Aceh utara, NEWS OBSERVASI - Gampong cempeudak Kecamatan Kutamakmur kabupaten Aceh utara
Lagi – lagi dilanda Banjir, Minggu malam (15/12) sekira pukul 21.05 Wib. Banjir
yang melanda Cempeudak kali ini sedikit berbeda dengan banjir – banjir sebelumnya,
Banjir yang ke tiga ini terjadi tanpa hujan.
Di perkirakan, Banjir kali ini terjadi akibat hujan di daerah
daerah penggunungan dan meluapnya Sungai Cempeudak.
Amatan wartawan di Lokasi, banjir setinggi lutut orang
dewasa tersebut terjadi tiba – tiba yang membuat warga panic. Akibatnya, tak
sedikit warga yang tidak sempat memindahkan barang ke tempat yang tinggi.
Menurut penuturan salah seorang warga, banjir terjadi karena
hujan lebat yang terjadi sepanjang hari di dareah penggunungan yang membuat sungai yang berada di belakang rumah warga
tidak bisa menampung air. Di tambah lagi dengan penebangan liar dan penggalian
batu – batuan di penggunungan secara ilegal.
“Hutan berfungsi untuk menyerap air, jadi kalau hutannya
sudah gundul maka disaat curah hujan tinggi air akan mengalir tak terkendali
karena tidak ada akar pohon yang menahan debit air," ujar salah seorang
warga yang enggan disebut identitasnya.
Warga juga meminta polisi kehutanan dan aparat penegak hukum
dapat bekerja maksimal dalam memberantas penebanganliar di kabupaten Aceh
utara. " Jika hutan tidak terjaga, maka bencana demi bencana akan terus
menghantui warga. Ini membutuhkan kerja keras dan niat baik pihak aparat
penegak hukum dalam memberantas pembalakan liar," tegas warga,
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, banjir juga sempat
merendam halaman meunasah gampong cempeudak. (Ody)