Lhokseumawe, NEWS OBSERVASI - Ratusan
simpatisan Tgk Azhari cage, Calon Legeslatif (Caleg) DPRA Nomor urut 5 Daerah
pemilihan (DAPIL) 5 dari Partai Aceh tersebut mendatangi kantor Satpol PP daan
WH Kota Lhokseumawe pada Senin (18/11) sekitar pukul 11.30 WIB. Kedatangan
Pendukung Caleg bersangkutan mempertanyakan kenapa atribut kampanye Tgk Azhari
di turunkan di Sejumlah titik.
Pantauan
Wartawan di lokasi, Massa pendukung cage mendatangi Kantor Satpol PP dan WH
menggunakan Sepeda Motor, mobil bahkan dengan menggunakan Becak. Iring-iringan layaknya
pawai kampanye dari simpatisan dan
pendukung caleg Tgk Azhari Cage memenuhi kantor Satpol PP dan WH.
Massa dengan
lantang meneriakkan, “Kami tidak terima baliho dan spanduk tersebut diturunkan
dengan tidak santun, itu ada yang punya, jangan seenaknya saja” ungkap seorang pendukung.
Bahkan mereka meminta untuk bertemu langsung dengan kepala Satpol PP / WH Kota
Lhokseumawe.
“Tim penertiban
telah bersikap arogansi kepada kami, seharusnya kami di beritahu terlebih
dahulu jangan main koyak begitu saja”. Teriak para pendukung.
Sementara salah
seorang pendukung lainnya mengatakan bahwa mereka tidak mempermasalahkan
penurunan alat peraga kampanye ini, hanya saja cara penurunannya yang mereka
sesalkan.
sementara itu,
setelah mendapat laporan dari staf,
ketua Satpol PP/WH Kota Lhokseumawe, M. Irsyadi langsung kembali ke kantornya.
sejumlah aparat keamanan tiba di lokasi, sementara senga caleg pun terlihat ditengah – tengah simpatisan pendukung.
Tak lama berselang, Kabag Ops Kompol Isharyadi yang di dampingi Kapolsek Banda Sakti, Iptu Ikhsan serta Danramil Banda Sakti, Kapten Mulyanto mewakili Kapolres kota Lhokseumawe melakukan dialog dengan simpatisan yang diwakili oleh Tgk Azhari serta beberapa perwakilan. Dalam dialog dijelaskan semua aturan yang berlaku dan proses penertiban semua atribut kampanye.
sejumlah aparat keamanan tiba di lokasi, sementara senga caleg pun terlihat ditengah – tengah simpatisan pendukung.
Tak lama berselang, Kabag Ops Kompol Isharyadi yang di dampingi Kapolsek Banda Sakti, Iptu Ikhsan serta Danramil Banda Sakti, Kapten Mulyanto mewakili Kapolres kota Lhokseumawe melakukan dialog dengan simpatisan yang diwakili oleh Tgk Azhari serta beberapa perwakilan. Dalam dialog dijelaskan semua aturan yang berlaku dan proses penertiban semua atribut kampanye.
“penertiban ini
dilakukan dinilai ada aturan yang
dilanggar baik itu dari ukuran atribut, lokasi dan lainnya, semua atribut
kampanye yang ditertibkan akan diamankan oleh pihak satpol PP. “Aturannya,
tidak ada atribut yang diamankan untuk dikembalikan atau diganti rugi jika
rusak. Ungkap Kabag Ops.
Kabag Ops Polresta Lhokseumawe menambahkan,
nantinya ada pertemuan dengan Muspida dan semua persoalan dapat ditanyakan
dalam kesempatan itu sehingga lebih beretika dalam berkampanye. “Itu sudah
jelas, bahkan aturan ini telah disosialisasikan oleh pihak KIP dan panwas
sendiri sebelumnya,”Sambung Kabag Ops.
Di tempat
terpisah , sang caleg menyatakan,
penurunan alat peraga kampaye miliknya sangat arogan yang menyebabkan spanduk
dan baliho robek, sehingga masyarakat datang untuk mempertanyakan siapa pemberi
penritah penurunan alat peraga tersebut.
“Saya datang mendampingi untuk mengantisipasi
agar tidak terjadi tindakan anarkis yang tidak kita inginkan,” jelas Tgk Azhari
Dia mengaku kecewa karena spanduknya yang hilang
mencapai ratusan lembar. “Kalau ada koordinasi, alat peraga kampaye kita tidak
usah diturunkan Satpol PP karena kita punya anggota di lapangan,” Tambah
Azhari.
Pihaknya sangat menyesalkan Panwaslu dan Komisi
Independen Pemilihan (KIP) yang tidak melakukan sosialisasi Peraturan PKPU baru
secara transparan yang perlu diketahui seluruh peserta pemilu legislatif.
“Kita menyayangkan
akibat tidak ada pemberitahuan titik kampaye menyebabkan terjadi kesalahpahaman
di lapangan,” Tandas Azhari yang saat ini masih menjabat sebagai ketua komisi C DPRK Aceh Utara. (Ody)

