Advertistment

 

Aceh Besar, NEWS OBSERVASI: Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mempeusijuek (menepungtawari) dan melepas 252 Calon Jamaah Haji (CJH) yang akan berangkat ke Tanah Suci Tahun 1435 H di Masjid Agung Kota Jantho, Kamis (11/9/2014). Kegiatan tersebut dihadiri Sekdakab Aceh Besar Drs H Jailani Ahmad MM, unsur Muspida dan Muspida Plus, Staf Ahli Bupati, Para Asisten Setdakab, pejabat Kanmenag Aceh Besar, Kepala SKPD, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Aceh Besar, dan tokoh-tokoh masyarakat. Dalam kesempatan itu, turut disampaikan tausiah oleh Tgk Masrul Aidi.

            Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar Drs H Salahuddin MPd melaporkan, untuk tahun haji 1435 H/2014 M, jumlah CJH Aceh Besar sebanyak 252 orang. Para tamu Allah SWT tersebut akan berangkat untuk melaksanakan rukun Islam kelima masing-masing tergabung dalam Kloter 1 dan Kloter 6 Embarkasi Banda Aceh. JCH tertua adalah Cut Ti Aisyah binti Alamsyah (94 tahun), dan JCH termuda bernama Sheila Syaidatul Akmal binti Jusmal Diansyah (21 tahun). “Insya Allah, JCH yang tergabung dalam Kloter 1 akan masuk asrama haji Banda Aceh pada 18 September 2014 sekitar pukul 24.00 WIB dan direncanakan berangkat ke Tanah Suci pada 19 September 2014,” jelas H Salahuddin.

            Untuk membekali JCH, tambahnya, mereka sudah dibekali dengan berbagai ilmu dan wawasan tentang pelaksanaan ibadah haji melalui serangkaian kegiatan manasik haji, baik yang dipusatkan di tingkat kabupaten maupun di tingkat kecamatan. Diharapkan, dengan adanya manasik, para Tamu Allah dapat melaksanakan haji secara baik, sempurna, serta kelak dapat meraih predikat haji mabrur.

            Wakil Bupati Aceh Besar Drs H Syamsulrizal MKes mengemukakan, melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci tentunya tidak sama dengan berdarmawisata keluar negeri, karena untuk melaksanakan ibadah haji kita dituntut untuk menguasai semua petunjuk dan ketentuan yang berhubungan dengan keabsahan haji. Kalau tidak mengikuti ketentuan-ketentuan tersebut tentunya ibadah haji itu tidak sah dan semua perngorbanan kita akan  sia-sia.
            Oleh karenanya, sebelum kita berangkat melaksanakan/mengerjakan ibadah haji, harus lebih dahulu mempersiapkan diri dengan bermacam-macam persiapan secara matang dan teratur, baik dalam bentuk material maupun  ilmu  pengetahuan yang diperlukan, sehingga dalam melaksanakan ibadah haji nantinya memperoleh hasil yang baik dan memuaskan  yaitu haji yang mabrur dan makbul yang diridhai Allah SWT. “Karena haji yang mabrur itulah yang menjadi dambaan dan harapan kita semua. Dimana kemabruran haji tersebut kita akan memperoleh balasan dari Allah SWT adalah syurga,” katanya.
Menurut Wabup Aceh Besarpatut disyukuri karena untuk musim haji tahun ini para calon haji yang telah banyak memperoleh pengetahuan ataupun ilmu manasik haji yang sudah mengikuti  baik pada manasik haji yang diselenggarakan oleh IPHI, MPU, KBIH maupun dari organisasi lainnya yang kesemuanya itu bermaksud untuk membantu para JCH saat menunaikan ibadah haji.

Mengerjakan ibadah haji, ujar Syamsulrizal, di samping sebagai ibadah kepada Allah SWT, para jamaah haji  juga dituntut untuk memperhatikan hubungan dan manfaat lainnya yang perlu dibina dan dipupuk dalam melaksanakan ibadah haji ini, antara lain memupukukhuwwah islamiyah dengan  seluruh calon jamaah haji, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri sehingga, citra kita akan terkesan baik dan indah di mata kaum muslimin sedunia. Selain itu, juga memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta persaudaraan yang lebih erat sesama calon jamaah haji Indonesia pada  umumnya dan daerah pada khususnya.

Suhu udara di Makkah dan di Madinah pada musim haji tahun ini,  diperkirakan normal seperti tahun yang lalu. Maka, dalam melaksanakan ibadah haji ini, diharapkan kepada semua calon jamaah haji untuk memperhatikan  lima disiplin, yaitu disiplin ibadah, disiplin kesehatan, disiplin makan dan minum, disiplin istirahat, dan disiplin barang.

Kepada petugas Kloter, Wabup Aceh Besar meminta untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan kesabarannya dan ketulusannya dalam melaksanakan tugas. Oleh karenanya, tingkatkan dan jagalah kesabaran menghadapi kondisi JCH. Di samping itu, sebagai petugas yang akan mendampingi jamaah haji, petugas Kloter harus bekerja semaksimal mungkin dan sigap dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun di lapangan. Kepada seluruhnya, saya minta, jaga kekompakan Kloter, dan jaga citra dan marwah masyarakat Aceh. Doa kami, semoga semuanya mendapat predikat haji mabrur dan makbul,” ungkapnya. (Win)
 
Top