Daerah Aceh Besar termasuk daerah rawan bencana
dengan skor kerawanan bencana kelas rawan tinggi. Data yang dikeluarkan
oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2009 tersebut didasari
dari fakta dan realita potensi bencana di Kabupaten Aceh Besar, seperti
gempa, tsunami, banjir, letusan gunung berapi, puting beliung, dan
kebakaran.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil
Bupati Aceh Besar, saat membuka Workshop Sosialisasi dan Internalisasi
Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (PRB) Kabupaten Aceh Besar
yang berlangsung di Hotel The Pade, Kecamatan Darul Imarah, Rabu
(11/9/2013).
Hadir dalam seminar tersebut unsur Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tim penyusunan rencana
penanggulangan bencana Kabupaten Aceh Besar, Plt Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar Samsul Bahri.
Syamsulrizal menyatakan, ancaman-ancaman
tersebut kiranya dapat diminimalisir dengan kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan sebelum bencana terjadi, baik dengan kegiatan pendidikan
peningkatan kesadaran bencana (disaster awareness), latihan penanggulangan bencana (disaster drill), penyiapan teknologi penyiapan tahan bencana (disaster proof) dan kebijakan-kebijakan penanggulangan bencana (disaster management policies).
Wabup juga menjelaskan, salah satu
bentuk kegiatan pra bencana yang dilaksanakan tersebut yaitu Workshop
Sosialisasi dan Internalisasi Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
(PRB) dengan memamaparkan kondisi kerawanan bencana di wilayah Aceh
Besar oleh Tim Konsultan BNPB yaitu PT. Gemacitra Objeklestari Jakarta.
“Tim tersebut telah melakukan survey
dan penelitian di Aceh Besar dalam upaya pemetaan kerawanan dan potensi
bencana. Insya Allah, dengan dokumen yang mereka susun nantinya, kita
akan mengetahui tingkat potensi dan karakteristik bencana pada 23
kecamatan di Kabupaten Aceh Besar. Pemkab Aceh Besar pun tetap berharap
agar perhatian BNPB pada Aceh Besar juga berlanjut, dengan program yang
berbeda-beda,” tambah Wabup.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Aceh
Besar, Samsul Bahri menjelaskan, kegiatan workshop diikuti 30 peserta
yang berasal dari berbagai instansi terkait di kabupaten tersebut.
“Kami berharap para peserta dapat
mengikuti kegiatan ini dengan baik sebagai wujud kemaslahatan bagi umat
manusia dan masyarakat di Kabupaten Aceh Besar.”
Samsul Bahri juga menambahkan, pada
seminar ini juga akan memetakan daerah rawan bencana dalam upaya
mereduksi potensi bahaya atau kerugian yang mungkin timbul ketika
bencana sewaktu-waktu muncul.
Liputan: Darwin