Advertistment

 

Lhokseumawe, NEWS OBSERVASI – Front Pembela Islam (FPI) Kota Lhokseumawe di bantu Dua ratusan Santri Dayah Darul Mujahiddin Blang Weu Panjo Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe dan anggota Front pembela Islam (FPI) Kota Lhokseumawe di bawah pimpinan Tgk. Muslim Atthahiri melakukan konvoi dengan menggunakan 6 mobil pick up sambil berorasi memakai pengeras suara untuk mengingatkan warga Kota Lhokseumawe agar tidak merayakan malam pergantian tahun baru 2014 dengan bertentangan dengan syariat Islam.tepatnya jam 22.30 Wib Selasa (31/12)
Para penentang perayaan tahun baru tersebut berkonvoi keliling kota Lhokseumawe terutama dipusat-pusat keramaian dan pinggir pantai seperti kawasan KP3 serta ke waduk reservoir di Desa Pusong Baru yang di jadikan icon pencegah banjir di kota Lhokseumawe jadi sasaran dakwah mereka.
Mendapat himbauan untuk membubarkan diri dan meninggalkan lokasi waduk sempat membuat para pengunjung panik. Para santri dan FPI berorasi dan bertakbir sambil mengelilingi waduk dikawal ketat oleh sejumlah aparat keamanan yang terdiri dari Kepolisian, TNI dan Satpol PP-WH


Muslem Atthari  meminta kepada pengunjung agar meninggalkan lokasi waduk dan mengingatkan para warga bahwa perayaan tahun baru Masehi itu melanggar dengan ketentuan hukum Islam, katanya.“ Perayaan tahun baru hukumnya haram, melanggar dengan Syariat islam” oleh kerena itu mari kita sama-sama menegakkan Syariat Islam agar tidak berhura-hura menyambut tahun baru Masehi”, jelasnya.


Menurut Tgk Muslem , bahwa perayaan pergantian tahun baru itu budaya orang kafir dan orang muslim tidak boleh merayakan hari itu, “ Kalau umat
Islam mengikuti budaya non muslim, meraka juga termasuk golongan kafir,” ujarnya.

Setelah itu beredar kabar di tengah warga bahwa para Santri Dayah Darul Mujahidin dan FPI sempat bersitegang dan nyaris bentrok dengan para warga pengunjung Waduk Reservoir yang memang di jadikan objek wisata oleh pemko lhokseumawe. Malah pasukan FPI yang dibantu para santri dikabarkan melakukan penghadangan terhadap pengunjungi, akibatnya terjadii cekcok dan nyaris baku hantam di kawasan tersebut, demikian issue yang beredar melalui sms dan dari mulut ke mulut di seputaran Kota Lhokseumawe..

Terkait dengan isu yang beredar ditengah masyarakat tersebut Kapolres Lhokseumawe AKBP Joko Surachmanto melalui Kapolsek Banda Sakti IPTU Ishsan membantahnya” Tidak ada ketegangan dan penghadangan oleh para santri, yang terjadi hanya kemacetan pada saat para santri dan FPI melalui jalan di waduk reservoir yang memang pada saat itu ramai oleh warga yang ingin merayakan pergantian tahun di tempat itu” ungkapnya.
“Aparat keamanan terus mengikuti rombongan para santri Dayah untuk memberikan pengaman terhadap hal-hal yang tidak terduga, mereka (para santri-red) sangat persuasive dalam berorasi dan memberikan pencerahan serta menghimbau warga agar tidak merayakan pergantian tahun dengan budaya non muslim, dan semua kegiatan dalam rangka perayaan menyambut tahun baru 2014 berjalan tertib lancar dan aman tidak ada gangguan sama sekali ”pungkas Iptu Ichsan 
 
Top