Lhokseumawe_OBSERVASI – Belum lama berselang setelah
ditemukannya mayat siswi SMK Negeri 3 Lhokseumawe dalam sebuah sumur tua di
Kecamatan Kutamakmur beberapa waktu lalu, kini warga kecamatan Blang mangat Kota
Lhokseumawe kembali dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat gadis Abg di
kawasan Desa Jeulikat, Sabtu (10/8) sekitar pukul 11.30 Wib.
Pantauan wartawan di lokasi kejadian, Mayat atas
nama putri Andriani (20) asal Desa Rayek Minje kecamatan Tanah luas saat ditemukan
menggunakan baju merah yang lengkap dengan sajadah dan meukeuna.
Mayat Gadis malang yang baru saja merayakan hari
Ulang tahunnya pada tanggal 08 Agustus tersebut ditemukan saat salah seorang
warga setempat yang bernama M.Nur melintas hendak bersilaturrahmi kerumah
kerabatnya dan melihat bungkusan plastik warna biru yang terbungkus rapi dan
nampak rambut yang terletak di semak –
semak.
Kepada wartawan M.Nur menceritakan, “Ketika saya
melintas bersama keluarga saya, Adik ipar saya melihat bungkusan warna biru di
semak – semak dan kami langsung menghampirinya dan setelah kami buka, ternyata
didalamya terdapat jenazah seorang wanita, kemudian saya lengsung melaporkan
kepada warga lainnya” Ungkap M.Nur.
Tak lama berselang, Personil polisi dari Tim
Indentifikasi Polres Lhokseumawe dan PMI Aceh utara langsung menuju lokasi
kejadian dan Kemudian Jenazah korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit cut
Meutia Lhokseumawe untuk di visum.
Kasat Reskrim Lhokseumawe AKPB Supriadi membenarkan
kejadian tersebut dan indentitas korban pun sudah diketahui. “Korban tersebut
bernama putri dan ditemukan telah meninggal dunia dan dibungkus dalam tenda
biru” Ujarnya
Ia menambahkan, pihaknya sedang mendalami kasus
tersebut dan hingga kini belum diketahui motif dari pembunuhan itu.
Sedangkan jenazah putri, tiba di rumah duka pada
pukul 18.15 Wib di gampong Rayek Munje. Setelah dimandikan dan dishalatkan,
Jenazah tersebut dikebumikan malam itu juga pada pukul 21.00 WIB Di Gampong Pante teupin
punti, kecamatan Syamtalira Aron kabupaten Aceh utara yang merupakan kampung
halaman ibunya.
Belakangan ini, tercatat beberapa kekerasan dan
penganiyaan terhadap wanita kerap kali terjadi, Tim Redaksi mencatat, sebelumya
pada tanggal 03 Februari 2013 gadis SMAN 1 Kutamakmur, Yulia sari menjadi
korban pembacokan tetangganya sendiri karena menolak hendak di perkosa. kejadian yang menghebohkan provinsi Aceh
pada tanggal 27 maret 2013, bocah ingusan yang masih duduk di kelas 1 SD Negeri 17 Peulanggahan, Kecamatan Kutaraja,
Banda Aceh diperkosa dan dibunuh oleh pamannya sendiri. Dan jenazah gadis kecil
yang bernama Diana itu ditemukan dekat
tanggul kawasan Peulanggahan, banda Aceh dalam keadaan terkoyak – koyak juga
menjadi pelajaran bagi kita.
Pada bulan dan tahun yang sama,
Kutamakmur di hebohkan dengan penemuan sesosok mayat Siswi SMK Negeri 3
Lhokseumawe dalam sebuah sumur tua di kemukiman Beureughang. Nurmala dewi,
Gadis ABG Asal gampong Blang weu panjo,Kota Lhoksemawe ditemukan telah membusuk
di Desa Cot seutuy Kemukiman Beureughang.
15 Juli 2013, media massa kembali
heboh dengan berita Gara – gara sebuah Black bery Shinta silvia, gadis ABG
berusia 17 tahun Asal Desa Pantee Perak, Kecamatan Susoh dibantai oleh abang sepupunya sendiri.
Kekerasan dan penganiyaan terhadap kaum wanita
tersebut seharusnya menjadi pelajaran penting bagi setiap orang tua agar tidak
melepaskan atau membiarkan buah hatinya begitu saja, kejadian demi kejadian
yang sudah kita rasakan bersama semoga bisa membuka kesadaran para orang tua
untuk menjaga anaknya sehingga kejadian seperti itu tidak terulangi lagi. (Ody)