Oleh: Ody Yunanda
Pemerintah merupakan pemegang
pundak kekuasaan dalam menjalankan sistem pemerintahan, sedangkan rakyat
notabene dan objek pemerintah dalam
menanggani kemiskinan, dan meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, kemakmuran
rakyat berpola dasar dari rakyat itu sendiri, Pemerintah ujung
tombak rakyat dalam menyetarakan kehidupan dan kemakmuran sesuai harapan yang
diharapkan.
Pemerintah dan rakyat seiring
selangkah, bahu membahu dalam menyukseskan kemakmuran, rakyat merupakan tim pelaksana terhadap apa
yang harus dilaksanakan, mengikuti terapan dan undang-undang yang telah
ditetapkan oleh pemerintah, harapan pemerintah terikuti dan sejalan dengan
harapan rakyat, pemerintah menciptakan visi dan misi yang telah diatur, namun
visi misi rakyat lebih besar daripada pejabat pemerintah, baik dalam wilayah
kedaerahan maupun dalam ruang lingkup manajemen Negara.
Perang kemiskinan, pola pikir,
taraf hidup, kejayaan, dan kemakmuran menjadi tajuk utama terhadap penangganan
pemerintah, haluan dan laluan adalah solusi yang tepat dengan berbagai kendati,
namun observasi hari ini menjadi hangat untuk diberitakan kepada pundak
pemerintahan daerah, pada khususnya Daerah Aceh, yang mana observasi tersebut terlihat
perih, dan menyedihkan, dikala para pengemis tersebar dimana-mana, baik di
tingkat Daerah, Kecamatan maupun di Kota-Kota, dengan berbagai alasan yang
muncul, dan yang diungkapkan oleh segenap rakyat.
Dengan adanya pundak
pemerintahan, harapan menuntaskan kemiskinan sangat tertuju kepada pemerintah,
harapan rakyat dalam menuntaskan kemiskinan, dan menggurangi angka pengimis
yang tersebar dimana-mana, yang dapat membawa penyelesaian dalam menangani
kemiskinan, sesungguhnya harapan yang sangat diutamakan adalah sistem
pendidikan yang bijaksana dan mulia, yang bebas dari didikan kriminalisme,
kecurangan, dan korupsi, dengan adanya pendidikan yang mampan dan mantap, maka
pemerintah akan dapat menciptakan kemakmuran yang hakiki, dan rakyat pun akan
mengabdi kapada kebaikan, serta dapat membebaskan diri dalam ruang lingkup
taraf hidup yang tak pasti, dan menanti.
Penulis: Ody Yunanda
Wartawan Surat Kabar Umum, haba RAKYAT