Jakarta - Pencurian minyak dari saluran pipa pemasok milik Pertamina bukan pertama kali terjadi. Di beberapa daerah di Indonesia kasus serupa juga ditemukan. Pihak Pertamina mengimbau masyarakat tidak melakukan pencurian di pipa-pipa yang terpasang.
"Warga masyarakat supaya jangan sekali-kali melakukan upaya pencurian BBM terlebih lagi langsung dari pipa Pertamina," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, melalui pesan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (30/7/2013), menanggapi peristiwa meledak dan terbakarnya pipa pertamina di Dusun Maribaya, Desa Ancol, Kecamatan Cineam, Tasikmalaya, Selasa sore tadi.
Dihubungi terpisah, Vice President Corporate Comunication Pertamina, Ali Mudakir, mengatakan mereka yang melakukan pencurian kerap menggunakan modus dengan mengebor pipa menggunakan bor listrik.
"Ini berbahaya, premium mudah terbakar apalagi menggunakan bor listrik. Dan mereka (pencuri) tidak tahu bila sedang ada pengiriman (pasokan)," kata Ali.
Peristiwa kebakaran dan ledakan pipa Pertamina terjadi sekitar pukul 18.05 WIB. Peristiwa diduga dipicu dari korsleting listrik saat truk menyedot premium yang keluar dari pipa bocor. 10 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut, salah satunya adalah anggota kepolisian yang tengan melakukan pengamanan di lokasi tersebut.
Catatan detikcom, di wilayah Jawa Barat juga pernah terjadi pencurian serupa, yaitu di Garut. Namun modusnya cukup unik, pelaku menempati rumah yang berdiri tepat di atas perlintasan pipa bensin yang menuju terminal BBM Gede Bage, Bandung.
Di Sumatera utara, pencurian minyak terjadi di Belawan, Medan. Modus yang digunakan pelaku serupa dengan apa yang terjadi di Garut dan Tasikmalaya, pelaku melubangi pipa jaringan distribusi minyak.
Di Sumatera Selatan, ditemukan beberapa titik pencurian minyak, yaitu di sepanjang Km 242 Tempino (Jambi) ke Plaju (Sumsel) dan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
"Pencurian (minyak) paling parah terjadi di Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin," ungkap Direktur Utama PT Pertamina Gas (Pertagas) Gungung Sardjono Hadi, Jumat (26/7/2013).
"Aparat keamanan harus tegas dalam hal ini," ujar Ali.(Detik)