NEWS OBSERVASI: Sejumlah murid di SMA Negeri di Jembrana meminta agar guru agama mereka dikeluarkan karena sering berbuat cabul. Permintaan itu akhirnya ditanggapi serius. Guru tersebut kini sudah dinonaktifkan.
"Pengakuannya hanya khilaf dan tidak sadar berbuat hal itu," ucap salah seorang guru di sekolah tersebut.
Selain mendapat sanksi penonaktifan, guru itu juga diminta untuk meminta maaf secara langsung nantinya di hadapan seluruh siswa siswi saat upacara bendera Senin depan. Permintaan maaf itu khususnya ditujukan kepada siswi rekaman suaranya beredar.
Jika hal itu tidak dilakukan, guru berinisial WS itu dipersilakan mundur. WS pun membenarkan rekaman dirinya yang meminta berhubungan badan dengan seorang siswi, OA.
"Kalau mau melecehkan sejauh itu apalagi mau buka pakaiannya itu tidak benar. Saya sudah meminta maaf kepada orangtuanya dan juga pihak sekolah, dan sekarang masih dalam proses mediasi dan penyelesaian masalah," jelas WS serambi memohon untuk tidak dibesar-besarkan lagi apalagi dipublikasikan kasusnya. (merdeka)