BOGOR - Penerbit buku pelajaran
CV Graphia Buana mengakui kelalaianya tidak mengoreksi penerbitan buku
"Aku Senang Belajar Bahasa Indonesia" untuk kelas VI yang berisi kalimat
yang tidak patut dibaca oleh siswa sekolah dasar.
"Buku
ini kejar tayang, kami menerima bahan dari penulis empat bulan sebelum
tahun ajaran baru. Idealnya, proses penerbitan buku itu penulis harus
menyerahkan satu tahun sebelumnya," kata Humas CV Graphia Buana, Dede
Syamsul Anwar, saat dikonfirmasi, Kamis.
Dede menyebutkan,
pihaknya mendapat bundelan untuk dikopi dari tim penulis Ade Khusnul dan
M Nur Arifin dan langsung dicetak tanpa proses editing.
"Sebenarnya
untuk proses penerbitan itu mulai dari editing sampai terbit perlu
waktu tiga bulan. Sementara kami menerima berkas ini empat bulan sebelum
tahun ajaran baru," katanya.
Dikatakanya, dalam proses
penerbitan buku tersebut penerbit tidak memiliki kewenangan mendalami,
mengubah dan mengedit isi dari buku.
"Karena itu kewenangan dari penulis dan editor, kami penerbit hanya mencetak dan mengedarkan saja," katanya.
Dikatakannya,
ada 10.000 buku paket Bahasa Indonesia yang dicetak oleh pihaknya. Buku
yang beredar di pasaran sebanyak 8.000 eksemplar.[pesatnews.com]
[-][gallery1][recent][10]
- ACEH TENGAH
- ACEH TIMUR
- ACEH UTARA
- Aksi
- BANDA ACEH
- BIREUN
- BOLA
- BUDAYA
- Cerpen
- Da
- DAERAH
- DUNIA
- Ek
- EKONOMI
- HIBURAN
- Home
- HUKUM
- KARYA SASTRA
- KASUS
- KRIMINAL
- LHOKSEUMAWE
- NASIONAL
- OBSERVASI
- OBSERVASI1
- OLAHRAGA
- OLGA
- OPINI
- PASE
- PENDIDIKAN
- Pidie
- PILPRES
- POLITIK
- PRIVIEW
- puisi
- RELIGI
- TEKNOLOGI
- TOKOH
- UNIK
- WORLD CUP