OBSERVASI| MEDAN :
Seorang pekerja di warung mie Aceh tewas setelah dianiaya dengan
berbagai benda, termasuk tiang bendera yang masih dipasangi bendera.
Tiga rekan kerja korban yang diduga sebagai pelaku, kini dalam perburuan
polisi.
Korban Muhammad Isa (27) ditemukan di kamar mandi warung ‘Masakan Bu
Aceh 2’ di Jalan Setia Budi, Medan sekitar pukul 09.00 WIB, Jumat
(23/8/2013). Pemilik warung menemukan korban dalam keadaan tangan
terikat dan leher dijerat dengan tali nilon dan seprei.
Kasus itu kemudian dilaporkan ke polisi dan tak lama petugas dari Polsekta Medan Sunggal tiba di lokasi kejadian. Kapolsekta Medan Sunggal AKP Eko Hartanto menyatakan, penyelidikan awal menunjukkan pembunuhan itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.
"Pelaku antara dua sampai tiga orang, yang merupakan rekan kerja korban. Pelaku melarikan diri dan membawa serta sepeda motor Suzuki Thunder milik korban," Eko kepada wartawan di lokasi kejadian.
Disebutkan Eko, Muhammad Isa yang sudah bekerja selama 14 tahun, memang tinggal di warung itu. Empat hari lalu, dua pekerja baru masuk, yakni Riski dan Akbar dan tinggal di warung itu juga. Selain itu, ada satpam yang berjaga di sana. Setelah kejadian, ketiganya menghilang, ini yang menguatkan dugaan ketiganya terlibat pembunuhan itu.
Dalam kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang dipergunakan untuk membunuh korban. Antara lain tiang bendera dari besi yang masih terpesang bendera merah putih di ujungnya, kemudian pecahan botol yang dipergunakan untuk menganiaya korban. Sementara mayat korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Medan.
Kasus itu kemudian dilaporkan ke polisi dan tak lama petugas dari Polsekta Medan Sunggal tiba di lokasi kejadian. Kapolsekta Medan Sunggal AKP Eko Hartanto menyatakan, penyelidikan awal menunjukkan pembunuhan itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.
"Pelaku antara dua sampai tiga orang, yang merupakan rekan kerja korban. Pelaku melarikan diri dan membawa serta sepeda motor Suzuki Thunder milik korban," Eko kepada wartawan di lokasi kejadian.
Disebutkan Eko, Muhammad Isa yang sudah bekerja selama 14 tahun, memang tinggal di warung itu. Empat hari lalu, dua pekerja baru masuk, yakni Riski dan Akbar dan tinggal di warung itu juga. Selain itu, ada satpam yang berjaga di sana. Setelah kejadian, ketiganya menghilang, ini yang menguatkan dugaan ketiganya terlibat pembunuhan itu.
Dalam kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang dipergunakan untuk membunuh korban. Antara lain tiang bendera dari besi yang masih terpesang bendera merah putih di ujungnya, kemudian pecahan botol yang dipergunakan untuk menganiaya korban. Sementara mayat korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Medan.
Sumber : Thegloublejournal