Advertistment

 

 OBSERVASI | LIMA :
Aktivitis penyayang binatang menentang sebuah festival religi tahunan yang digelar di Peru. Pasalnya puncak acara festival itu adalah memanggang dan memakan kucing.

Dilansir dari news.com.au, Minggu (22/9/2013), para aktivis itu mengatakan bahwa sedikitnya 100 ekor kucing akan dipanggang dan dimakan pada festival akhir minggu ini di Santa Efigenia di La Quebrada, sebuah kota di sebelah selatan Ibukota Peru, Lima.

Seorang anggota kongres Peru kini ikut bergabung dalam upaya mencoba dan menghentikan acara tradisional itu. Upaya itu juga termasuk menghentikan balap kucing yang juga diadakan dalam festival itu.

Salah satu anggota kongres bernama Juan Urquiza bergabung dengan para aktivis pada tahun ini. Dia menulis kepada wali kota distrik dan Menteri Kesehatan Peru menuntut larangan makan kucing dengan menerapkan hukum perlindungan hewan. Para aktivis juga menyebutkan bahwa ritual itu membahayakan kesehatan.

Menteri Kesehatan Midori de Habich mengatakan praktek ini harus dihentikan. Tapi dia tidak segera mengambil tindakan. Warga La Quebrada membela tradisi mereka dan mengatakan kucing yang dikorbankan khusus dibiakkan untuk dibunuh dan dimakan.

Setiap tahun, warga Peru turun ke jalan dan merayakan perjalanan budak Afrika ke La Quebrada untuk menghormati "Black Saint" Santa Efigenia, yang populer di kalangan para budak Afrika koloni Spanyol itu. Balap kucing, tarian kembang api dan malam festival dengan suguhan makanan dan minuman digelar menjelang perayaan itu.

(detik)
 
Top