Advertistment

 

OBSERVASI_Untuk mengentaskan kemiskinan dan sekaligus memajukan negara ini, maka pemerintah harus bisa menyediakan sistem pendidikan yang murah tapi berkualitas kepada warga negara. Salah satu kunci keberhasilan orde baru mengurangi kemiskinan secara drastis sampai menyisakan angka 10% dan menambah golongan menengah adalah karena sistem pendidikan yang murah sekaligus berkualitas dari TK sampai perguruan tinggi.

Kemudian terjadilah reformasi terhadap rezim laknat anti rakyat yang merampok hak-hak fundamental rakyat sekaligus rezim yang ingin membodohi rakyat..semua aktivis bersorak sorai, Soeharto si diktator tumbang, si laknatullah itu telah mati. Akhirnya, akhirnya Indonesia akan menjadi negara yang beradab, berkeadilan dan mencerdaskan semua kehidupan bangsa.

15 tahun sudah berlalu sejak si diktator yang membodohi rakyat itu tumbang dan lima tahun sejak dia menghadap yang Maha Kuasa, tapi mengapa harus ini masih ada berita mahasiswa universitas brawijaya harus menjual ginjal untuk sekedar bisa melanjutkan kuliah ke semester berikutnya?

Rektor mengusulkan supaya si mahasiswa mengambil pinjaman dari bank namun karena besarnya bunga sehingga memberatkan pengembalian, si mahasiswa memilih menjual ginjalnya saja. Berita ini hanya satu dari sekian banyak kejadian yang membuktikan betapa mahalnya pendidikan kita hari ini sehingga hanya bisa terjangkau oleh kaum berduit.

Inikah yang dimaksud rezim harapan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa itu sampai seseorang harus menjual organ tubuhnya sendiri supaya bisa mendapat hak konstitusional berupa pendidikan supaya dia dapat menjalankan haknya untuk mendapat pekerjaan dan upah yang layak?

Uang rakyat yang seharusnya bisa disishkan untuk pendidikan justru dihambur-hamburkan untuk pesta demokrasi yang hanya menghasilkan pemimpin nasional dan daerah korup, padahal kalau saja dana tersebut digunakan untuk pendidikan, maka kejadian menjual ginjal tentu tidak akan terjadi.
Indonesia kok jadi begini? (Kompasiana)
 
Top