Advertistment

 


NewsObservasi - Tanah yang mekar lagi megah bahkan digelar dengan sebutan Serambi mekkah yang beralasan kental dengan spritualnya, yang  mana kejadian gempa terus menerus tak henti-hentinya mengoyangkan tanah rencong serambi mekkah. Gempa dan syariah mempunyai hubungan erat dalam kejadian suasana alam yang tak lagi bersahabat dengan manusia, namun dibalik feedback antara pengaruh gempa dengan syariah tak bisa lepas dengan keyakinan individual spritual insan tanah rencong.
Gempa Aceh bahkan telah banyak menelan korban jiwa, bahkan perlu diketahui oleh semua kita bahwasanya peringatan gempa telah diserukan oleh pemerintah belanda era tahun 70an semasa belanda masih menjajah Bangsa Aceh yang tercinta di ibu pertiwi ini. Era tahun 70 sampai dengan sekarang tanah Aceh terus menerus dilanda gempa baik berskala kecil maupun dalam berskala besar,  masih ingatkah kita pada tanggal 26 desember 2012 Aceh telah masuk dalam sejarah dunia yang paling banyak korban dengan kejadian gempa dan tsunami yang tak mudah pudar dalam kalangan masyarakat Aceh sampai saat ini.
              Padahal sesungguhnya antara alam dengan kejadian gempa tak bisa lepas dengan pegangan tauhid yang harus di tanam dalam jiwa benak anak Aceh. Dengan berjalannya tauhid hidupnya akidah maupun moral serta berkembangnya syariah dimuka Bumi tanah rencong. Namun secara ilmu duniawi kejadian gempa Aceh dapat dinyatakan dengan berbagai modus diantaranya Bumi Aceh tak lagi seimbang dan kokoh disebabkan banyaknya terjadinya pengurasan hasil Bumi seperti minyak, gas, emas, pengundulan bukit dan gunung.
               Namun berpijak kepada syariah kejadian gempa yang terus menerus membuat resah masyarakat Aceh disebabkan serambi mekkah telah banyak menyimpang dengan norma maupun moral insani di tanah rencong. Maka syariah mesti berjalan sesuai nama atau gelaran disamping tanah rencong juga merupakan serambi mekkah, syariah vs gempa menjadi renungan individual insan dimuka bumi Aceh demi menciptakan kemakmuran, kebebasan dari pengaruh gempa, tsunami, keberkatan rezki maupun sebagainya.

Penulis: Ody yunanda
Anggota Komite Mahasiswa dan Pelajar Kutamakmur
 
Top