Advertistment

 

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap berhasil menyengsarakan rakyat Indonesia. Hal ini terlihat, dari meningkatnya jumlah utang negara selama sembilan tahun menjabat.


"Pada 2004, sebelum dia (SBY, red) menjabat, utang kita Rp1.000 triliun, tapi sekarang bertambah jadi Rp2.000 triliun. Pemerintahan SBY telah sukses meningkatkan utang negara kita," kata ekonom senior Indonesia, Rizal Ramli, di sela kunjungannya ke Omah Buruh, Cikarang Bekasi, Rabu (5/6).



Menurutnya, akibat utang negara yang membengkak, rakyat Indonesia tidak dapat merasakan kesejahteraan. Apalagi pelayanan yang baik dari birokasi pemerintahan.



Pasalnya, lanjut Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARUP) itu, sebanyak satu pertiga dari APBN yang digelontorkan tiap tahun dipakai untuk membayar cicilan bunga utang luar negeri.



"Rakyat tidak mendapat apa-apa. Yang diuntungkan dari utang itu kalangan birokrat pemerintahan dan partai politik. Utang kita nambah dua kali lipat tetapi manfaatnya tidak ada sama sekali bagi rakyat," jelas Rizal yang pernah menjabat Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid itu.

Sumber: www.topkota.net
 
Top