"Panen padi tahun ini, ada 2000 hektar lahan sawah milik masyarakat yang gagal panen akibat diserang oleh hama tikus," ujar Hasballah, kemarin.
Jika hama tikus tidak segera diantisipasi, kata Hasballah, dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan produksi padi atau gagal panen akan meluas seiring serangan hewan pengerat tersebut. "Populasi tikus di beberapa Kecamatan di Aceh Besar sudah sangat tinggi, untuk itu perlu diatasi secepatnya agar kedepan tidak merugikan masyarakat atau petani," terangnya.
Hasballah menyebutkan, sedikitnya terdapat tiga belas Kecamatan yang populasi hama tikus mulai meresahkan petani. Ketiga belas kecamatan tersebut masing-masing Kecamatan Seulimuem, Blang Bintang, Kuta Baro, Darussalam, Suka Makmur, Simpang Tiga, Montasik, Kuta Malaka, Indrapuri, Lembah Seulawah, Ingin Jaya, Krueng Barona Jaya dan Lhoknga.
"Untuk tahap pertama ini kita memberikan bantuan alat pembasmi tikus kepada petani di kawasan tersebut. Ada 22 titik yang tersebar di tiga belas kecamatan tersebut," kata Hasballah, dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Kusubdin perlintan Dinas Pertanian Provinsi.Sementara itu, Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah, sesusai menyerahkan bantuan peralatan secara simbolis kepada petani di Kecamatan Montasik, mengatakan, masalah hama tikus merupakan tanggung jawab bersama antara Pemkab dan masyarakat.(Win)
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Dinas Pertanian terus berupaya untuk meminimalisis serangan hama tikus dan hama lainnya yang mengganggu tanaman padi milik petani setiap tahunnya.
"Untuk mendukung program swasembada pangan, Pemerintah terus berupaya dan membuat program pemberantasan tikus. Sehingga produksi padi setiap tahunnya tidak merosot," terang Bupati.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar tahun 2014 mendatang akan mengusulkan anggaran khusus untuk menjalankan kegiatan atau program pembasmia hama tikus dan babi di Aceh Besar.
"Tahun depan kita akan mengalokasikan anggaran untuk membasmi hama tikus dan babi. Kalau di anggaran perubahan ini kita tidak bisa mengalokasikan banyak karena anggarannya terbatas," pungkas Mukhlis Basyah. (Win)