NEWSOBSERVASI: Kapal motor bermuatan gula yang berangkat dari Malaysia menuju Sabang, Aceh, tenggelam di Selat Malaka, sekira 18 mil dari daratan Kabupaten Aceh Utara. Tujuh Anak Buah Kapal (ABK) hilang, sementara tiga orang lainnya selamat.
“Dua orang diselamatkan oleh nelayan Krueng Mane, satu lagi kapten kapal diselamatkan oleh kapal tanker Singapura,” ujar Rizki Hidayat, Komandan Tim SAR yang membantu pencarian korban hilang, Sabtu (20/6/2015).
Menurutnya KM Citra Indah yang mengangkut gula diketahui berangkat dari Malaysia sejak 13 Juni 2015, dengan tujuan wilayah Pabean, Sabang. Dua hari kemudian kapal itu diketahui bocor dan tenggelam. Sebanyak 10 orang yang berada di kapal itu kemudian terjun ke laut. Saat itulah mereka terpisah.
Kedua korban berhasil diselamatkan nelayan asal Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Safri Musa, pada Jumat 19 Juni 2015 malam. Saat itu, nelayan tersebut sedang melaut dan melihat dua orang yang terapung melambai tangan ke arahnya sambil berteriak meminta tolong.
Keduanya adalah Feri (34) dan Sabar (46). Mereka merupakan warga asal Tanjung Balai, Sumatera Utara.
Safri kemudian membawa kedua korban ke daratan, hingga kini masih dirawat di Puskesmas Muara Batu. Korban selamat itu mengaku masih ada delapan rekannya termasuk kapten kapal yang masih hilang.
Di tengah upaya pencarian, Basarnas Aceh mendapat informasi ada seorang korban KM Citra Indah telah diselamatkan oleh awak kapal tanker berbendera, saat mereka melintas di Selat Malaka. Korban selamat itu belakangan diketahui Marpaung, sang kapten KM Citra Indah.
“Kapal tanker itu menelpon Basarnas, menginformasikan mereka akan menurunkan korban selamat itu di Singapura,” sebut Rizki.
Hingga kini masih ada tujuh awak KM Citra Indah yang dilaporkan hilang, masing-masing Arifin, Romadhan, Umar, Ridwan, Rozi, Marlin dan Dino. Semuanya warga Sumatera Utara.
Basarnas Aceh sudah membentuk tim pencarian masing-masing dibagi dalam lima titik yakni Jambo Aye, Krueng Mane (Aceh Utara), Lhokseumawe, Pidie dan Banda Aceh.
Sejak pagi tadi tim juga sudah menyisir pantai Muara Batu hingga ke titik 18 mil sekira lokasi karamnya kapal. “Sampai sekarang belum ada tanda-tanda (ditemukan),” sebut Rizki. (okz)