![]() |
Ilustrasi (Google) |
OBSERVASI | SUKA MAKMUE :
Nasriya (45), warga Desa Alue Kuyun, Kecamatan Darul
Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Jumat (23/8) sekitar pukul 10.00 WIB
ditemukan tewas bersimbah darah dengan kondisi leher yang nyaris putus.
Guru SD negeri ini dibacok berkali-kali oleh Abdul Malik (21) yang
merupakan tetangganya sendiri setelah terlibat cekcok.
Karena
dihujani bacokan dan tebasan dengan parang tajam, wanita yang berstatus
PNS itu pun langsung meregang nyawa di halaman rumahnya.
Kejadian
ini membuat geger masyarakat di wilayah ini, mengingat antara pelaku
dan korban bertetangga dekat. Saat polisi tiba di lokasi, korban sudah
tak lagi bernyawa.
Berdasarkan hasil visum et repertum yang
dilakukan petugas medis di loaksi kejadian, ditemukan sedikitnya tiga
lokasi tebasan parang di tubuh korban, masing-masing di tangan,
punggung, dan leher. Banyaknya darah yang mengucur menyebabkan korban
tewas di tempat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Serambi
dari sejumlah warga di lokasi kejadian maupun aparat kepolisian, Nasriya
ditebas Abdul Malik setelah keduanya terlibat cekcok di halaman rumah
korban.
Sebelumnya, Abdul Malik baru saja pulang ke rumah dari
kebun seusai menderes karet. Ia sempat pamitan kepada ibunya untuk
membeli rokok di warung terdekat dari rumahnya. Di dalam perjalanan,
pelaku bertemu dengan Nasriya. Tak jelas apa yang mereka pertengkarkan,
tiba-iba perang mulut menjadi kian sengit.
Pelaku yang saat
membeli rokok pun tetap membawa parang, langsung saja menebaskan senjata
sepanjang 70 centimeter itu ke tubuh korban, sehingga terpekik menahan
sakit. Nasriya berteriak-teriak minta tolong. Beberapa tetangganya
menyaksikan adegan yang memiriskan hati itu.
Tetangga korban tak
berani memberikan pertolongan, karena khawatir menjadi sasaran amuk
pelaku. Bahkan ketika melihat leher korban nyaris putus dan darah
memancar, seorang saksi mata pingsan.
Sejumlah warga berupaya
menghubungi polisi. Sedangkan Abdul Malik, sang pelaku, hanya terdiam
setelah menyaksikan korbannya tak lagi berkutik. Ia langsung dibawa
abang kandungnya ke Alue Bilie untuk diserahkan kepada polisi.
Setiba
di Mapolsek Darul Makmur pelaku langsung diamankan polisi. Dari
tangannya disita barang bukti berupa sebilah parang dan bajunya yang
berlumuran darah. Polis pun melakukan olah tempat kejadian.
“Kasus
ini masih kita selidiki. Dugaan sementara kemungkinan pelaku dendam
kepada korban,” kata Kapolres Nagan Raya AKBP Gunawan Eko Susilo SIK
melalui Kapolsek Darul Makmur Iptu Suprianto menjawab Serambi kemarin
petang.
Menurut warga setempat, selama ini terlihat antara pelaku
dengan korban akur-akur saja sebagai tetangga. Warga masih penasaran apa
yang menyebabkan pelaku begitu emosi sehingga tega membunuh tetangganya
yang berprofesi sebagai guru.
Guna menghindari amuk massa
terhadap pelaku, tadi malam pelaku diboyong dari polsek setempat ke
Mapolres Nagan Raya. Di sanalah ia diamankan sekaligus diinterogasi
lebih lanjut. “Situasi masyarakat setelah kejadian ini terlihat panas,
mereka tak terima perlakuan pelaku,” pungkas Iptu Suprianto.
Sumber: Serambi