Advertistment

 

SIGLI - Warga Gampong Pasar, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Sabtu malam (10/8) sekira pukul 23.00 WIB, dibuat geger dengan penemuan sesosok bayi berkelamin perempuan yang diletakkan di depan pintu Masjid Raudhatul Rahman. Bayi tanpa dosa itu ditemukan Muhammad Ismail (50), warga Gampong Cot Paloh Kecamatan Padang Tiji di depan pintu masjid saat ia hendak shalat. Saat ditemukan bayi itu masih bertali pusat dan diperkirakan baru lahir langsung dimasukkan dalam kardus mi instan dibalut dengan kain putih. Saat ini, bayi yang beratnya 3,2 kilogram tersebut masih dirawat di ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum (RSU) Sigli.

Berdasarkan informasi yang Prohaba peroleh bayi perempuan itu awalnya ditemukan seorang lelaki bernama Muhammad Ismail ketika dia hendak menunaikan Shalat Isya di Masjid Raudhatul Rahman. Ketika akan masuk dalam masjid, lelaki itu dikejutkan dengan suara tangisan bayi. Muhammad mendekati suara itu dan mengarah ke sebuah kardus mi instan di depan pintu masjid. Sontak ia terkejut, ternyata kardus mi instan tersebut berisi bayi perempuan yang sudah dibalut kain putih. Pascapenemuan, bayi tersebut kini diserahkan ke Polsek Padang Tiji, sekitar 200 meter dari masjid. Warga sekitar yang sempat mengetahui penemuan bayi itu, beramai-ramai datang ke Puskesmas Padang Tiji untuk melihat wajah bayi berkulit putih tersebut.    

Direktur BLU Rumah Sakit Umum Sigli, dr Safwan Ahmad SPM, kepada Prohaba, Minggu (11/8) mengatakan, saat ini bayi itu masih dirawat di Ruangan Anak dan Perinatologi rumah sakit. Kondisi terakhir bayi itu sehat dan tidak perlu diinfus. “Diserahkan petugas Puskesmas ke rumah sakit sekira pukul 01.20 WIB dini hari. Beratnya itu 3,2 Kg,” kata Safwan.

Kapolres Pidie, AKBP Sunarya SIK, melalui Kasat Intelkam AKP Apriadi SSos, kepada Prohaba, Minggu (11/8) mengatakan, bayi perempuan yang ditemukan di masjid Gampong Pasar Padang Tiji itu, diduga sengaja dibuang ibunya setelah melahirkan. Karena ibunya takut jika perbuatannya terbongkar. Sampai kini polisi masih mencari siapa pelakunya. “Kami belum mengetahui, masih dalam penyelidikan,” demikian AKP Apriadi. (Phb)
 
Top