Advertistment

 

Aceh Timur, NEWS OBSERVASI - Susunan papan bertindih menjadi dinding rumah itu. Di dekat pintu masuk ada sebuah bangku kayu. Di atasnya terpampang sehelai bendera Partai Aceh. Tidak ada jendela kaca di rumah itu. Semuanya serba kayu. Melongok ke dalam, lantai rumah tak berkeramik dan hanya berlapis semen, dibalut karpet putih motif bunga-bunga di atasnya.

Rumah beratap rumbia itu letaknya hanya beberapa depa dari Jalan Banda Aceh-Medan, di Gampong Peulalu Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur. Atau kira-kira sepelemparan batu dari kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Aceh Kecamatan Simpang Ulim. "Panjangnya sekitar 10 meter dan lebar enam meter," ujar Fadil Muhammad, si empunya rumah.

Di Simpang Ulim bahkan di Aceh Timur, Fadil dikenal sebagai legislator di parlemen kabupaten. Ia tercatat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Timur dari Fraksi Partai Aceh.

Berbeda dengan legislator lain, Fadil sengaja tetap memilih tinggal di rumah papan itu. Alasannya sederhana. "Ingin merasakan apa yang dialami sebagian rakyat Aceh yang memiliki rumah seperti ini," ujar pria 35 tahun tersebut. Saking sederhananya, kata Fadil, sesekali ketika hujan turun, atap rumahnya bocor.

Rumah itu sebenarnya milik mertua Fadil. Ia tinggal di situ sejak menikah. Sebenarnya, sebagai anggota dewan, Fadil bisa memiliki rumah yang jauh lebih layak huni dari itu. Namun, ia tetap bertahan dengan kehidupan sederhananya. "Saya masih memikirkan masa perjuangan dan rakyat saya," ujarnya.

Hidup sederhana sudah dilakoni Fadil sejak konflik Aceh, ketika masa-masa perjuangan. "Bahkan lebih sederhana dari sekarang ini. Saya hanya bisa tidur di atas tanah. Untuk mengganjal perut saja makan mie instan dengan daun paku," ujarnya kepada Aceh Online, Minggu 2 Februari 2014.

Sehari-hari Fadil dikenal konstituennya sebagai sosok legislator yang tegas. Fadil mengakui itu dan ia punya alasan bersikap demikian. "Itu semua saya lakukan untuk membangun Aceh untuk menuju sejahtera."

Perkataan itu tentu bukan jargon semata. Selama berkiprah di parlemen, Fadil Muhammad kerap turun langsung membantu masyarakat Aceh di daerah pemilihannya. Bahkan, ia rela memakai dana pribadi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Kini, legislator sederhana dari Simpang Ulim itu kembali mencalonkan diri sebagai calon legislatif dari Partai Aceh. Fadil Muhammad tercatat sebagai caleg DPRK Aceh Timur nomor urut 7 di daerah pemilihan satu. Fadil bertekad melanjutkan kembali perjuangannya di dewan selama ini untuk membantu menyejahterakan rakyat Aceh.

"Semoga masyarakat Aceh Timur bisa kembali memberikan amanah kepada saya untuk diperjuangkan di Parlemen nantinya," harap Politisi Partai Aceh ini. (acehonline)
 
Top