Advertistment

 



ACEH UTARA | OBSERVASI

Masyarakat di Kabupaten Aceh Utara harus waspada, dan jangan dulu keburu senang ketika mendapat tawaran menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) secara mudah. Pasalnya, banyak sindikat penipu yang berkedok mampu meloloskan warga menjadi PNS dengan berbagai modus. Seperti wanita muda berinisial F (23) misalnya, ia dibekuk Polisi Polsek Tanah Jambo Aye Panton Labu, Aceh Utara karena diduga telah menipu lima warga untuk dijadikan PNS dengan mudah.


Tak hanya itu, modus penipuan yang dilakukan wanita muda ini juga nekat mencatut nama Bupati dan Ketua DPRK Aceh Utara. Kemudian, dia juga meminta uang pelicin senilai Rp 15-20 juta kepada setiap korbannya untuk meluluskan mereka menjadi PNS.
“Pelaku kita bekuk saat ia mengambil sisa uang dari seorang korbannya di kawasan Panton Labu, pada Senin 19 Agustus 2013 lalu,“ kata Kapolres Aceh Utara, AKBP Gatot Sujono melalui Kapolsek Tanah Jambo Aye, Iptu Mukhtar, Kamis (22/08/2013).

Sambung Iptu Mukhtar, terbongkarnya aksi yang dilakukan pelaku ini setelah salah satu korbannya yang merupakan keluarga Ketua DPRK Aceh Utara memberanikan diri untuk menanyakan perihal tersebut kepada Ketua DPRK. Namun ketua DPRK menjelaskan kepada korban bahwa tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya.

“Maka korban pun langsung melaporkan kasus ini kepada polisi. Kemudian berdasarkan keterangan dari pelaku dan korban kepada Polisi, pelaku ini mulai mengkibuli korbannya sejak bulan Mei 2013. Dan ia mengkibuli korbannya akan menjadi PNS pada tahun ini juga setelah sang korban memberikan uang seperti yang telah ditentukannya,“ jelas Iptu Mukhtar.

F tercatat sebagai warga Gampong Sawang, Samudera, Aceh Utara. Sedangkan identitas ke lima orang yang menjadi korban calo ini, Polisi masih merahasiakannya. Namun, mereka tercatat sebagai warga dalam Kecamatan Tanah Jambo Aye. Mereka juga diyakini bekerja sebagai tenaga bakti di jajaran Dinas Pendidikan kabupaten setempat.

Terkait kasus ini, pihaknya akan terus melakukan perkembangan lebih lanjut. “Kita terus melakukan perkembangan lebih lanjut. Untuk sementara korbannya masih lima orang, kemudian nama pelaku dan korban belum bisa kita terangkan,“ demikian Iptu Mukhtar.

Sumber: The Globe Jurnal

 
Top