NewsObservasi - Majalah mingguan Al Manar, Palestina mengabarkan, petinggi
negara-negara sekitar Teluk Persia menyampaikan permohonan tertulis
untuk bertemu dengan pejabat rezim Zionis Israel, kepada Perdana Menteri
rezim itu.
Seperti dikutip
Fars News (6/6), Al Manar menulis, "Permohonan-permohonan puluhan
petinggi sejumlah negara Teluk Persia untuk bertemu dengan pejabat Tel
Aviv saat ini sedang dikaji oleh kantor Benyamin Netanyahu, PM Israel."
Berdasarkan
laporan ini, Netanyahu sendiri yang langsung menangani
permohonan-permohonan yang diterimanya melalui perantara badan-badan
intelijen Israel yang dikepalai Mossad.
Di antara
permohonan-permohonan yang mendapatkan jawaban positif Netanyahu adalah
pertemuan Pangeran Salman bin Hamad Al Khalifa, Putra Mahkota Bahrain
dengan petinggi Israel di Washington, Amerika Serikat di sela-sela
lawatan pangeran ini ke Washington yang akan dilakukan dalam waktu dekat
ini.
Ini bukan
pertemuan pertama antara pejabat Bahrain dengan petinggi Tel Aviv, namun
pertemuan ini menjadi penting mengingat kondisi sensitif Bahrain yang
terus dilanda aksi demonstrasi rakyat dan tuduhan-tuduhan yang
dilemparkannya kepada Iran soal keterlibatannya di balik aksi-aksi
tersebut.
Ditambahkan,
pertemuan ini digelar sebagai upaya negara-negara Teluk Persia di bidang
keamanan dan politik untuk menekan Hizbullah, Lebanon. Termasuk upaya
untuk memasukkan nama Hizbullah ke dalam daftar organisasi teroris.
Kepentingan-kepentingan
Israel dan negara-negara Teluk Persia selalu sejalan. Israel menilai
posisi yang diambil negara-negara Teluk Persia itu sebagai peluang emas
dan penting guna memperkuat hubungan keamanan serta politiknya. Sehingga
seperti yang diharapkan Tel Aviv, jalan bagi Iran dan mitra-mitranya di
kawasan dapat ditutup.
Sumber: Aceh traffic