POLITISI partai anti-imigrasi One Nation Australia, Stephanie
Banister jadi bahan tertawaan di media sosial dan media massa dunia.
Gara-gara kesalahan beruntun yang ia lakukan dalam sebuah wawancara
dengan stasiun televisi Channel 7 News.
Dalam wawancara yang ditayangkan awal minggu ini, ia salah menyebut
Islam sebagai sebuah negara. "Saya tidak menentang Islam sebagai sebuah
negara, umm....tapi saya merasa hukum mereka tidak boleh diterima di
sini di Australia,'' kata dia, seperti dimuat BBC, 9 Agustus 2013.
Banister yang sedang memperebutkan kursi parlemen di daerah pemilihan
Rankin, Brisbane juga menyebut hanya 2 persen warga Australia "yang
mengikuti prinsip haram" -- yang dia maksud sebenarnya adalah halal.
Banister juga berulang kali menyebut kata "haram" saat ia mestinya menggunakan kata "halal".
Nama Banister, seorang ibu dua anak, sebelumnya mencuat akibat aksi
kontroversialnya: ia menempelkan stiker bertuliskan "makanan halal
mendanai terorisme" pada produk Nestle di sebuah supermarket.
Ia pun sempat ditahan atas tuduhan, "mencemari atau mengganggu produk".
Jika terbukti bersalah, ia terancam tak bisa ikut dalam pemilu yang
bakal digelar 7 September mendatang.
Kembali soal wawancara, tak hanya pengetahuan soal Islam yang
memprihatinkan, Stephanie Banister juga salah kaprah soal ajaran agama
lain.
Saat ditanya, apakah ia juga menentang hukum kosher -- aturan makanan --
dalam agama Yahudi, Banister menjawab, "Yahudi tidak menganut prinsip
haram. Mereka memiliki agama mereka sendiri yang mengikuti Yesus
Kristus.. "
Selama wawancara, Banister juga ditanya soal nama-nama kandidat dari
partai besar yang memperebutkan kursi yang diincarnya. Jawabannya, "aku
masih mempelajari nama-nama semua orang dalam politik"
Disamakan dengan Sarah Palin
Wawancara Stephanie Banister menjadi berita utama media dunia, tak cuma di negerinya Australia. Di antaranya Huffington Post, Daily Mail, The Daily Telegraph, Independent, BBC, dan masih banyak lagi.
Seperti dimuat Sydney Morning Herald, predikat baru pun
disematkan padanya "Sarah Palin-nya Australia". Ia disamakan dengan
mantan kandidat wapres Partai Republik Amerika Serikat, Sarah Palin --
yang belepotan saat diwawancara CBS tahun 2008 lalu.
Gara-gara wawancaranya itu juga, masa depan karir politik Stephanie Banister terancam suram. Fairfax Media melaporkan, petinggi partai One Nation akan menentukan nasibnya terkait keikutsertaan dalam pemilu.
Namun, ada juga yang memberi dukungan pada Banister. Salah satunya
pemimpin partai, Jim Savage. Ia menyebut Banister jadi korban
ketidakadilan media.
Savage menyebut, Banister sudah mengoreksi pernyataan yang menyebut
Islam sebagai negara. Tapi koreksi itu tak ditayangkan. "Dia segera
mengoreksi sendiri, tetapi Channel Seven tidak menayangkannya," kata dia seperti dimuat News.com.au.
"Gadis malang itu hanya sedang melakukan wawancara televisi pertamanya. Kalau orang lain menganggapnya mudah, coba lakukan! (*/ATJEHCYBER)