NewsObservasi - Puluhan tahun dinyatakan punah, Katak Hula (Latonia nigriventer)
berhasil ditemukan lagi. Tak cuma menemukannya, ilmuwan juga mengungkap
rahasia kecil tentang spesies ini.
Katak Hula dinyatakan punah
pada tahun 1996. Katak ini merupakan katak yang pertama dinyatakan punah
oleh organisasi konservasi International Union for Conservation of
Nature (IUCN).
Keputusan pernyataan punah pada saat itu adalah
tak dijumpainya spesies ini dalam waktu lama. Padahal, habitat dari
spesies ini, lahan basah Lembah Hula, sudah mengering sejak tahun 1955.
Status
kepunahan spesies ini kemudian mulai berubah pada tahun 2011. Saat itu,
sebuah tim knservasi yang melakukan patroli menemukan jantan dewasa
dari spesies ini. Upaya pencarian berikutnya berhasil menemukan 10
individu lainnya.
Rebecca Biton, palaentolog Hebrew University di Yerusalem dan co-author dari riset yang dipublikasikan di edisi terbaru Nature Communication, mengatakan, penemuan kembali katak Hula adalah kasus yang luar biasa.
Tak
cuma menemukan kembali, para peneliti juga mengetahui bahwa katak warna
Hula ini merupakan satu-satunya anggota dari genus katak yang telah
lama hilang, Latnonia, yang masih eksis.
Hal tersebut diketahui
dari morfologi dan genetik katak berwarna Hula ini. Secara morfologi,
katak ini lebih mirip katak genus Latonia daripada katak di Timur Tengah
lain. Analisis genetik juga menunjukkan hal yang sama.
"Katak Hula tak seperti yang kita duga sebelumnya," ujar Biton seperti dikutip Livescience, Kamis (6/6/2013). Katak lain dalam genus Latonia semula tersebar hingga Eropa namun punah sejak 1 juta tahun lalu.
Sampai
saat ini, ada 100 - 200 indvidu katak berwarna Hula di Lembah Hula. Ada
rencana untuk membasahi kembali lembah tempat katak ini hidup sehingga
spesies yang kini berstatus terancam ini bisa terjaga.