Aceh utara - Wartawan Atjehpost.com
yang menjadi korban pemukulan oleh Oknum polisi anggota reskrim Aceh utara,
Zulkifli Anwar, terancam diteror. Hal itu ia dapatkan dalam sebuah surat tanpa
indentitas pada Rabu (31/7).Surat kaleng tersebut berisikan sebuah kalimat bertinta
merah yang berbunyi, “HEY, KAU ZOL, JANGAN KAU MAJU KALI DALAM MASALAH INI”
Tim
Advokasi Zulkifli Anwar (TAZA) Dalam siaran pers pada minggu (04/8)
mengungkapkan, , surat kaleng bernada teror itu pertama kali
ditemukan oleh anak Zulkifli di halaman rumahnya. Surat yang dimasukkan
dalam botol air minum mineral itu diletakkan di teras depan rumah
Zulkifli.
“Sejauh ini kita belum mengetahui secara
jelas siapa pelaku pengiriman surat gelap misterius itu dan dalam surat kaleng
tersebut, si pengirim meminta kepada Zulkifli untuk tidak terlalu maju dalam
kasus pemukulan atas dirinya,” kata Erwin.
Lanjutnya,
di dalam surat kaleng yeng diterima Zulkifli, pada sudut kanan atas pengirim
menggambar lambang tengkorak dengan tanda tulang bersilang. Kumudian di sudut
bawah kanan dan kiri, terdapat gambar pistol serta senjata api laras panjang.
“TAZA
mendesak, Polres Aceh Utara kiranya dapat dengan segera menindaklanjuti kasus
tersebut. Hal ini dinilainya sangat penting untuk mempercepat proses hukum
insiden pemukulan yang dialami oleh Zulkifli. Ini jelas-jelas teror dan
tak bisa dimaafkan. Polisi harus secepatnya bertindak dan menjunjung tinggi
supremasi hukum. Wartawan adalah mitra kepolisian dan publik, kenapa harus
disakiti dan diteror segala macam,” pintanya yang diamini anggota TAZA lainya.
Seperti
dibertikan sebelumnya Zulkifli (32) salah seorang wartawan media lokal yang
bertugas di wilayah Aceh Utara, Jumat (26/7/2013), sekitar pukul 12:05 WIB
menjadi korban tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi Polres Aceh
Utara yang bernisial RH (anggota reskrim). Tindak kekerasan tersebut terjadi di
depan warung kopi SPBU Desa Ranto, Kecamatan Lhoksukon.
Sebelum
mendapatkan pukulan, Zulkifli mengkonfirmasi tentang dugaan penangkapan kayu
ilegal di kawasan Kecamatan Tanah Jambo Aye ke kantor polisi setempat pada
kamis (25/7/2013). Namun bukan konfirmasi yang didapat tapi pemukulan yang
dirasakan. (At/Al/Od)