Advertistment

 

OBSERVASI | BANDA ACEH:
Gerakan Intelektual Se-Aceh (GISA) menyayangkan pernyataan Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang menolak secara terbuka pembahasan masalah Bendera Aceh. Ketua Umum GISA Mukhtar Syafari Husin menyebutkan selain persoalan bukanlah ranahnya TNI, saat bertandang ke Aceh sebelum dilantik sebagai panglima TNI, Moeldoko berkomitmen akan menjaga netralitasnya dalam melihat problema yang terjadi di Aceh.

” GISA menyesalkan pernyataan Panglima TNI, Jenderal Moeldoko karena dinilai sudah masuk ranah politik. Masalah bendera Aceh tidak terkait dengan masalah kedaulatan negara,” katanya melalui siaran pers, Jum’at (6/9/2013).

Masih menurutnya, saat ini persoalan Bendera Aceh sudah memasuki fase cooling down tahap kedua. Baik Pemerintah Aceh dan Indonesia bersepakat akan mencari jalan keluar sehingga Bendera Aceh tetap mendapatkan restu dari Jakarta. Karena itu pula seharusnya ungkap Mukhtar, Moeldoko tak perlu mencampuri urusan bendera Aceh.

”Persoalan bendera adalah konsekuensi politik dari perdamaian antara RI dan GAM  di Helsinki yang disebutkan dalam poin 1.1.5 dan hal ini sudah legal secara hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku di negara ini karena sudah termaktub dalam UUPA dan Qanun Aceh,” pintanya.

Di sisi lain, GISA memahami alasan penolakan Bendera Aceh oleh YNI akibat trauma konflik masa lalu. ”Namun berikan kesempatan kepada tim negosiator yang diwakili oleh Kemendari dan tim Pemerintah Aceh untuk mencari solusi terbaik. Dan tidak sepatutnya kita terus trauma dengan konflik masa lalu,” ujarnya
 
Sumber: Theglobejournal
 
Top