OBSERVASI | BANDA ACEH :
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
menyetujui beberapa usulan dari Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang
disampaikan pada acara pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VI.
Pemerintah Pusat, kata SBY, berkomitmen untuk terus membangun
Aceh menuju masa depan Aceh yang lebih sejahtera dan maju.
“Atas nama rakyat dan masyarakat Aceh,
kami mengucapkan selamat datang kepada Presiden Republik Indonesia
Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ibu Ani Yudhono beserta
rombongan di Aceh,” sebut Zaini mengawali kata sambutannya pada acara
pembukaan PKA VI di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Jumat
(20/9/2013).
Kehadiran Presiden SBY dan rombongan
kata Gubernur merupakan suatu kehormatan bagi rakyat Aceh. “Seluruh
rakyat Aceh sangat tersanjung dan bahagia karena presiden berkenan hadir
untuk membuka Pekan Kebudayaan Aceh yang ke-6,” ungkap Zaini Abdullah.
Dengan dibukanya PKA ke 6 maka
masyarakat Aceh dan pengunjung PKA akan dapat melihat budaya-budaya Aceh
baik budaya masa lalu budaya masa kini maupun budaya masa depan aceh,
sehingga budaya Aceh terus berkembang.
Dalam sambutannya, Gubernur Aceh
mengusulkan beberapa bidang untuk ditanggapi oleh Kepala Negara
diantaranya bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, pembangunan
infrastruktur di Aceh dan bidang parawisata.
Pada bidang pendidikan, Zaini Abdullah
mengusulkan penegerian beberapa Universitas di Aceh, diantaranya
Universitas Almuslim Bireuen, Universitas Teuku Umar Meulaboh dan
Universitas Gunung Leuser di Aceh Tenggara.
Sementara untuk bidang kesehatan,
Gubernur mengusulkan pembangunan rumah sakit rujukan wilayah dan
regional di Aceh dan untuk kesejahteraan rakyat, Gubernur Aceh
mengusulkan pembangunan rumah layak huni untuk korban konflik dan kaum
dhuafa di Aceh.
Zaini juga mengusulkan pembangunan dan
pengoperasian Pelabuhan Krueng Geukeuh sebagai pelabuhan ekspor-impor
untuk wilayah timur Aceh dan perpanjangan landasan atau runway Bandara Rembele Aceh Tengah serta pengembangan kawasan pariwisata Sabang sebagai kawasan pariwisata nasional.
Menanggapi sejumlah usulan Gubernur Aceh
itu, Presiden SBY dalam kata sambutannya memaparkan, untuk bidang
pendidikan khususnya mengenai penegerian perguruan tinggi, beberapa
universitas di Aceh telah dinegerikan seperti Universitas Samudra
Langsa. “Sementara untuk Universitas Almuslim Bireuen dan Universitas
Teuku Umar Meulaboh masih dalam proses finalisasi,” ungkap SBY.
Untuk usulan di bidang kesehatan, SBY
menyetujui pembangunan berbagai rumah sakit rujukan wilayah dan regional
dengan menggunakan dana pinjaman lunak luar negeri sebesar Rp 1,1
triliun. Disamping itu, lanjut SBY, pemerintah pusat juga akan
memberikan anggaran pembangunan bidang kesehatan untuk Aceh tahun 2013
ini sebesar Rp 948,9 miliar.
Presiden SBY juga menyetujui perpanjangan landasan atau runway
Bandara Rembele, Aceh Tengah yang anggarannya akan diambil dari dana
APBN-P 2013. “Pengoperasian Pelabuhan Krueng Geukeuh sebagai pelabuhan
ekspor-impor wilayah timur Aceh juga akan segera kita realisasikan,”
tambah Presiden.
Selain itu, SBY juga mendukung
pengembangan Sabang menjadi kawasan wisata Nasional. “Saya mendukung
pengembangan Sabang menjadi kawasan wisata nasional dan Pemerintah Aceh
juga bisa meningkatkannya menjadi kawasan wisata internasional,” kata
SBY.
Mengenai kawasan wisata Sabang, SBY
menjelaskan dukungan sarana dan prasarana dari pemerintah pusat sudah
dimulai sejak tahun 2009. “Tahun 2013 dan 2014 pemerintah pusat juga
telah mengalokasikan dana Rp 2 miliar per tahunnya untuk pengembangan
kawasan wisata Sabang serta Rp 1 milyar untuk pengembangan ekonomi
kreatif wisata di Aceh,” kata Presiden.
Sementara terkait pembangunan rumah
layak huni seperti yang diusulkan Gubernur Aceh, Presiden mengungkapkan
pada tahun 2012 telah dibangun 3.950 unit rumah layak huni dan pada
tahun 2013 sedang dibangun 7.050 unit yang tersebar di berbagai
kabupaten/kota di Aceh. “Dalam bidang tersebut telah kita penuhi,” ugkap
SBY.
Pada akhir pidatonya, SBY menegaskan
pemerintah pusat tetap berkomitmen untuk terus membangun Aceh menuju
masa depan yang lebih maju dan sejahtera. “Tidak sebatas yang telah
diusulkan oleh Pemerintah Aceh,” pungkasnya.
(Atjehlink)