Advertistment

 


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memerintah Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur Nasrudin untuk segera mencopot Kepala Sekolah SDN 09 Pagi Makasar, Jakarta Timur Sri Hartini. Pencopotan tersebut lantaran Sri dinilai lalai dalam mengontrol perilaku anak didiknya.

"Kepala sekolah harus tanggung jawab dan saya perintahkan untuk dicopot," ujar Jokowi di SDN 09 Pagi Makasar, Jakarta Timur, Selasa (6/5).

Menurut Jokowi, Sri dinilai gagal dalam menjaga kelakuan para siswa dan gagal dalam mengontrol kelakuan penganiaya Renggo, SY (13). Untuk itu, kepala sekolah harus bertanggung jawab penuh atas perilaku anak didiknya.

"Ini kan manajemen kontrol di siapa? Tidak mungkin, yang paling deket harus bertanggung jawab. Ini manajemen personalia yang harus kita mulai, yang berada di lingkungan itu harus tanggungjawab," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Renggo Kadapi menjadi korban penganiayaan kakak kelasnya SY (13). Dia merenggang nyawa setelah 3 hari dirawat di RS Polri Kramatjati, Minggu (4/5) kemarin.

Kejadian bermula saat istirahat sekolah sekitar pukul 10.30 WIB, Senin (28/4) lalu. Renggo yang hendak masuk kelas, tidak sengaja menabrak kakak kelasnya SY yang sedang memakan pisang cokelat (piscok), di tangga sekolah.

"Pas ditabrak, piscoknya SY jatuh, lalu marah-marah sama Renggo. Renggo sudah minta maaf dan ganti piscoknya Rp 1.000," kata ER, teman Renggo, saat ditemui di ruang kelas 5 SDN 09, Senin (5/5).

ER melanjutkan, setelah mengganti rugi, Renggo pun masuk ke kelas dengan wajah ketakutan. Tidak lama setelah itu, SY yang masih kesal dengan Renggo, mendatangi ke kelas adik kelasnya itu sambil memarahinya.

"SY langsung mukulin Renggo, perutnya dipukulin dua kali. Terus Renggo lari ke depan papan tulis dikejar sama SY terus ditendang lagi bokongnya," ucapnya.

Saat peristiwa tersebut, tidak ada satu pun teman kelas Renggo, yang berani melerai kejadian itu. ER melanjutkan, usai memukuli Renggo, SY pun mengancam semua murid kelas 5 yang menyaksikan penganiayaan tersebut untuk tidak dilaporkan kepada guru kelas.

"Awas kalau ada yang ngadu gue pukulin juga kaya dia," kata ER, meniru perkataan SY.

Usai peristiwa itu, Renggo pun tidak pernah masuk ke sekolah karena sakit. Teman-teman, Renggo pun tidak menyangka, akibat perbuatan SY, Renggo akhirnya meninggal dunia. (merdeka)
 
Top