OBSERVASI | ACEH BESAR :
Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah mengharapkan kepada jamaah calon haji
(JCH) agar menunjukkan tekad yang sungguh-sungguh menuju Tanah Suci agar
memperoleh haji yang mabrur. Oleh sebab itu, hindarkanlah diri dari semua hal
yang menghalangi kemabruran haji.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Aceh Besar
ketika melepas 440 JCH Kloter 2 Embarkasi Banda Aceh di Asrama Haji Banda Aceh,
Senin (30/9/2013). Ke-440 JCH tersebut masing-masing berasal dari Aceh Besar
(179 orang), Kota Banda Aceh (166 orang), Nagan Raya (86 orang), dan Aceh Singkil
(4 orang). Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia
(IPHI) Aceh Drs H Sulaiman Abda MSi, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji
(PPIH) Embarkasi Banda Aceh Drs H Ibnu Sa’dan, Sekdakab Aceh Besar Drs H
Jailani Ahmad MM, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
Petugas Kloter 2 Embarkasi Banda Aceh,
Drs H Salahuddin MPd menjelaskan, selama berada di Mekkah, mereka akan
ditempatkan di Maktab Nomor 25 di wilayah Jarwal. Adapun JCH termuda, Maulizar
binti Madrus (22 th) asal Kota Banda Aceh dan JCH tertua Naibah binti Sabi (80
th) asal Kota Banda Aceh. Para petugas dalam Kloter 2 ini masing-masing Drs H
Salahuddin MPd (TPHI), Tgk H Anwar bin H Usman Ali (TPIHI), dan dr Bunaiya
Putra bin Zamzami, Zainal Arifin bin Nurdin, serta Irawati binti Ibrahim
Abdurrahman (TKHI).
Bupati Aceh Besar
menyatakan, ibadah haji sebagai hukum Islam kelima wajib dilaksanakan oleh
seluruh umat muslim sekali dalam seumur hidupnya bagi mereka yang memiliki
kemampuan. Untuk itu, sebelum melaksanakan perjalanan panjang yang penuh
perjuangan tersebut, hendaknya kita harus mempersiapkan diri secara matang dan
teratur, baik dalam bentuk materi maupun ilmu pengetahuan agar nantinya akan
memperoleh hasil yang memuaskan yaitu haji yang mabrur dan maqbul yang diridhai
oleh Allah SWT.
Dalam
mengerjakan ibadah haji, tambahnya, di samping sebagai ibadah kepada Allah SWT,
para calon jamaah haji dituntut untuk dapat memperhatikan beberapa hubungan yang
harus dibina dan dipupuk agar menimbulkan berbagai manfaat, antara lain dengan memupuk
Ukhuwwah Islamiyah dengan seluruh calon jamaah haji baik yang berasal dari
dalam negeri maupun dari luar negeri sehingga citra kita akan terkesan baik dan
indah di mata kaum muslimin sedunia, juga memupuk rasa persatuan dan kesatuan
serta persaudaraan yang lebih erat dengan sesama calon jamaah haji Indonesia
pada umumnya dan daerah pada khususnya.
Selama
berada di Tanah Suci, para JCH hendaklah menjaga diri, baik tingkah laku maupun
kesehatan, karena kondisi yang akan kita rasakan di Tanah Suci nantinya akan
sangat jauh berbeda dengan kondisi di tanah Aceh, baik dalam budaya, kebiasaan
maupun iklimnya. “Untuk itu, kami ingatkan kepada para calon jamaah haji untuk
tetap menjaga kondisi lahir dan batin agar selalu fit dengan mengkonsumsi
makanan bergizi serta istirahat yang cukup; membawa barang-barang yang
dibutuhkan dalam jumlah yang cukup, tidak melebihi ketentuan dan tidak
terlarang, serta jangan lupa untuk mengutamakan mengerjakan rukun dan wajib
haji dibandingkan dengan sunat lainnya,” ungkapnya.
Liputan: darwin