MUI: Fatwa BPJS Kesehatan Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Syariat Islam

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVqaDvVU59s7ALvqVCrcacPxqpsMzxyv_eW9RmnXQvTvuXz6C_5Wjygb__uzNRYKqApmAuv9LopGEkeLcPy18w3W2KtsSKXrqTUEQXXu6bf41Ir3ZcVQ2amU86vOgSLQ5eAO4W2rade_c/s1600/bpjs1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="412" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVqaDvVU59s7ALvqVCrcacPxqpsMzxyv_eW9RmnXQvTvuXz6C_5Wjygb__uzNRYKqApmAuv9LopGEkeLcPy18w3W2KtsSKXrqTUEQXXu6bf41Ir3ZcVQ2amU86vOgSLQ5eAO4W2rade_c/s640/bpjs1.jpg" width="640" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi :Foto Istimewa</td></tr> </tbody></table> <div style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; font-size: 14px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 20px; outline: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>NEWS OBSERVASI</b>-JAKARTA.  Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin membenarkan adanya fatwa yang menyatakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tidak sesuai syariah Islam. Fatwa tersebut keputusan ijtima atau forum pertemuan Komisi Fatwa MUI di Pondok Pesantren At-Tauhidiyyah Cikura, Bojong, Tegal, Jawa Tengah, pada Juni 2015 lalu.</span></div> <div style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; font-size: 14px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 20px; outline: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Fatwa BPJS itu sudah keputusan ijtima di Tegal," kata Ma'ruf, saat dikonfirmasi <em style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; background: transparent; border: 0px; color: #333333; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kompas.com</em>, Rabu (29/7) malam.</span></div> <div style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; font-size: 14px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 20px; outline: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ma'ruf mengungkapkan, forum tersebut dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam forum itu, hadir anggota Komisi Fatwa MUI dari seluruh Indonesia. Dengan adanya fatwa ini, Komisi Fatwa MUI mendorong pemerintah membuat sis­tem BPJS K­esehatan agar sesuai dengan prinsip syar­iah.</span></div> <div style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; font-size: 14px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 20px; outline: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Fatwa MUI tentang BPJS Kesehatan yang tidak sesuai syariah muncul karena kebijakan tersebut dinilai mengandung unsur gharar, maisir dan riba. Alasan lainnya, kepesertaan BPJS Kesehatan juga dianggap tidak adil karena masih membedakan latar belakang peserta.</span></div> <div style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; font-size: 14px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 20px; outline: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Ada bunga, ada akad yang tidak sesuai syariah dan dana yang diinvestasikan itu diinvestasikan ke mana? Karena itu keluar fatwa BPJS tidak sesuai syariah," ujarnya.</span></div> <div style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; font-size: 14px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 20px; outline: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Forum pertemuan Komisi Fatwa MUI di Tegal itu membahas tiga topik yaitu masalah strategis kebangsaan, masalah fiqih kontemporer, serta hukum dan perundang-undangan.</span></div> <div style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; font-size: 14px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 20px; outline: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Untuk masalah strategis kebangsaan, Komisi Fatwa di antaranya membahas kepatuhan terhadap pemimpin yang tidak menaati janji kampanye, serta radikalisme dalam kehidupan berbangsa dan penanggulangannya.</span></div> <div style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; font-size: 14px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 20px; outline: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Topik fiqih kontemporer di antaranya meliputi pembahasan tentang hukuman mati, status dana pensiun, dan hak pengasuhan anak bagi pasangan yang bercerai karena perbedaan agama.</span></div> <div style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; font-size: 14px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 20px; outline: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sementara, dalam topik hukum dan perundang-undangan, Komisi Fatwa akan mendiskusikan ekonomi syariah, pengelolaan BPJS sesuai dengan ketentuan syariah, revisi KUHP dan KUHAP, rancangan undang-undang tentang minuman beralkohol, serta pembangunan kebijakan wisata syariah.</span></div> <div style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; font-size: 14px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 20px; outline: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sumber : KOMPAS.COM                                                                                           <span style="color: blue;"> Usmandani.alves@gmail.com</span></span></div>

MUI: Fatwa BPJS Kesehatan Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Syariat Islam

Ilustrasi :Foto Istimewa NEWS OBSERVASI -JAKARTA.  Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin membenarkan adanya ...

OBSERVASI Selengkapnya »

Hukuman Anas Urbaningrum Jadi 14 Tahun, Bayar Rp 57 M, dan Hak Dipilih Dicabut

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://2.bp.blogspot.com/-NHwaJvkfr3E/VXYg3ts50bI/AAAAAAAABhE/1gxRv-LbXe0/s1600/191045720140904-184634780x390.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-NHwaJvkfr3E/VXYg3ts50bI/AAAAAAAABhE/1gxRv-LbXe0/s640/191045720140904-184634780x390.JPG" width="640" /></a></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>NEWSOBSERVASI:</b> Mahkamah Agung memperberat hukuman terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, setelah menolak kasasi yang diajukannya. Anas yang semula dihukum tujuh tahun penjara kini harus mendekam di rumah tahanan selama 14 tahun.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">"Anas Urbaningrum bukan hanya menemui kegagalan, melainkan justru telah menjadi bumerang baginya, ketika majelis hakim agung di MA melipatgandakan hukuman yang harus dipikulnya menjadi 14 tahun pidana penjara," ujar juru bicara MA, Suhadi, saat dikonfirmasi, Senin (8/6/2015).</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain itu, Anas juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp 5 miliar subsider satu tahun dan empat bulan kurungan. Suhadi mengatakan, Anas juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 57.592.330.580 kepada negara.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">"Apabila uang pengganti ini dalam waktu satu bulan tidak dilunasinya, maka seluruh kekayaannya akan dilelang. Apabila masih juga belum cukup, ia terancam penjara selama empat tahun," kata Suhadi.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Majelis hakim yang memutus kasus tersebut terdiri dari Artidjo Alkostar, Krisna Harahap, dan MS Lumme. MA mengabulkan pula permohonan jaksa penuntut umum dari KPK yang meminta agar Anas dijatuhi hukuman tambahan berupa pencabutan hak dipilih dalam menduduki jabatan publik.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Suhadi mengatakan, majelis hakim berkeyakinan bahwa Anas telah melakukan perbuatan sebagaimana diatur dan diancam secara pidana dalam Pasal 12 huruf a Undang-Undang TPPU <em>jo</em>Pasal 64 KUHP, Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, serta Pasal 3 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 <em>jo</em> Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam pertimbangannya, MA menolak keberatan Anas yang menyatakan bahwa tindak pidana asal dalam tindak pidana pencucian uang (TPPU) harus dibuktikan terlebih dahulu. Majelis Agung mengacu pada ketentuan Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU yang menegaskan bahwa tindak pidana asal tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Majelis pun menilai, pertimbangan pengadilan tingkat pertama dan banding yang menyatakan bahwa hak Anas untuk dipilih dalam jabatan publik tidak perlu dicabut adalah keliru. Sebaliknya, MA justru berpendapat bahwa publik atau masyarakat justru harus dilindungi dari fakta, informasi, persepsi yang salah dari seorang calon pemimpin.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">"Kemungkinan bahwa publik salah pilih kembali haruslah dicegah dengan mencabut hak pilih seseorang yang nyata-nyata telah mengkhianati amanat yang pernah diberikan publik kepadanya," kata Suhadi.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelumnya, Pengadilan Tinggi DKI mengabulkan banding yang diajukan Anas dan meringankan vonis Pengadilan Negeri dari 8 tahun menjadi 7 tahun. Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa Anas terbukti melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang terkait proyek Hambalang dan proyek APBN lainnya.</span></div> <div style="background-color: white; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 5px; text-align: justify;"> <span class="kcmread1114"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sementara itu, pengacara mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Handika Honggo Wongso, menilai putusan Mahkamah Agung terhadap kliennya sangat berat. Handika menilai, majelis hakim telah keliru dengan memperberat hukuman Anas hingga dua kali lipat. (kompas)</span></span></div>

Hukuman Anas Urbaningrum Jadi 14 Tahun, Bayar Rp 57 M, dan Hak Dipilih Dicabut

NEWSOBSERVASI: Mahkamah Agung memperberat hukuman terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, setelah menolak kasasi y...

OBSERVASI Selengkapnya »

Enam Pejudi di Aceh Besar Jalani Hukum Cambuk

<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://1.bp.blogspot.com/-nCJv7fb4_SQ/VPmV2pTL8II/AAAAAAAAAt0/Z6xNKnQkGnU/s1600/1730253Cambuk-Jantho780x390.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-nCJv7fb4_SQ/VPmV2pTL8II/AAAAAAAAAt0/Z6xNKnQkGnU/s1600/1730253Cambuk-Jantho780x390.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; line-height: 24px;"><b>Aceh Besar,NEWS OBSERVASI: </b> Mahkamah Syariah Kabupaten Aceh Besar mengeksekusi enam pelaku judi dengan hukuman masing-masing lima kali cambukan. Ini merupakan pelaksanaan hukuman cambuk yang pertama kali dilakukan di Aceh Besar untuk tahun 2015.</span><span style="background-color: white; line-height: 24px;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Besar Djailani Ahmad, mengatakan, pihaknya kembali melakukan eksekusi cambuk, dan intensitas pelanggaran Syariat Islam di Aceh Besar dinilai sudah menurun. </span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Imbauan kepada masyarakat terus kita laksanakan, sehingga masyarakat bisa memahami bahwa kita harus menghormati ajaran agama kita dan menghindari perbuatan melanggar hukum,” kata Djailani saat menyaksikan pelaksaaan <em>uqubat</em> cambuk di Halaman Mesjid Agung Kota Jantho, Jumat (6/3/2015). </span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Enam terdakwa yang divonis cambuk yakni, Effendi Taufik, Muksin Hamzah, Syukri, Mardiman, Afrizal dan Fitriadi. Mereka melanggar Pasal 23 ayat 1 Qanun Nomor 13 Tahun 2013 tentang Maisir.</span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Keduanya mendapat hukuman lima kali cambuk setelah dipotong masa tahanan," ujar Ikhawanul Hakim selaku penuntut umum Mahkamah Syariah Jantho, Aceh Besar. </span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pelaksanaan eksekusi yang dilaksanakan usai ibadah shalat Jumat ini, mendapat perhatian besar dari warga setempat, sekalipun digelar di bawah sengatan terik matahari. “ Semoga mereka bisa patuh dan tidak lagi melakukan pelanggar, kalau gini kan malu jadinya karena dicambuk di depan masyarakat umum,” ujar Nurdin, warga Jantho. </span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white; line-height: 24px;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Djailani Ahmad berharap proses eksekusi cambuk ini bisa memberi efek jera kepada para pelaku dan mengingatkan warga agar tak melakukan perbuatan yang melanggar hukum, terutama hukum Syariat Islam. <b>(kompas)</b></span></div> </span>

Enam Pejudi di Aceh Besar Jalani Hukum Cambuk

Aceh Besar,NEWS OBSERVASI:  Mahkamah Syariah Kabupaten Aceh Besar mengeksekusi enam pelaku judi dengan hukuman masing-masing lima kali c...

OBSERVASI Selengkapnya »

Enam Terpidana Mati Kasus Narkoba Sudah Dieksekusi

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://1.bp.blogspot.com/-HLCy5s1yBr0/VLrGcFlggwI/AAAAAAAAAd8/Te0HoOoEHpU/s1600/suasana-malam-hari-jelang-eksekusi-5-terpidana-mati-di-wijaya-pura.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-HLCy5s1yBr0/VLrGcFlggwI/AAAAAAAAAd8/Te0HoOoEHpU/s1600/suasana-malam-hari-jelang-eksekusi-5-terpidana-mati-di-wijaya-pura.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="kcmread1114"><b>NEWSOBSSERVASI:</b> Enam orang terpidana mati dipastikan sudah dieksekusi satuan Brimob Polda Jateng. Lima terpidana dieksekusi di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah sekitar pukul 00.00, Minggu (18/1/2015). Sedangkan satu terpidana mati yakni Tran Thi Bich Hanh (WN Vietnam) dieksekusi di sebuah tempat rahasia di Boyolali, Jateng. </span></span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="kcmread1114"></span></span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Berdasarkan siaran langsung salah satu televisi swasta, enam terpidana tersebut dipastikan sudah dieksekusi. Berikut data keenam terpidana mati tersebut :</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">1. Namaona Denis (48) WN Malawi, laki-laki, pekerjaan swasta, kasus narkotika. Putusan PN tahun 2001, PT 2002, grasi ditolak 30 Desember 2015.</span></span></div> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">2. Marco Archer Cardoso Moreira (52), WN Brasil, laki-laki, pilot pesawat terbang, diputus PN 2004.</span></span></div> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">3. Daniel Enemuo (38) WN Nigeria, laki-laki, putusan PN 2004, PT 2004, kasasi 2005, grasi ditolak 30 Desember 2014.</span></span></div> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">4. Ang Kiem Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir alias Tommi Wijaya (62), WNI, laki-laki, kelahiran Fak Fak Papua, Putus PN 2003, PT 2003, MA 2003, PK 2006, grasi ditolak 30 Desember 2014</span></span></div> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">5. Tran Thi Bich Hanh (WN Vietnam), perempuan, (37), wiraswasta, PN 2011, PT 2012, yang bersangkutan tidak mengajukan kasasi, langsung grasi dan ditolak.</span></span></div> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">6.Rani Andriani alias Melisa Aprilia (WNI), kelahiran Cianjur, perempuan, diputus PN 2000, PT 2000, MA 2001, PK 2002, grasi ditolak 30 Desember 2014.</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> </div>

Enam Terpidana Mati Kasus Narkoba Sudah Dieksekusi

NEWSOBSSERVASI: Enam orang terpidana mati dipastikan sudah dieksekusi satuan Brimob Polda Jateng. Lima terpidana dieksekusi di Lapas N...

OBSERVASI Selengkapnya »

Ini Perlengkapan Senjata Regu Tembak untuk Eksekusi 6 Terpidana Mati

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://4.bp.blogspot.com/-mA3d8DCqK-c/VLqTn-SaFDI/AAAAAAAAAdU/jbe1NfH8NSY/s1600/suasana-malam-hari-jelang-eksekusi-5-terpidana-mati-di-wijaya-pura.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-mA3d8DCqK-c/VLqTn-SaFDI/AAAAAAAAAdU/jbe1NfH8NSY/s1600/suasana-malam-hari-jelang-eksekusi-5-terpidana-mati-di-wijaya-pura.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><b>NEWS OBSERVASI:</b></span></span>Enam terpidana mati kasus narkoba dieksekusi Minggu (18/1) dini hari. Tim eksekutor yang terdiri dari jaksa dan regu tembak telah berada di lokasi untuk melaksanakan eksekusi.<br /><br />Dari 6 terpidana mati itu, 1 di antaranya merupakan seorang wanita berkewarganegaraan Indonesia. Nantinya eksekusi akan dilakukan di 2 lokasi secara serempak. 5 terpidana dieksekusi di Nusakambangan, 1 terpidana di Boyolali.<br /> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> Tata cara pelaksanaan eksekusi mati diatur dalam UU Nomor 2/Penetapan Presiden (PNPS)/1964. Aturan teknis eksekusi mati diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati.<br /><br />Dalam Perkap Nomor 12, diatur mengenai peralatan dan perlengkapan yang digunakan oleh regu penembak sebagaimana termuat dalam Pasal 19 yakni satu pucuk senjata genggam dan sebilah pedang untuk komandan pelaksana, satu pucuk senjata genggam untuk Komandan regu penembak, 12 (dua belas) senjata api laras panjang untuk anggota regu penembak, 12 (dua belas) magasin untuk anggota regu penembak, 3 (tiga) butir peluru tajam kaliber 5,56 mm, 9 (sembilan) butir peluru hampa kaliber 5,56 mm.<br /><br />Selain itu anggota regu penembak dibekali 12 (dua belas) butir peluru senjata genggam dan pakaian PDL 3 Brimob Polri. Pada Pasal 20, disebutkan senjata api yang digunakan regu penembak terpidana mati bukan merupakan senjata organik yang dipakai sehari-hari oleh personel yang ditunjuk sebagai regu penembak.<br /><br />Kelima terpidana mati yang dieksekusi di Nusakambangan, Jawa Tengah yakni Marco Archer Cardoso Moreira (WN Brazil), Namaona Denis (WN Malawi), Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou (WN Nigeria), Ang Kiem Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir alias Tommi Wijaya (WN Belanda) dan Rani Andriani alias Melisa Aprilia (WNI).<br /><br />Sedangkan Tran Thi Bich Hanh (34) warga Negara Vietnam yang terlibat kasus penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu akan dieksekusi di Boyolali. Ada informasi pelaksanaan eksekusi dilakukan di Mako Brimob. Namun sejumlah orang yang dikonfirmasi mengenai kabar ini menolak menjawab. (Detik)</span></span></div>

Ini Perlengkapan Senjata Regu Tembak untuk Eksekusi 6 Terpidana Mati

NEWS OBSERVASI: Enam terpidana mati kasus narkoba dieksekusi Minggu (18/1) dini hari. Tim eksekutor yang terdiri dari jaksa dan regu tem...

OBSERVASI Selengkapnya »

HUKUM DI NEGERI SUBUR

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWDlqPENktuQ-1MYrpB9ksS9n0E6tdrsYkdvR16aFUqbGxav-xcuNNoYD_XK-vk2X1lvMLQk7uOr9IjFWPKPYcoMYMYFtPaITMn4RhGamUJaad9M_56BBlf-8E6htx5_wKTAKAUqSip-s/s1600/g.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWDlqPENktuQ-1MYrpB9ksS9n0E6tdrsYkdvR16aFUqbGxav-xcuNNoYD_XK-vk2X1lvMLQk7uOr9IjFWPKPYcoMYMYFtPaITMn4RhGamUJaad9M_56BBlf-8E6htx5_wKTAKAUqSip-s/s1600/g.jpg" width="522" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">@2014</td></tr> </tbody></table> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 36pt;"> <b><i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">(OLEH: MALINDA NURULHUDA)</span></i></b></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menatap keadilan dunia yang semakin suram ternyata menorehkan luka mendalam. Belum ada satu orang pun yang berani bertindak jujur untuk negerinya sendiri. Alasannya, TAKUT. Takut akan hukuman yang ada didepan mata, Yang menyeret dan menghantarkannya ke dalam jeruji besi hanya karena membela hukum yang benar. Hukum yang salah bisa melenggang bebas. Merentangkan sayapnya seluas jagad raya. <o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Negara Indonesia adalah Negara hukum” (UUD BAB1.  tentang: Bentuk Dan Kedaulatan . Pasal 1 Ayat 3) hanya menjadi tameng  negeri penuh dosa. Tameng yang terlindung dari luar, namun didalamnya rusak. Hukum yang hanya berlaku pada orang-orang yang berpangkat. Sodor sedikit, urusan gampang. Maraknya kasus korupsi dan menyuap orang-orang pengadilan, menjadi bukti sah dan menggambarkan bagaimana negeri ini sebenarnya. Bagaimana mengerikannya Hukum diberlakukan. Yang tak berdasi, tak punya pangkat. Mempunyai kesalahan secuil debu. Hanya bisa bungkam dibalik jeruji selama belasan tahun lamanya. Sedangkan yang korupsi besar-besaran? Ditutupi kesalahan dan dosa besarnya didepan muka rakyat.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Miskin ilmu ataukah miskin agama? Hanya memikirkan perut sendiri sampai melendung berisikan harta rakyat. Ya, benar. Hukum begitu sulit atas kejujuran. Tapi hukum begitu gampang dengan kebohongan.   </span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">            <o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Membentuk Negara yang berhukum dengan benar adalah impian setiap orang. Orang-orang yang tidak mau mengadahkan tangannya lagi pada markus-markus bertopeng ramah.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menantikan bukti hidup ayat UUD diatas, adalah kenyataan  lainnya bahwa masyarakat Indonesia masih menanamkan harapan terbaik bagi keadilan mereka yang diabaikan. Bahwa bagaimanapun dalam hatinya, mereka masih menjadi bagian dari negeri hijau yang merindukan kemakmuran tanpa pertempuran.<o:p></o:p></span></div> <br /> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><i>(MALINDA NURULHUDA), Mahasiswa Ilmu Komunikasi</i></b></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><i> Universitas Malikussaleh.</i></b></span></div> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><i>Penulis sastra Wahana Nusantara <span style="color: blue;">Uus Productions</span></i></b></span></div>

HUKUM DI NEGERI SUBUR

@2014 (OLEH: MALINDA NURULHUDA) Menatap keadilan dunia yang semakin suram ternyata menorehkan luka mendalam. Belum ada satu orang p...

OBSERVASI Selengkapnya »

Anas Urbaningrum Mengaku Kerap Terima Uang dari SBY

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://platmerah.co.id/wp-content/uploads/2014/09/anas-sby-300x172.jpg?2cd629" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="366" src="http://platmerah.co.id/wp-content/uploads/2014/09/anas-sby-300x172.jpg?2cd629" width="640" /></a></div> <div style="background-color: white; border: 0px none; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b> Jakarta, NEWSOBSERVASI:</b> Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengaku pernah beberapa kali menerima uang dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ketika itu, Anas masih menjadi ketua umum, sementara SBY dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.</span></div> <div style="background-color: white; border: 0px none; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada Agustus 2009, Anas mengaku menerima uang Rp 250 juta dari SBY. Uang ini yang kemudian dia gunakan untuk membayar uang muka pembelian Toyota Harrier yang sekarang dipermasalahkan oleh KPK.</span></div> <div style="background-color: white; border: 0px none; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Rp 200 juta yang saya berikan kepada Nazaruddin untuk DP (down payment) itu adalah bagian dari Rp 250 juta yang diberikan dari SBY,” tutur Anas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (4/9/2014), saat diperiksa sebagai terdakwa kasus dugaan korupsi Hambalang.</span></div> <div style="background-color: white; border: 0px none; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <strong><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tunai</span></strong></div> <div style="background-color: white; border: 0px none; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut Anas, dia menerima uang itu sebagai hadiah karena berhasil menjadi juru bicara terbaik pada pemilu presiden lima tahun lalu. Dia mengatakan, pemberian uang tersebut berlangsung di kediaman SBY di Cikeas, Bogor.</span></div> <div style="background-color: white; border: 0px none; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Anas menyebut pula bahwa Ibu Negara Ani Yudhoyono menyaksikan pemberian uang tersebut. “Saya waktu itu dipanggil ke Cikeas. Di sana bertemu Pak SBY. Uangnya diberikan secara tunai,” ujar dia.</span></div> <div style="background-color: white; border: 0px none; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jaksa KPK pun menanyakan kepada Anas mengapa uang dari SBY tersebut tidak ditransfer saja. “Ya enggak mungkin kan saya minta begitu. Kan Pak SBY beri uangya, masak saya minta ditransfer saja. Kan enggak mungkin,” jawab Anas.</span></div> <div style="background-color: white; border: 0px none; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selain uang Rp 250 juta itu, Anas mengaku pula pernah menerima uang dari SBY seusai roadshow atau kunjungan SBY ke Jawa Timur pada Maret 2009. Ketika itu, Anas mengaku diminta mendampingi SBY.</span></div> <div style="background-color: white; border: 0px none; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut Anas, pada saat makan di Hotel Shangrila dalam rangkaian perjalanan itu, SBY menyerahkan “bekal” untuk Anas. “(Saat itu) saya sampaikan saya mau berangkat ke dapil setelah ini. Beliau ngasih bekal saya untuk ke dapil,” tutur dia.</span></div> <div style="background-color: white; border: 0px none; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Terkait dengan uang muka pembayaran Harrier, Presiden SBY melalui Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha telah membantah pernyataan Anas. Menurut Julian, Presiden Yudhoyono tidak pernah mengapresiasi seseorang dengan cara memberikan uang.</span></div> <div style="background-color: white; border: 0px none; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Julian juga mengatakan, tidak ada alasan bagi SBY untuk memberikan uang kepada Anas, apalagi karena telah mengantarkan Partai Demokrat menjadi partai pemenang pada Pemilu 2009.<a href="http://nasional.kompas.com/read/2014/09/05/09123951/Anas.Mengaku.Kerap.Terima.Uang.dari.SBY" style="border: 0px none; color: #190f92; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">**</a></span></div> <div style="background-color: white; border: 0px none; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <br /></div> <div style="background-color: white; border: 0px none; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Sumber: <a href="http://platmerah.co.id/2014/09/06/anas-urbaningrum-mengaku-kerap-terima-uang-dari-sby/">platmerah.co.id</a></div> </div>

Anas Urbaningrum Mengaku Kerap Terima Uang dari SBY

 Jakarta, NEWSOBSERVASI: Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengaku pernah beberapa kali menerima uang dari Presiden ...

OBSERVASI Selengkapnya »

Satgas PA Pase Kecam Pemukulan Oleh Aparat Keamanan

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://atjehpost.com/files/images/politik/aceh/satgas-partai-aceh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="http://atjehpost.com/files/images/politik/aceh/satgas-partai-aceh.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Aceh utara, NEWS OBSERVASI -</b> Seorang simpatisan Partai Aceh dilaporkan dipukul di bagian wajahnya hingga hidungnya berdarah oleh oknum aparat keamanan saat hendak menghadiri kampanye Partai Aceh di Paloh Lada, Aceh Utara, Sabtu sore, 5 April 2014.  </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> Informasi ini disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas Pengamanan Partai Aceh Wilayah Pasee, Muhammad Joni, kepada Wartawan melalui saluran telepon tak lama setelah kejadian.   Menurut Joni, peristiwa bermulai saat jalanan di Simpang PT Asean Aceh Fertilizer, Krueng Geukueh, dipenuhi massa Partai Aceh yang hendak menuju lokasi kampanye. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kondisi itu menyebabkan jalanan macet. Petugas gabungan TNI/Polri berjaga-jaga di sana.  "Tiba-tiba ada simpatisan kita yang ditangkap motornya, lalu dipukuli sampai hidungnya bengkak dan berdarah," kata Joni. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> Joni menyesalkan tindakan aparat keamanan. Kata dia, seharusnya aparat keamanan memaklumi jika dalam situasi kampanye terjadi kemacetan di sejumlah tempat.  "Jika masyarakat tidak tertib, seharusnya ditertibkan baik-baik, bukan dengan  melakukan tindak kekerasan terhadap masyarakat," ujarnya. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> Atas kejadian itu, Joni mempertanyakan mengapa selalu kader atau simpatisan Partai Aceh yang menjadi korban tindak kekerasan oknum aparat keamanan.  Ia menambahkan, pada Jumat kemarin, ada anggota Satgas Partai Aceh yang dipukuli hanya karena mobilnya lalu lalang di Kota Lhokseumawe. "Bahkan ada juga oknum aparat yang mencaci maki Partai Aceh," kata Joni yang membawahi Satgas Partai Aceh di Aceh Utara dan Lhokseumawe.  Itu sebabnya, Joni berharap aparat penegak hukum dapat bersikap adil dan mengayomi seluruh masyarakat, termasuk kader-kader dan simpatisan Partai Aceh.  </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Harapan kita dari Satgas Partai Aceh tolonglah penegak hukum bersikap adil karena kami juga membutuhkan penganyoman," ujarnya. (Ap)</span></div> </div>

Satgas PA Pase Kecam Pemukulan Oleh Aparat Keamanan

Aceh utara, NEWS OBSERVASI - Seorang simpatisan Partai Aceh dilaporkan dipukul di bagian wajahnya hingga hidungnya berdarah oleh oknum ...

OBSERVASI Selengkapnya »

Di Tuntut 8 Tahun Penjara, Mantan Rektor Unsyiah "Teugrihing - Grihing"

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="http://aceh.tribunnews.com/foto/bank/images/orupsi-bea-siswa-unsyiah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="396" src="http://aceh.tribunnews.com/foto/bank/images/orupsi-bea-siswa-unsyiah.jpg" width="640" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #666666; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;">Mantan rektor Unsyiah Prof DR Darni Daud MA tersenyum sambil memperlihatkan berkas tuntutan dalam sidang lanjutan kasus korupsi bea siswa Unsyiah di Pengadilan Negeri Tipikor, Banda Aceh, Kamis (13/2/2014)<br /><b>(Photo, Acehtribunnews)</b></span></td></tr> </tbody></table> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;"> <b>Banda Aceh, NEWS OBSERVASI - </b>Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Aceh menuntut mantan rektor Unsyiah, Banda Aceh, Prof Dr Darni M Daud delapan tahun penjara. Jaksa berpendapat, Darni terbukti mengorupsi beasiswa Jalur Pengembangan Daerah (JPD) 2009-2010 Rp 1,7 miliar lebih saat dirinya masih menjabat rektor. Darni pun tertawa lepas seusai mendengar tuntutan ini.</div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;"> Tim JPU membaca tuntutan itu dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Banda Aceh, Kamis (13/2) sore. Seusai sidang Darni, tim JPU Kejati juga menuntut mantan dekan FKIP Unsyiah, Prof Dr Yusuf Azis dan mantan Kepala Urusan Keuangan Program Cagurdacil, Mukhlis masing-masing lima tahun penjara. Keduanya dinilai terbukti mengorupsi beasiswa program Cagurdacil Rp 1,8 miliar lebih. </div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;"> Begitu sidang dimulai, giliran Darni duduk pertama di kursi pesakitan. JPU Ramadiyagus SH dan Ibnu Sakdan SH bergiliran membacakan inti tuntutan setebal 312 halaman itu.</div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;"> Menurut mereka, fakta hukum sesuai keterangan para saksi, termasuk saksi ahli yang dihadirkan JPU, terdakwa Darni terbukti menarik secara bertahap sisa beasiswa JPD 2009-2010 Rp 1.799.347.500 yang dipergunakan untuk kepentingan pribadinya.</div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;"> “Terdakwa bisa menarik biaya itu karena di rekening dana umum/bantuan Unsyiah di BNI Capem Darussalam ini merupakan specimen tunggal atas nama terdakwa selaku penanggung jawab umum. Saat perubahan specimen atas nama Profesor Samsul Rizal selaku Pj Rektor Unsyiah yang juga menggantikan terdakwa sebagai penanggung jawab umum, saldo tercatat berdasarkan print out rekening koran hanya tersisa Rp Rp 2.610.018,” kata Ibnu Sakdan.  </div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;"> Karena itu, menurut JPU, perbuatan terdakwa telah terbukti memperkaya diri sendiri sehingga perbuatannya dinilai terbukti dalam dakwaan primer pertama melanggar Pasal 2 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.</div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;"> Selain dituntut hukuman delapan tahun penjara dikurangi masa penahanan, terdakwa juga dituntut denda Rp 300 juta atau bisa diganti kurungan tambahan enam bulan kurungan.</div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;"> “Terdakwa juga harus membayar uang pengganti Rp 1.799.347.500. Jika dalam waktu satu bulan sejak putusan berkekuatan hukum tetap, terdakwa tak membayar uang pengganti ini, maka harta bendanya akan disita untuk dilelang guna menutupi jumlah kerugian negara ini. Apabila tak mencukupi juga, maka terdakwa harus menjalani hukuman tambahan empat tahun,” tegas Ramadiyagus.</div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;"> Terdakwa yang duduk di kursi pesakitan tertawa mendengar tuntutan itu. Bahkan istrinya yang duduk di bangku pengunjung bersama pendukung Darni, juga spontan ikut tertawa. Kemudian Darni tersenyum lepas saat menerima berkas tuntutan ini yang diserahkan JPU, Ibnu Sakdan.</div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;"> Seusai sidang, Darni kepada wartawan mengatakan dirinya bukan tidak menghargai jaksa atau tuntutan itu. Tetapi ia menilai JPU menuntut dirinya secara imajinatif atau berkhayal. Bahkan percuma saja sidang ini dilaksanakan mencapai 20 kali, tapi jaksa banyak mengabaikan fakta hukum yang terungkap di persidangan. Seperti hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh yang membebankan kerugian negara padanya saja.</div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;"> “Padahal, sudah terungkap di persidangan, BPKP hanya menerima data sepihak dari jaksa yang data itu sebelumnya diterima jaksa dari Ketua Pelaksana JPD, Samsul Rizal. Sedangkan dokumen dari saya tidak dihitung. Jaksa juga tidak menyebut fakta hukum bahwa ada sisa uang disimpan di rekening pribadi Samsul. Selengkapnya akan saya sampaikan dalam pembelaan nanti,” kata Darni didampingi istrinya dan pengacaranya, Amin Said SH MHum.</div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;"> Selanjutnya, JPU Kejati Aceh, Ali Akbar SH dan Iqbal SH membacakan tuntutan setebal 222 halaman terhadap mantan dekan FKIP Unsyiah, Prof Yusuf Azis dan mantan Kepala Urusan Keuangan Program Cagurdacil, Mukhlis. Selain dituntut masing-masing lima tahun penjara, keduanya juga dituntut membayar denda Rp masing-masing Rp 100 juta subsider enam bulan kurungan. Khusus kepada Yusuf juga dibebankan membayar sisa uang pengganti Rp 314.280.000.</div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px; text-align: justify;"> Pasalnya dari total kerugian negara Rp 1,8 miliar lebih beasiswa Cagurdacil yang tak disalur ke sebagian mahasiswa dan terjadi double penarikan untuk membiayai beberapa pembayaran, Rp 1,5 miliar lebih sudah disita jaksa sebelumnya.</div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px; text-align: justify;"> Majelis hakim diketuai Syamsul Qamar MH menetapkan sidang lanjutan dengan agenda pleidoi atau pembelaan ketiga terdakwa dan pengacara, Kamis (20/2).  <b>(Atn)</b></div>

Di Tuntut 8 Tahun Penjara, Mantan Rektor Unsyiah "Teugrihing - Grihing"

Mantan rektor Unsyiah Prof DR Darni Daud MA tersenyum sambil memperlihatkan berkas tuntutan dalam sidang lanjutan kasus korupsi bea siswa ...

OBSERVASI Selengkapnya »

Ratu Atut Lempar Kesalahan ke Bekas Bawahannya

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://acehonline.info/image/atut2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="396" src="http://acehonline.info/image/atut2.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Jakarta, NEWS OBSERVASI - </b>Pengacara Gubernur Banten Atut Chosiyah Chasan, Firman Wijaya, mengatakan kliennya tak bertanggungjawab atas adanya kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan di Pemerintah Provinsi Banten. Menurut Firman, orang yang seharusnya bisa diminta pertanggungjawaban adalah Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Banten, Djaja Buddy Suhardja.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Djaja itu kuasa pengguna anggaran, sedangkan ibu Atut tak mengetahui apapun soal proyek itu karena gubernur memang tak mengurusi proyek," kata Firman di halaman gedung kantornya, Rabu, 12 Februari 2014.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Firman, Atut tak ingin dipojokkan sebagai satu-satunya biang keladi adanya kasus dugaan korupsi itu. Dia menilai Atut ingin KPK juga melihat peran pihak lain dalam kasus tersebut. "Kami ingin KPK fair dalam mengusut kasus ini," ujar dia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hari ini, Rabu, 12 Februari 2014, Atut diperiksa sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi proyek alkes Banten. Mengenakan rompi tahanan, Atut tak bicara sedikitpun kepada wartawan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Atut memecat Djadja Buddy Suhardja sebagai Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Banten pada 9 Desember 2013. Pemecatan itu dikabarkan karena Djaja buka-bukaan kepada penyidik KPK soal proyek alkes. Menurut Atut, Djaja sudah memasuki masa pensiun. Padahal, menurut Djaja, masa pensiunnya baru habis pada 1 Juni 2015.<b><i>(Tempo.co)</i></b></div>

Ratu Atut Lempar Kesalahan ke Bekas Bawahannya

Jakarta, NEWS OBSERVASI - Pengacara Gubernur Banten Atut Chosiyah Chasan, Firman Wijaya, mengatakan kliennya tak bertanggungjawab atas a...

OBSERVASI Selengkapnya »

Anas: Andai Saya SBY, akan Antar Ibas ke KPK

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://atjehlink.com/wp-content/uploads/2014/01/ANAS-DITAHAN-kpk.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="194" src="http://atjehlink.com/wp-content/uploads/2014/01/ANAS-DITAHAN-kpk.jpg" width="320" /></a></div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <b><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jakarta, NEWS OBSERVASI </span> - </b>Firman Wijaya, pengacara bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan baru saja mengunjungi kliennya. Menurut dia, tadi Anas sempat bercerita mengenai Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang dikenal sebagai Ibas, putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> “Mas Anas berpesan, ‘seandainya saya SBY, saya akan mengantar sendiri Mas Ibas ke KPK’. Itu yang disampaikan Mas Anas Urbaningrum,” kata Firman seusai menyaksikan sidang kasus proyek Hambalang untuk terdakwa Deddy Kusdinar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 28 Januari 2014.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Menurut Firman, ungkapan Anas Urbaningrum itu berkaitan dengan posisi Ibas sesuai keterangan bekas Bendahara Umum Demokrat M. Nazaruddin dan Yulianis, Wakil Direktur Keuangan Permai Grup. Keduanya memberikan informasi adanya transaksi duit haram dari hasil proyek Hambalang yang mengalir ke Ibas sebesar US$ 200 ribu.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Namun Ibas selalu menepisnya dan KPK tak kunjung memeriksa Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu. “Kami berharap KPK memang mau mendorong proses ini secara <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">fair.</em>Sisi lain juga, Mas Anas selama ini kooperatif,” kata Firman.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Anas Urbaningrum ditahan di Rutan KPK pada Jumat, 10 Januari lalu. Anas menjadi tersangka dalam tiga kasus gratifikasi, yakni pada proyek Hambalang, pengadaan vaksin PT Bio Farma Bandung, dan pengadaan alat laboratorium kesehatan di Universitas Airlangga. (Tempo)</div>

Anas: Andai Saya SBY, akan Antar Ibas ke KPK

Jakarta, NEWS OBSERVASI   - Firman Wijaya, pengacara bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan baru saja mengunjungi k...

OBSERVASI Selengkapnya »

Korupsi Dana Pembangunan Aceh, Politikus Golkar Dituntut 3,5 Tahun Penjara

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://static.inilah.com/data/berita/foto/2067529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="http://static.inilah.com/data/berita/foto/2067529.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><b>Jakarta, NEWS OBSERVASI  - </b>Politikus Partai Golkar Haris Andi Surahman dituntut 3,5 tahun penjara oleh JPU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).</span></div> <div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 18px; margin-top: 2px; padding: 0px;"> </div> <div style="background-color: white; margin-bottom: 18px; margin-top: 2px; padding: 0px;"> </div> <div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: justify;"> Tuntutan itu dibacakan dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap alokasi DPIDdi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (23/1/2014).</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #333333; font-family: arial, helvetica, sans-serif, verdana; font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></div> <span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><div style="text-align: justify;"> Terdakwa Haris Andi Surahman telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dalam dakwaan primer, ujar Jaksa Rini Triningsih dalam pembacaan amar tuntutan tersebut.</div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif, verdana; font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></div> <span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><div style="text-align: justify;"> Tuntutan tersebut dijatuhkan lantaran Haris Andi Surahman yang dikenal sebagai kader Partai Golkar itu terbukti terlibat melakukan penyuapan kepada anggota DPR Wa Ode Nurhayati. Suap itu sendiri berkaitan dengan pengurusan penetapan daerah penerima alokasi DPID.</div> </span><br /> <div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 18px; margin-top: 2px; padding: 0px; text-align: justify;"> Haris dinilai JPU memberi uang suap Rp6,25 miliar kepada Wa Ode bersama dengan Fahd El Fouz. Suap diharapkan agar Wa Ode Nurhayati mengupayakan empat kabupaten yaitu Aceh Besar, Pidie Jaya, Bener Meriah dan Minahasa menjadi daerah penerima alokasi DPID tahun anggaran 2011.</div> <div style="background-color: white; margin-bottom: 18px; margin-top: 2px; padding: 0px;"> </div> <div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: justify;"> Selain pidana penjara 3,5 tahun, terdakwa Haris Andi Surahman juga dijatuhi tuntutan berupa denda Rp50 juta subsidair dua bulan kurungan.</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #333333; font-family: arial, helvetica, sans-serif, verdana; font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></div> <span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><div style="text-align: justify;"> Dalam menjatuhkan tuntutan, JPU mempertimbangkan hal memberatkan dan meringankan. Hal memberatkan, terdakwa Haris Andi Surahman dianggap tidak mendukung upaya pemerintah yang tengah gencar memberantas korupsi.</div> </span><br /> <div style="background-color: white; margin-bottom: 18px; margin-top: 2px; padding: 0px;"> </div> <div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: justify;"> Adapun hal meringankan, terdakwa Haris Andi Surahman dianggap JPU bersikap sopan selama persidangan dan menyesali serta mengakui perbuatannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #333333; font-family: arial, helvetica, sans-serif, verdana; font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></div> <span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><div style="text-align: justify;"> Terdakwa belum pernah dihukum, kata jakas, menerangkan hal meringankan bagi terdakwa Haris Andi Surahman.</div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif, verdana; font-size: 13px; line-height: 15px;"><br /></span></div> <span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><div style="text-align: justify;"> Menanggapi tuntutan tersebut, terdakwa Haris melalui penasihat hukumnya menyatakan akan mengajukan pleidoi atau nota pembelaan pada persidangan berikutnya.(inilah)</div> </span>

Korupsi Dana Pembangunan Aceh, Politikus Golkar Dituntut 3,5 Tahun Penjara

Jakarta, NEWS OBSERVASI  - Politikus Partai Golkar Haris Andi Surahman dituntut 3,5 tahun penjara oleh JPU Komisi Pemberantasan Korupsi (...

OBSERVASI Selengkapnya »

Mantan Kepala & Staf Baitul Mal Aceh Besar Diperiksa Jaksa

<div style="text-align: left;"> <b>Aceh Besar, NEWS OBSERVASI - </b>Kejaksaan Negeri (Kejari) Jantho, menduga ada sejumlah penyelewengan pada penyaluran dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) di Baitul Mal Kabupaten Aceh Besar, tahun anggaran 2011-2012. </div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> Sebanyak 17 orang saksi telah dipanggil untuk dimantai keterangan. Saksi tersebut terdiri dari Mantan Kepala BaitulMal Aceh Besar, periode 2009-2012, kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Besar, staf berbagai bidang di Baitul Mal, Ketua Komite pelaksanaan pembangunan rumah zhuafa bersumber Dana ZIS tahun dimaksud dan sejumlah saksi lainnya.Kepala Kejari Jantho, Rustam SH melalui Kasi Pidana Khusus (Kapidsus)</div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> Munandar SH mengatakan, sebanyak 17 orang saksi telah dipanggil untuk dimintai kesaksiannya terhadap dugaan penyimpangan di intansi Badan Amil Zakat itu. ”Namun, hingga saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka dan kami masih mendalami kasus ini,” kata Munandar via telepon kepada Wartawan, Rabu (4/12).Lebih lanjut, sambung Munandar, terbongkarnya penyelewengan Dana ZIS tersebut, pasca Badan Pemeriksaan</div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> Keuangan (BPK) RI, melakukan audit keuangan Kabupaten Aceh Besar tahun 2012 lalu. Dalam audit itu BPK menemukan sejumlah kejanggalan pada penyaluran Dana ZIS yang dikelola oleh Baitul Mal setempat.Menurutnya, sejumlah kejanggalan ditemukan pada penggunaan dana zakat yang telah ditetapkan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) itu.</div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> Sehingga dicurigai telah terjadi sejumlah penyimpangan pada program yang bersumber dari dana ZIS dimaksud.”Sejumlah potensi kerugian negara sudah kita temukan, Cuma tinggal  mengkalkulasi totalnya saja, yang belum,” ujar Munandar.Sementara Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah, melalui Sekdakab  Jailani Ahmad, yang diminta tanggapanya sore tadi mengaku tidak tahu persis terkait dugaan tersebut. Karena saat itu dirinya belum menjabat Sekda, demikian juga dengan Bupati.”Saat itu belum kami menjabat, maka secara persis kami kurang tahu,” kata Sekda Jailani Ahmad.<b>(Dahlan/Win)</b></div>

Mantan Kepala & Staf Baitul Mal Aceh Besar Diperiksa Jaksa

Aceh Besar, NEWS OBSERVASI - Kejaksaan Negeri (Kejari) Jantho, menduga ada sejumlah penyelewengan pada penyaluran dana zakat, infak dan se...

OBSERVASI Selengkapnya »

Abraham Samad KPK: Ada 3 Lahan `Basah` untuk Korupsi

<div style="text-align: justify;"> <strong>Jakarta, NEWS OBSERVASI</strong> : Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan saat ini korupsi di Indonesia sudah sistematik dan kian memprihatinkan. Abraham menyatakan, di Indonesia terdapat 3 lahan basah yang memiliki banyak celah korupsi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Yaitu bidang ketahanan pangan, ketahanan energi dan lingkungan, dan perpajakan,” kata Abraham saat menjadi pembicara di rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Nasdem, Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/12/2013).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Abraham memaparkan, liberalisasi bidang pangan menjadi masalah yang kian serius di Tanah Air. Kondisi ini menjadi ironis mengingat Indonesia dulu pernah melaksanakan swasembada pangan, sekarang malah melakukan liberalisasi di bidang tersebut.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Padahal, Amerika Serikat sebagai negara yang dikenal liberal tidak pernah meliberalisasi bidang pangan. Haram sektor pangan diliberalisasi. Ini ironis dan merugikan masyarakat," papar Abraham.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Abraham menambahkan, korupsi sekarang mengalami evolusi dan regenerasi. Dia menjelaskan, evolusi perilaku korupsi berubah dari yang bersifat tradisional seperti suap menjadi <em>white collar crime</em> yang sistematik. Saat ini, regenerasi koruptor telah terjadi yang tercermin dari banyaknya pelaku korupsi berusia muda.</div>

Abraham Samad KPK: Ada 3 Lahan `Basah` untuk Korupsi

Jakarta, NEWS OBSERVASI  : Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan saat ini korupsi di Indonesia sudah sistemati...

OBSERVASI Selengkapnya »

Ical Yakin SBY Tak Sindir "TV One"

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://1.bp.blogspot.com/--s7tL_gdYfo/UmyrQO4aLwI/AAAAAAAACdM/icLlt_NeGhg/s1600/ical.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/--s7tL_gdYfo/UmyrQO4aLwI/AAAAAAAACdM/icLlt_NeGhg/s640/ical.JPG" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><strong>JAKARTA, <a href="http://newsobservasi.blogspot.com/">news OBSERVASI</a> -</strong> Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga pemilik TV One yang tergabung dalam Grup Bakrie, Aburizal Bakrie alias Ical, meyakini kritikan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukan ditujukan kepada media miliknya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">"Yang pasti maksudnya bukan TV One, " kata Ical sesuai menghadiri perayaan HUT Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu ( 26/10/2013 ) malam. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Jadi, Anda tidak merasa tersindir? "Eak, enggak, " jawab Ical. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Sebelumnya, saat memberikan pembekalan kepada sekitar 10.000 pengurus Partai Demokrat dari seluruh Indonesia, SBY menyindir media massa yang tidak memberi ruang bagi Demokrat dalam pemberitaan. Bahkan, SBY menyebut ada sebagian media yang terus menyerang Demokrat. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">"Saya ingin bicara kebenaran. Ada TV yang sepanjang masa, 2,5 tahun ini terus telanjangi Demokrat," kata SBY. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">SBY menyebut televisi itu hadir meliput acara tersebut. Mendengar pernyataan SBY itu, para pengurus Demokrat yang hadir berteriak-teriak menyebut televisi swasta. <b>(Kompas)</b></span></div> </div>

Ical Yakin SBY Tak Sindir "TV One"

JAKARTA, news OBSERVASI - Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga pemilik TV One yang tergabung dalam Grup Bakrie, Aburizal Bakrie al...

OBSERVASI Selengkapnya »

Buronan Korupsi Bangunan Barak Korban Tsunami AcehTertangkap

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-gDS0FTJ8a-A/UmrZepjYtlI/AAAAAAAACcs/swcwbLsJ_u4/s1600/images(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="375" src="http://1.bp.blogspot.com/-gDS0FTJ8a-A/UmrZepjYtlI/AAAAAAAACcs/swcwbLsJ_u4/s640/images(1).jpg" width="640" /></a></span></span></div> <div style="background-color: transparent; font-style: normal; text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">BANDA ACEH - Tim Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh menangkap buronan korupsi pembangunan barak korban tsunami yang dicari sejak 2008, di Medan, Sumatera Utara. </span></span></div> <div style="background-color: transparent; font-style: normal; text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Kepala Kejati Aceh TM Syahrizal di Banda Aceh, Jumat, mengatakan yang bersangkutan bernama Tajuddin bin M Hasan, terpidana korupsi empat tahun penjara. Terpidana ditangkap di tempat usaha miliknya di Medan, Sumatera Utara.</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Terpidana ditangkap Kamis (24/10) pukul 17.00 WIB. Sebelum ditangkap, tim sempat memantau terpidana hampir dua pekan. Terpidana sempat menolak untuk dieksekusi. Kini, terpidana ditempatkan di Lapas Banda Aceh,” kata dia.</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Didampingi Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Aceh Raja Ulung dan Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Aceh Amir Hamzah, ia mengatakan Tajuddin dipidana korupsi pembangunan barak korban tsunami pada 2005 dengan kerugian keuangan negara Rp2,26 miliar.</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Terpidana Tajuddin merupakan Direktur PT Banda Lista Perkasa. Perusahaan yang dipimpin terpidana mendapat proyek pembangunan barak atau hunian sementara korban tsunami di 11 titik di Aceh Besar dengan nilai pekerjaan Rp19,675 miliar.</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Dalam pelaksanaannya, terpidana mengajukan penambahan volume pekerjaan seperti pembuatan sumur bor beserta pompa airnya. Penambahan volume pekerjaan disetujui dan perusahaan terpidana mengajukan total pembayaran Rp21,2 miliar.</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Namun setelah dilakukan audit, pekerjaan tambahan tersebut tidak dikerjakan terpidana. Pekerjaan tambahan itu merupakan bantuan sejumlah negara donor ketika masa tanggap tsunami tersebut.</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Perkara korupsi melibatkan terpidana, kata TM Syahrizal, disidang di Pengadilan Negeri Jantho, Aceh Besar, pertengahan 2007. Terpidana saat itu ditahan.</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Oleh Pengadilan Negeri Jantho, Tajuddin divonis empat tahun penjara dan membayar uang pengganti Rp1,6 miliar. Jika tidak membayar, yang bersangkutan dihukum dua tahun penjara.</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> Vonis tersebut lebih rendah dari tuntutan jaksa yang menuntut sembilan tahun, denda Rp200 juta subsidair enam bulan, serta uang pengganti Rp2,26 miliar. Atas vonis hakim pengadilan tersebut, jaksa mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Banda Aceh. <b>(Darwin)</b></span></span></div> </div>

Buronan Korupsi Bangunan Barak Korban Tsunami AcehTertangkap

BANDA ACEH - Tim Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh menangkap buronan korupsi pembangunan barak korban tsunami yang dicari sejak 2008, di ...

OBSERVASI Selengkapnya »

Marzuki Alie: Dugaan Suap di MK Sudah Lama Kami Dengar

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://3.bp.blogspot.com/-AcVXDZJo1lU/Ukx8pL9EFrI/AAAAAAAACHg/5UbF1bVP14w/s1600/marzuki.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="301" src="http://3.bp.blogspot.com/-AcVXDZJo1lU/Ukx8pL9EFrI/AAAAAAAACHg/5UbF1bVP14w/s400/marzuki.jpg" width="400" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <b>OBSERVASI | JAKARTA:</b></div> <div style="text-align: justify;"> Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie, mengatakan pimpinan DPR sudah lama mencium gelagat praktik suap di Mahkamah Konstitusi. Dia pun mengaku gelagat itu sudah dibicarakan bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.<br /><br />"<span>Terus terang kami dari pimpinan DPR sering mendengar tentang hal ini, cuma sulit untuk membuktikan bahwa kasus ini ada," kata Marzuki di kediamannya yang tak jauh dari rumah dinas Ketua MK Akil Mochtar, Rabu (2/10/2013) jelang tengah malam.</span><br /><br />Marzuki pun mengonfirmasi bahwa yang ditangkap bersama Akil di rumah dinas Akil adalah anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar dengan daerah pemilihan Kalimantan Tengah. "Jangan tanya saya. Besok bisa dicek (kepastian identitas anggota DPR itu)," tepis dia ketika dikejar lebih lanjut.<br /><br />Menurut Marzuki, dugaan soal suap-menyuap yang melibatkan jajaran MK dan anggota DPR ini sudah pernah dibicarakan dengan Presiden SBY. "Fakta dari orang-orang yang terlibat, kemudian kami membicarakannya dengan Presiden," kata dia.<br /><br />Persoalan ini sampai dibicarakan dengan Presiden, ujar Marzuki, karena MK adalah satu-satunya lembaga hukum dengan putusan final dan mengikat. "Jadi jika diisi orang-orang yang tidak amanah, bagaimana nasib peradilan hukum Indonesia? Itu yang kami bicarakan dengan presiden," papar dia.<br /><br />Marzuki mengatakan dugaan suap di MK sangat membahayakan demokrasi dan berpotensi memicu kerusuhan. "Bisa-bisa di pemilu legislatif, dengan kekuasaannya bisa memenangkan bisa membatalkan. Bisa <em>chaos</em> negeri ini," kata dia. Marzuki pun menyebut kasus ini sebagai persoalan bangsa.<br /><br /><span>KPK menangkap Akil di kediamannya di Kompleks Widya Chandra, Rabu sekitar pukul 21.00 WIB. Di rumah tersebut, KPK juga mengamankan anggota DPR berinisial CHN serta pengusaha berinisial CN.<br /><br />Tak lama setelahnya, KPK menangkap calon kepala daerah berinisial HB dan seseorang lain berinisial DH di sebuah hotel di Jakarta Pusat. Adapun HB diduga sebagai Hambit Bintih (HB) yang merupakan calon bupati Gunung Mas 2013-2018.<br /><br />Diduga, keempat orang ini terlibat transaksi serah terima uang berkaitan dengan sengketa pemilihan kepala daerah (Pilkada). Sebagai barang bukti, penyidik KPK menyita sejumlah dollar Singapura yang nilainya sekitar Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span><b>Sumber: Kompas </b></span></div> </div>

Marzuki Alie: Dugaan Suap di MK Sudah Lama Kami Dengar

OBSERVASI | JAKARTA: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie, mengatakan pimpinan DPR sudah lama mencium gelagat praktik suap di ...

OBSERVASI Selengkapnya »

Politisi Gerindra Tantang Ruhut Sitompul Buka Keburukannya

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2012/12/14/184049_ruhut-sitompul-di-silatnas-dan-hut-ke-11-partai-demokrat_209_157.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2012/12/14/184049_ruhut-sitompul-di-silatnas-dan-hut-ke-11-partai-demokrat_209_157.jpg" width="400" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <b>OBSERVASI | JAKARTA :</b></div> <div style="text-align: justify;"> Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengancam anggota Komisi Hukum DPR dengan membongkar semua keburukan anggota Komisi III yang menolaknya sebagai Ketua Komisi. Terutama, anggota yang vokal menolaknya.<br /><br />DPR telah menjadwalkan Kamis, 3 Oktober 2013, sebagai hari pelantikan Ruhut sebagai Ketua Komisi III DPR. <br /><br />Menanggapi hal ini, anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra, Desmond J Mahesa, justru menantang Ruhut untuk membongkar semua yang dia ketahui. "Bongkar saja, isi perut saya bisa dibongkar apa. Orang mau jadi pemimpin kok main ancam," kata Desmond di Gedung DPR, Rabu 2 Oktober 2013.<br /><br />Menurut Desmond, orang yang memiliki masalah hukum seperti Ruhut, tak layak menjadi pimpinan Komisi III. Bahkan, Desmond balik mengancam akan mendesak kepolisian untuk menindak lanjuti laporan istri pertamanya, Anna Rudhiantiana Legawati.<br /><br />"Kami akan ke polisi untuk mendesak Ruhut diperiksa. Ada apa perkaranya nggak jalan? Jangankan jadi Ketua Komisi, jadi anggota Komisi saja perkaranya nggak jalan," kata dia.<br /><br />Sebaiknya, kata Desmond, jika sudah ditolak di Komisi Hukum, lebih baik Ruhut berinstrospeksi diri. Bukan justru terus melakukan perlawanan. Menurut Desmond, ada beberapa anggota partai Demokrat yang lebih layak memimpin komisi III. Misalnya, Pieter Zulkifli, Edi Sitanggang, atau Didi Irawadi.<br /><br />Sebelumnya, politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menegaskan bahwa dirinya tetap akan dilantik sebagai Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat.  "Kalau voting penghinaan kepada Demokrat. Jelas Ketua Harian mengatakan aku Ketua Komisi III," kata Ruhut.<br /><br />Menurut Ruhut, anggota Komisi III yang menolak dirinya menjadi ketua, karena mereka ingin Ketua Komisi yang bisa mereka setir. Ruhut mengancam akan membongkar semua keburukan anggota Komisi III yang menolaknya. "Beberapa orang yang ganjal aku, isi perutnya aku dapat semua," ujar dia.<br /><br />"Karena itu biar gue terangin isi perut masing-masing. Aku tak cari (kesalahan) karena mereka kejam sama gue," ujar dia.<br /><br />Terutama, kata Ruhut, adalah anggota komisi yang vokal menolak dia yang sering disebut "trio SBY" atau Syarifudin Suding, Bambang Soesatyo dan Ahmad Yani. </div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <b>Sumber: Viva </b></div> </div>

Politisi Gerindra Tantang Ruhut Sitompul Buka Keburukannya

OBSERVASI | JAKARTA : Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengancam anggota Komisi Hukum DPR dengan membongkar semua keburukan...

OBSERVASI Selengkapnya »

Bawa 3 Kardus, Penyidik KPK Keluar dari Kantor Hotma Sitompoel

<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAbGODypDWvOINBAcFiPP-z5NV6Hv2Q9NYCk9bUomb49VSGmnjoGleQzDtb1Hihci696mUYN04VjAn7YZu2HEvcK6t-tbPJhJ-XnKqcoer2Nlrj_DNS47oCa6bvHoSiR0LMPLIlM4ipc4/s1600/kpkdalam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAbGODypDWvOINBAcFiPP-z5NV6Hv2Q9NYCk9bUomb49VSGmnjoGleQzDtb1Hihci696mUYN04VjAn7YZu2HEvcK6t-tbPJhJ-XnKqcoer2Nlrj_DNS47oCa6bvHoSiR0LMPLIlM4ipc4/s320/kpkdalam.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <strong style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Jakarta</strong><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"> - Penyidik KPK akhirnya mengakhiri penggeledahan mereka dari kantor Pengacara Hotma and Associates. Tiga buah kardus mereka angkut dari dalam kantor pengacara kondang Hotma Sitompoel ini.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div> <span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;"> Pantauan detikcom di kantor yang beralamat di Jalan Martapura III, Jakarta Pusat, ini, sekitar 15 penyidik keluar sekitar pukul 01.15 WIB, Sabtu (27/7/2013). Seluruhnya kompak mengenakan rompi KPK berwarna coklat.</div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div> <span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;"> Penyidik tersebut membawa 3 kardus berwarna coklat dan kantong plastik berwarna putih. Ada tiga mobil yang menjadi kendaraan operasional mereka.</div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div> <span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;"> Mobil Avanza warna hitam dengan nopol B 1893 UFR, Avanza Silver dengan nopol B 1890 UFR dan yang terakhir Avanza silver bernopol B 1557 UFR.</div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div> <span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;"> Selain penyidik KPK, Ketua RT 02, RW 09, Kebon Melati, Tanah Abang ini juga keluar dari kantor 3 lantai tersebut. Namun ketua RT yang akrab disapa Bram tersebut menolak memberikan komentar.</div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div> <span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;"> "Saya no comment. Mohon maaf teman-teman," ucapnya sambil berlalu ke arah gang yang tepat berada di sebelah kanan kantor Hotma, Sabtu (28/7/2013).</div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div> <span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;"> Kondisi kantor itu sendiri terlihat masih ramai. Acuannya masih ada sekitar sembilan mobil yang terparkir di dalam dan di luar kantor tersebut.</div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div> <span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;"> Salah satu mobil yang terparkir adalah Aplhard hitam bernopol B 1 LBH. Mobil ini sempat ditumpangi Hotma kemarin saat hendak masuk kantor.</div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div> <span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;"> Sebelumnya rekan Hotma, Mario C Bernardo ditangkap KPK di kantor itu Kamis (25/7) siang ini. Mario ditangkap terkait dugaan memberikan suap kepada pegawai Mahkamah Agung (MA) bernama Djodi Supratman. </div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div> <span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;"> Suap itu diduga untuk pengamanan kasus-kasus di MA. Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka. <b>(Detik.com)</b></div> </span>

Bawa 3 Kardus, Penyidik KPK Keluar dari Kantor Hotma Sitompoel

Jakarta  - Penyidik KPK akhirnya mengakhiri penggeledahan mereka dari kantor Pengacara Hotma and Associates. Tiga buah kardus mereka ang...

OBSERVASI Selengkapnya »

Kemana Digunakan Utang pemerintah Rp 2.023 triliun?

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx4-BBLXn0zDRBF5Nh57i7jl94cFKWLBzZzK8rTcnjALiq81R6dWBdQDzkxkGwaGOw3Xc4pG4Y9qV061xFfrmK23raliUgiHWEKj-DIhNoWscudIDz1uWogznSI-XIhmt4Wx_PZN2qWas/s1600/hutang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx4-BBLXn0zDRBF5Nh57i7jl94cFKWLBzZzK8rTcnjALiq81R6dWBdQDzkxkGwaGOw3Xc4pG4Y9qV061xFfrmK23raliUgiHWEKj-DIhNoWscudIDz1uWogznSI-XIhmt4Wx_PZN2qWas/s1600/hutang.jpg" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <strong>Jakarta</strong> | Lembaga swadaya Indonesia Budget Center menilai yang penting disoroti dari utang negara sebesar Rp 2.023 triliun adalah penggunaannya. Namun, sampai sekarang, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai tidak transparan dalam menjelaskan penggunaan utang tersebut.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Peneliti IBC Apung Widadi melihat adanya kecenderungan pemerintah sengaja membuat Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) defisit. Dengan begitu, kekurangannya selalu diarahkan agar ditutup dari utang. Pemerintah tidak pernah berkomitmen mencari sumber pendapatan baru untuk menutupi kebutuhan belanja yang semakin besar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Misalnya dari perubahan APBN-P kemarin, yang lebih banyak dibahas alokasi makro, tapi sektor pendapatan tidak ada dorongan untuk ditingkatkan, sehingga akhirnya kita kembali berutang," ujarnya selepas diskusi Kemandirian Bangsa di Tebet, Jakarta, Minggu (07/7).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Apung mencontohkan komentar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dua bulan lalu yang mengaku tidak khawatir dengan utang besar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saat itu Hatta beralasan, yang lebih penting adalah menjaga rasio utang terhadap GDP. "Yang penting dijaga adalah utang terhadap GDP. Orang anggap angka yang aman itu 60 persen. Kita hanya 24 persen," ujar Hatta.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Padahal, menurut Apung, yang lebih patut disorot adalah realisasi penggunaan utang itu. Apalagi, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah melansir pernyataan ada potensi penggelembungan (mark up) utang tanpa ada audit yang jelas.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Dibanding rasio terhadap PDB, yang lebih penting dari utang yang besar ini adalah akuntabilitas penggunaannya. Ketua BPK Hadi Purnomo pernah menyatakan ada potensi mark up utang, tapi sampai sekarang, auditnya itu-itu saja," paparnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saat ini, audit pemanfaatan utang pemerintah hanya fokus pada persoalan administratif. Semisal Sistem Pengendalian Internal (SPI) dan prosedur utang sudah benar atau tidak. Bagi Apung, sudah saatnya BPK menggandeng KPK, memperdalam pemeriksaan utang itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Sekarang perlu item auditnya diperluas, utang itu produktif tidak sih, atau pengelolaan kebocorannya berapa," kata Apung.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sebelumnya, data Koalisi Anti Utang (KAU) menyebutkan, sejak SBY berkuasa pada 2004, peningkatan utang luar negeri pemerintah mencapai Rp 724,22 triliun. Peningkatan ini signifikan lantaran pada 2004, utang pemerintah baru sebesar Rp 1,299 triliun.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Rata-rata setiap warga Indonesia menanggung utang sekitar Rp 8,5 juta," kata Ketua KAU Dani Setiawan di tempat yang sama.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Penambahan utang luar negeri selama era SBY, menggerus anggaran negara dan mengurangi belanja sektor publik. Buktinya anggaran kemiskinan, imbuh Dani, saat 2005 ketika SBY baru setahun berkuasa, sebesar Rp 23 triliun. Pada 2013, akumulasi kenaikannya hanya Rp 115 triliun. <strong>[merdeka.com]</strong></div>

Kemana Digunakan Utang pemerintah Rp 2.023 triliun?

Jakarta | Lembaga swadaya Indonesia Budget Center menilai yang penting disoroti dari utang negara sebesar Rp 2.023 triliun adalah peng...

OBSERVASI Selengkapnya »