dapat menjalankan tugasnya dengan baik. [Rol]</span></span></div> </span></div>

PAN Belum Tergiur Masuk Kabinet Kerja Jokowi

NEWS OBSERVASI: Isu perombakan kabinet pemerintahan Jokowi-JK tengah bergulir hingga saat ini. Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi salah...

OBSERVASI Selengkapnya »

Ical Pecat Ketua DPD Golkar Aceh

<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://4.bp.blogspot.com/-jUg6ML8GW6I/VQhLyeWRfTI/AAAAAAAAA0c/NlMHB5k_8Lo/s1600/132041_icalista%2B(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="388" src="http://4.bp.blogspot.com/-jUg6ML8GW6I/VQhLyeWRfTI/AAAAAAAAA0c/NlMHB5k_8Lo/s1600/132041_icalista%2B(1).jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: white; line-height: 17.5499992370605px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>NEWSOBSERVASI:</b> Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie memecat Ketua DPD I Partai Golkar Aceh Sulaiman Abda karena mendukung kubu Agung Laksono cs. Sebagai gantinya, Ical menunjuk mantan Ketua DPRK Pidie, Yusuf Ishak sebagai Ketua DPD I Golkar Aceh. </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 17.5499992370605px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 17.5499992370605px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 17.5499992370605px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wakil Sekretaris DPD I Partai Golkar Aceh, Hendra Budian, mengatakan, surat pemecatan terhadap Sulaiman Abda dan Sekretaris DPD Golkar Aceh Zuriat Suparjo dikeluarkan Ical atas nama Ketua Umum DPP Golkar. Dalam surat tersebut, Ical mengangkat Yusuf Ishan dan Muntasir Hamid (Ketua DPD II Golkar Kota Banda Aceh) selaku sekretarisnya.</span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 17.5499992370605px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 17.5499992370605px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 17.5499992370605px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Surat penunjukan sebagai ketua dan sekretaris itu serahkan langsung kepada Yusuf saat menghadiri pertemuan konsolidasi Golkar di Jakarta beberapa hari lalu. Dalam pertemuan itu Yusuf diutus sebagai Wakil Ketua DPD I Golkar Aceh.</span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 17.5499992370605px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 17.5499992370605px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 17.5499992370605px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kami mempertanyakan keabsahan surat pemecatan ini. Sebab Golkar yang sah dan diakui Menkumham yaitu di bawah pimpinan Agung Laksono. Jadi sekarang pak Sulaiman masih ketua DPD Golkar Aceh," kata Hendra Budian kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa (17/3/2015).</span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 17.5499992370605px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 17.5499992370605px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 17.5499992370605px;">Surat pemecatan yang dikeluarkan Ical, sebut Hendra, tidak memiliki dasar hukum. Pasalnya, Golkar yang sah menurut Menkumham yaitu di bawah pimpinan Agung Cs.</span><span style="line-height: 17.5499992370605px;"> </span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 17.5499992370605px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 17.5499992370605px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 17.5499992370605px;">Beberapa waktu lalu, Partai Golkar Aceh mengambil keputusan untuk mendukung Agung Cs sebagai sikap taat pada azas hukum. "Kami mendukung Agung karena Menkum HAM telah mengesahkan Agung sebagai pengurus yang sah," ungkapnya. (</span><b style="line-height: 17.5499992370605px;">detik)</b></span></div> </span>

Ical Pecat Ketua DPD Golkar Aceh

NEWSOBSERVASI: Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie memecat Ketua DPD I Partai Golkar Aceh Sulaiman Abda karena m...

OBSERVASI Selengkapnya »