Seorang pria yang
berasal dari Inggris bernama Jack Whitton yang sedang asik berselancar
di jejerang sosial tersebut, menemukan 'bug' yang ada di jejerang sosial
yang populer saat ini yakni Facebook. Alhasil dengan penemuan tersebut
pria asal Inggris tersebut diberikan hadiah oleh Facebook sebesar 20.000
USD atau setara dengan Rp.200 juta.
Whitton yang
menemukan bug yang terdapat pada Facebook ini memang bukannya tidak
sengaja. Whitton adalah seorang pria yang berprofesi sebagai peneliti
keamanan yang memang pekerjaannya mencari suatu celah keamanan yang
bolong dan memperbaikinya. Whitton berhasil menemukan bug pada Facebook
setelah lama berselancar di jejaring sosial tersebut. Bug yang ditemukan
oleh Whitton adalah termasuk bug yang cukup berbahaya bagi para
pengguna Facebook.
Seperti yang
dilansir dari Bussiness Insider, bug tersebut memungkinkan Whitton untuk
menipu sistem verifikasi pesan teks Facebook untuk meminta reset
password akun yang bukan miliknya. Dengan cara ini, seseorang bisa masuk
ke halaman Facebook, mereset password dan mengakses akun orang lain.
Facebook memang mempunyai kampanye yang disebut 'White Hat Program',
dimana para peneliti keamanan diperbolehkan melaporkan bug yang mereka
temukan kepada situs jejaring sosial tersebut. Jumlah 'penghargaan' yang
diberikan jika berhasil menemukan bug bervariasi, tergantung pada
tingkat keparahan bug. Skema serupa juga dilakukan oleh perusahaan besar
seperti Microsoft, Google, dan Paypal.
Bisa dibilang
dengan penemuan bug oleh Jack Whitton yang merupakan seorang white hat
Hacker (hacker baik). Biasanya setiap orang yang menemukan bug ini akan
memanfaatkannya untuk mengobrak abrik website tersebut. Bug di Facebook
akan menjadi sangat menarik bagi para kriminal di dunia maya, hacker
jahat bisa saja menjual bug tersebut untuk kepentingan finansial dengan
nilai lebih besar. Bug tersebut kini telah ditambal oleh Facebook i
karena Whitton langsung melaporkannya, Whitton juga mendapatkan gelar
white hat hacker.