Advertistment

 

OBSERVASI | ACEH BESAR:
Ratusan masyarakat lhoknga yang tergabung dalam kontraktor lokal sebagai rekanan dari PT. Lafarge Cement Indonesia memberhentikan 1 alat berat (Cram) yang hendak dimasuk oleh salah 1 kontraktor dari luar Aceh,pada minggu malam.(29/09/2013)\

Aksi tersebut  melibatkan ratusan masyarakat lhoknga yang menuntut PT. Lafarge mengutamakan kesejahteraan warga di sekitar dan  juga  sebagai bentuk kekecewaan kontraktor lokal di Lhoknga atas PT. tersebut

yang tidak profesional dalam melakulan tender proyek
Kiwi perwakilan masyarakat dan kontraktor lokal tersebut mengatakan aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mereka selaku masyarakat di sekitar yang tidak di perhatikan kesejahteraan ekonominya.
 
Padahal menurutnya '' seharusnya dengan adanya PT.Lafarge Cement Indonesia  di Lhoknga seharusnya perokonomian masyarakat dan pembangunan lebih pesat Namun nyatanya sampai saat ini masyarakat Lhoknga hanya dapat imbas polusi udara seperti debu saat PT tersebut beroperasi'
'
Dia juga mengatakan " pihak PT. Lafarge menuntut masyarakat untuk mempunyai skill untuk bekerja karena itu kami sebagai masyarakat mencoba bekerja menjadi rekanan penyedia kebutuhan pabrik seperti buruh outsursing dan juga alat berat  melalui proses tender namun tender sedang berlangsung alat berat sudah di suruh masukan pada pihak kontraktor medan yang di tunjuk PT.
 
"Mereka beralasan karena emergency, apapun alasannya itu merugikan kami sehingga masyarakat sekitar yang bekerja bersama kami harus mengangur" katanya
 
Dari pihak Lafarge  dan pengawal transportasi mengajak berbicara  masyarakat untuk membiarkan crem tersebut masuk agar tidak menganggu lalulintas jalan
 
Hasil informasi yang berhasil di dapatkan News Observasi pada jam 1 malam crem tersebut di perbolehkan masuk tapi tidak boleh masuk ke dalam pabrik hanya di pekarangan luar pabrik
 
Entah apa yang terjadi mobil pengangkut crem langsung di masukan ke dalam pabrik
 
Melihat kondisi tersebut masyarakat semakin.marah dan melarang Crem tersebut untuktidak  beroperasi dan meminta pihak Management menulis larangan untuk tidak mengoperoperasikan Crem dan menandatanganinya di atas matrai 6000 hingga dilakukan pembicaraan lebih lanjut terkait crem yang di masukan sebelum masa tender habis
 
Akhirnya pada jam 3 malam masyarakat membubarkan diri setelah pihak PT menyutujui dengan mendatagani nota kesepakatan untuk dilakulan pertemuan intensif  pada jam 02:00 senin siang dengan 6 perwakilan masyarakat setempat.
 
Top