Jakarta, NEWS OBSERVASI - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengakui
popularitas Rhoma Irama sebagai calon presiden masih di bawah Mahfud MD.
"Ending-nya kayak apa, ya, keringetan dululah. Siapa yang
berkeringat akan kami dorong dan dukung menjadi pimpinan," kata Muhaimin
yang dituliskan Selasa (5/11/2013).
Dalam acara yang berakhir pukul 23.30 itu, Muhaimin banyak
mengunggulkan Mahfud MD. Skandal suap bekas ketua Mahkamah Konstitusi
Akil Mochtar menjadi senjata untuk mendongkrak elektabilitas Mahfud yang
menjabat sebelum Akil.
Muhaimin mengatakan, Mahfud adalah
figur partai politik yang sukses mengelola lembaga negara. Pernyataan
itu seolah menanggapi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
12 tahun 2013. Perppu itu melarang politikus menjadi calon hakim
konstitusi sebelum tujuh tahun menanggalkan keanggotaan partai.
Di sisi lain, Muhaimin juga memuji raja dangdut Rhoma Irama meski
awalnya sempat mengundang tawa seratusan kader PKB dari Kabupaten
Brebes, Tegal, dan Kota Tegal. Menurut Muhaimin, Rhoma adalah figur yang
akan membesarkan PKB di Provinsi Aceh.
"Yang mempertemukan
PKB dan Aceh itu dua. Islam dan dangdut," ujar Muhaimin. Menurut dia,
Nadlatul Ulama di Aceh selama ini di antara hidup dan mati. "Apalagi
ketua NU pegawai negeri yang agak malas-malasan. Rapat hanya
sekali-sekali," kata dia.
Muhaimin mengaku baru mendapat solusi
untuk mendekati Aceh setelah bertemu dengan Rhoma Irama. Selain di
Aceh, Rhoma juga digadang dapat membesarkan PKB di Jawa Barat. "Cuma ngedarin selebaran Rhoma akan datang jam sekian, semua orang datang," kata Muhaimin. [005-Tempo]