Advertistment

 


Aceh Besar, NEWS OBSERVASI - Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah yang diwakili Sekdakab Drs H Jailani Ahmad MM membuka kegiatan PNPM Berbagi Ke-4 yang dirangkai dengan pembagian surplus UPK Mandiri Perdesaan dan peresmian empat unit kantor UPK di kompleks Kantor Camat Lhoknga, Kamis (30/1/2014). Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh Drs H Zulkifli HS MM, staf ahli Bupati, Kepala SKPK, camat, Muspika Lhoknga, tim Faskab PNPM MP, dan tokoh-tokoh masyarakat.
          Sekdakab Aceh Besar Jailani Ahmad mengemukakan, kegiatan perguliran dana PNPM Mandiri Perdesaan di Aceh Besar yang sudah berlangsung sejak Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sampai saat ini total dana yang dikelola oleh 22 UPK di Aceh Besar sebesar Rp 50.240.654.667 dengan tingkat pengembalian rata-rata setiap bulannya sebesar 96,50%. Sementara jumlah anggota yang dilayani saat ini sebanyak 12.661 orang dari 1.391 kelompok yang tersebar di 22 kecamatan di Aceh Besar.
          Selama tahun 2013, pendapatan yang diterima mencapai Rp 6.571.613.245 dengan total pembiayaan 30%. Dari pengelolaan dana tersebut UPK mendapat surplus/laba sebesar Rp 1.562.468.990. “Di samping itu, Pemkab Aceh Besar pada tahun 2013 juga mengalokasikan dana sebesar Rp 30 juta untuk 13 BUMG terbaik yang menjadi pilot project di Aceh Besar. Dana tersebut diperuntukkan sebagai tambahan modal usaha bagi BUMG untuk meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.
          Adapun ke-4 Unit Pengelola Kegiatan (UPK) yang diresmikan masing-masing untuk Kecamatan Lhoknga, Montasik, Sukamakmur, dan Indrapuri. Diharapkan nantinya UPK itu akan lebih bergairah lagi dalam melaksanakan kegiatan dan dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
          Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (BPMG) Aceh Besar, Drs Ramli Yahya menjelaskan, hingga akhir Desember 2013 dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) mencapai Rp 50 milyar lebih. Dari perguliran dana tersebut di Aceh Besar, sebanyak 10 kecamatan telah mendapat surplus, masing-masing Kecamatan Indrapuri, Kuta Malaka, Kuta Baro, Darul Imarah, Montasik, Suka Makmur, Simpang Tiga, Lhoknga, Lhoong, dan Darussalam. Ditambahkannya, kegiatan PNPM Berbagi Ke-4, di samping penyerahan bantuan untuk rumah tangga miskin, juga ada bantuan bedah rumah untuk masyarakat miskin di kecamatan surplus. Itu semua merupakan implementasi dari peran lembaga mikro dalam berbagi surplus kepada rumah tangga miskin yang ada di gampong pada masing-masing kecamatan.
          Kepala BPM Aceh Drs Zulkifli Hs MM menyatakan, Pemerintah Aceh melalui BPM akan terus berkomitmen untuk penanggulangan kemiskinan dan mengejar ketertinggalan pembangunan, terutama pada wilayah perdesaan dengan terus mendukung program Bantuan Keuangan Peumakmue Gampong (BKPG) bersama Program PNPM Mandiri Perdesaan. Pemerintah Aceh pada tahun 2013 ini mengalokasikan anggaran untuk BKPG sebesar Rp 452.480.000.000. Dana itu akan dibagi rata ke seluruh gampong di Aceh (6.464 buah), sehingga per gampong mendapat Rp 70 juta. “Dibandingkan dua tahun sebelumnya, anggaran dana BKPG yang dialokasikan Pemerintah Aceh memang terus mengalami peningkatan. Tahun 2011 anggaran yang dialokasikan Rp 299,3 M dan tahun 2012 Rp 445.119.000.000,” katanya.(Win)
 
Top