Advertistment

 

Bireun, NEWS OBSERVASI - Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah mengharapkan peran dayah dalam kehidupan peradaban Masyarakat Aceh, wajib menjaga, melestarikan dan menumbuhkembangkan dayah sebagai institusi pendidikan Islami yang berakar pada khazanah dan kearifan sejarah dan budaya Aceh.

"Hal ini juga sejalan dengan salah satu program prioritas Pembangunan Aceh, yang tertuang dalam RPJM Aceh 2012-2017, yaitu, Penguatan Dinul Islam, Sosial dan Budaya," Ungkap Zaini Abdullah dalam peletakan batu pertama pembangunan masjid dan asrama santri dayah Najmul Hidayah Al-Aziziyah, Samalanga Bireuen, Minggu (16/3/2014).


Zaini menambahkan, dayah tetap menjadi pelabuhan bagi generasi muda agar tidak terseret dalam arus modernisme yang menjebaknya dalam kehampaan spiritual.


"Keberadaan dayah sampai saat ini membuktikan keberhasilannya menjawab tantangan zaman. Namun akselerasi modernitas yang begitu cepat menuntut dayah untuk lebih anggap secara cepat pula, sehingga eksistensinya tetap relevan dan signifikan." Papar Zaini.

Pemerintah Aceh melalui Badan Pembinaan dan Pendidikan Dayah, kata Zaini, sedang, dan akan terus menempuh berbagai upaya agar Dayah di Aceh dapat tumbuh berkembang menjadi pelita penerang bagi majunya pendidikan Keislaman di Aceh.

"Sejarah juga mencatat, bahwa Dayahlah yang telah mendidik rakyat Aceh pada masa lalu sehingga mereka ada yang mampu menjadi raja, menteri, panglima militer, ulama, ahli teknologi perkapalan, pertanian, kedokteran, dan lain-lain sebagainya," ungkapnya.
Terkait permohonan pimpinan Dayah Najmul Hidayah Al-Aziziyah, Samalanga, Tgk Tarmizi Ali Zuhri dalam sambutannya, yang meminta bantuan infrastruktur seperti pembangunan pagar Dayah dan tanggul penahan erosi, Gubernur meresponnya dengan baik.
"Insya Allah akan dibantu, terutama sekali talud untuk menghindari erosi Krueng Batei Iliek, mohon dibuat proposal secara detail. Ini akan diprogramkan secara multiyear pada dinas terkait," kata Doto Zaini.
 
Top