OBSERVASI | DAMASKUS :
Bukan rahasia lagi kalau selama ini Dewan
Keamanan PBB terpecah soal krisis Suriah. Sekjen PBB Ban Ki-moon kali
ini menyerukan DK PBB untuk bersatu dan mengembalikan perdamaian di
Suriah. Imbauan ini disampaikan Ban di tengah persiapan negara-negara
Barat untuk melancarkan serangan militer terhadap Suriah.
"Suriah merupakan tantangan perang dan perdamaian terbesar di dunia saat ini. Badan yang dipercaya untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional tak bisa diam tanpa aksi," kata Ban mengacu ke DK PBB.
"Dewan pada akhirnya harus menemukan kesatuan untuk bertindak. Dewan harus menggunakan otoritasnya untuk perdamaian," tutur Ban dalam pidatonya di Den Haag, Belanda seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (28/8/2013).
"Rakyat Suriah berhak mendapat solusi, bukan kebisuan," tegas pemimpin badan dunia itu.
Dikatakan Ban, tim inspeksi senjata PBB butuh waktu untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah pekan lalu. Ban pun menyerukan adanya solusi diplomatik atas konflik Suriah.
"Kita harus mengupayakan semua cara untuk membawa pihak-pihak ke meja perundingan," kata Ban.
Pernyataan ini disampaikan Ban seiring persiapan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk mengambil tindakan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad. Gedung Putih menegaskan, tindakan yang akan diambil AS bukan untuk perubahan rezim melainkan untuk menghukum pemerintah Suriah karena telah menggunakan senjata kimia.
Pemerintah Suriah membantah telah melancarkan serangan kimia ke wilayah-wilayah dekat Damaskus pekan lalu. Rezim Assad bahkan menuding para pemberontaklah yang melancarkan serangan kimia tersebut. Tujuannya, untuk memicu aksi militer asing terhadap pemerintah Suriah.
"Suriah merupakan tantangan perang dan perdamaian terbesar di dunia saat ini. Badan yang dipercaya untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional tak bisa diam tanpa aksi," kata Ban mengacu ke DK PBB.
"Dewan pada akhirnya harus menemukan kesatuan untuk bertindak. Dewan harus menggunakan otoritasnya untuk perdamaian," tutur Ban dalam pidatonya di Den Haag, Belanda seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (28/8/2013).
"Rakyat Suriah berhak mendapat solusi, bukan kebisuan," tegas pemimpin badan dunia itu.
Dikatakan Ban, tim inspeksi senjata PBB butuh waktu untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah pekan lalu. Ban pun menyerukan adanya solusi diplomatik atas konflik Suriah.
"Kita harus mengupayakan semua cara untuk membawa pihak-pihak ke meja perundingan," kata Ban.
Pernyataan ini disampaikan Ban seiring persiapan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk mengambil tindakan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad. Gedung Putih menegaskan, tindakan yang akan diambil AS bukan untuk perubahan rezim melainkan untuk menghukum pemerintah Suriah karena telah menggunakan senjata kimia.
Pemerintah Suriah membantah telah melancarkan serangan kimia ke wilayah-wilayah dekat Damaskus pekan lalu. Rezim Assad bahkan menuding para pemberontaklah yang melancarkan serangan kimia tersebut. Tujuannya, untuk memicu aksi militer asing terhadap pemerintah Suriah.
Sumber : Detik.com