OBSERVASI
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei turut angkat bicara
mengenai kemungkinan intervensi militer Amerika Serikat terhadap Suriah.
Diingatkan Khamenei, aksi militer itu akan menimbulkan bencana bagi
wilayah tersebut.
"Intervensi militer AS akan menjadi bencana bagi wilayah," kata Khamenei dalam pertemuan dengan kabinet pimpinan Presiden Iran Hassan Rowhani seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (28/8/2013).
Menurut pemimpin spiritual Iran itu, jika serangan militer terhadap Suriah memang terjadi, maka aksi balasan akan sulit diprediksi.
"Wilayah ini seperti depot bubuk mesiu. Masa depannya tak bisa diprediksi," cetus Khamenei.
Pemerintah Iran beberapa hari ini gencar mengingatkan negara-negara Barat untuk tidak melancarkan aksi militer terhadap Suriah. Iran bahkan yakin, AS dan sekutu akan mengalami kekalahan jika melancarkan serangan ke Suriah.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menyatakan, militer AS telah siap bertindak jika Presiden Barack Obama memerintahkannya. Namun menurut Gedung Putih, keputusan final belum dibuat terkait respons AS atas serangan kimia yang diduga dilakukan pasukan Suriah.
Pemerintah Suriah telah membantah penggunaan senjata kimia tersebut. Rezim Presiden Bashar al-Assad bahkan menuding pemberontaklah yang menggunakan senjata kimia dalam serangan-serangan di dekat Damaskus pada 21 Agustus lalu. Tujuannya, untuk memicu aksi militer asing terhadap pemerintah Suriah.
"Intervensi militer AS akan menjadi bencana bagi wilayah," kata Khamenei dalam pertemuan dengan kabinet pimpinan Presiden Iran Hassan Rowhani seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (28/8/2013).
Menurut pemimpin spiritual Iran itu, jika serangan militer terhadap Suriah memang terjadi, maka aksi balasan akan sulit diprediksi.
"Wilayah ini seperti depot bubuk mesiu. Masa depannya tak bisa diprediksi," cetus Khamenei.
Pemerintah Iran beberapa hari ini gencar mengingatkan negara-negara Barat untuk tidak melancarkan aksi militer terhadap Suriah. Iran bahkan yakin, AS dan sekutu akan mengalami kekalahan jika melancarkan serangan ke Suriah.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menyatakan, militer AS telah siap bertindak jika Presiden Barack Obama memerintahkannya. Namun menurut Gedung Putih, keputusan final belum dibuat terkait respons AS atas serangan kimia yang diduga dilakukan pasukan Suriah.
Pemerintah Suriah telah membantah penggunaan senjata kimia tersebut. Rezim Presiden Bashar al-Assad bahkan menuding pemberontaklah yang menggunakan senjata kimia dalam serangan-serangan di dekat Damaskus pada 21 Agustus lalu. Tujuannya, untuk memicu aksi militer asing terhadap pemerintah Suriah.
Sumber: Kompas