NewsObservasi - Memperingati setahun kepemimpinan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf, dua
puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Peduli Rakyat (MPR)
berunjuk rasa di depan kantor gubernur Aceh, Banda Aceh, Senin
(1/7/2013). Dalam aksinya, mahasiswa menilai setahun kepemimpinan Zikir
gagal.
Pantauan acehkita.com, mahasiswa terlihat mengecat muka dan badan saat
menggelar aksi yang berlangsung sekitar pukul 10.30 WIB itu. Mahasiswa
juga membawa sebuah spanduk yang bertuliskan “Satu tahun pemerintahan
Aceh “Zikir” gagal”. Selain itu, dalam aksinya mahasiswa juga
menampilkan aksi teatrikal dan pembacaan puisi.
Aksi yang berlangsung di depan pintu gerbang masuk ke kantor gubernur
itu berlangsung tertib dan sempat menyedot perhatian para pengguna
jalan. Selain menggelar aksi, mahasiswa juga membagi-bagikan selebaran
kepada pengguna jalan.
Koordinator Aksi, Reza Maulana, mengatakan, setahun kepemimpinan
Zaini-Muzakir belum menunjukkan hasil apapun dari segala aspek seperti
pembangunan ekonomi, sosial maupun penegakan hukum. Selain itu, mereka
menilai tidak ada terobosan program baru untuk membangun Aceh dalam lima
tahun ini.
“Yang sangat kami sayangkan adalah pembahasan APBA yang molor dan
teledor padahal pemerintahan ini dikuasai oleh partai lokal yang sama,”
kata Reza disela-sela aksinya.
Selain itu, PAD yang tidak bertambah dari tahun 2012 hingga 2013 ini,
jelas Reza, membuktikan bahwa program mengait investor ke Aceh
merupakan bualan dari pemerintah. Tak hanya itu, lanjut Reza, dana
pendidikan Aceh yang cukup besar juga belum mampu memperbaiki kualitas
pendidikan di Aceh.
“Dana pendidikan dialokasikan sekitar 30 persen dari Otsus untuk
perbaikan kualitas, tapi hasilnya pendidikan Aceh nomor satu dari urutan
belakang,” ujarnya.
Menurutnya, selama setahun ini, Pemerintah Aceh sangat disibukkan
dengan birahi politik pembebasan Qanun Bendera dan Lambang Aceh dan
Qanun Wali Nanggroe. “Pemerintah sibuk dengan kedua qanun ini yang
sangat menguras cukup banyak energi sehingga melupakan persoalan untuk
mensejahterakan rakyat,” ungkapnya.
Untuk itu, kata Reza, mahasiswa meminta gubernur Aceh Zaini Abdullah
untuk mundur dari jabatannya jika sudah tidak sanggup mensejahterakan
rakyat. “Kalau gubernur tidak sanggup lebih baik mundur dan gantikan
dengan orang lain,” teriaknya.[]
Sumber: acehkita.com