Advertistment

 

OBSERVASI | LHOKSEUMAWE :
Uang sejumlah Rp 8,5 juta milik Wandi (30) yang dikutip dari pelanggan koran, dirampok dua pria di Simpang PU Alue Lim, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Senin (14/10), sekira pukul 06.00 WIB. Kala itu, dia hendak bekerja mendistribusikan surat kabar di Simpang Keuramat dan Kuta Makmur, Aceh Utara.

Pascaperampokan tersebut, warga Simpang Empat, Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara, itu sempat pingsan beberapa menit. Sebab, dia dianiaya dua perampok dimaksud. Wandi baru sadar setelah mendapatkan bantuan medis di Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) Buket Rata.

Wandi menceritakan, seperti biasanya, usai subuh dia mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125. Kemudian, dia bergerak dari rumah hendak ke kantor Harian Serambi Indonesia Biro Lhokseumawe. Dia pun berencana menyetor uang koran serta membawa retur (koran sisa).

Uang sekitar Rp 8,45 juta itu diletakan di kantong jaket bagian dalam. Sedangkan uang  pribadinya, sekira Rp 70 ribu-an, dimasukkan dalam dompet.

Saat bergerak dari rumah sampai simpang line pipa, dia hanya sendiri di jalan. Namun, saat melewati jalan line pipa, dia mulai diikuti dua pria mengendarai sepeda motor Honda Supra dan menggunakan helm. “Namun saya tidak curiga, sehingga saya pun jalan santai saja seperti biasa,” ujarnya.

Setiba di lokasi kejadian, dua pria itu langsung menyerempet Wandi. Kemudian satu pelaku yang duduk di belakang menendang bagian atas pinggang Wandi, hingga sepeda motornya jatuh. “Saat jatuh saya sempat bangun untuk mencoba melawan. Tapi, saya langsung dikeroyok. Saya ingat terakhir sempat jatuh lagi serta diinjak-injak. Setelah itu, saya tidak tahu lagi. Saya baru sadar kembali saat sampai di rumah sakit,” paparnya.

Urian, keluarga Wandi yang mengevakuasi korban ke RSUCM, menguraikan sekira pukul 6.30 WIB, dia mendapat telepon dari Muning, warga Simpang Empat juga. Muning menemukan Wandi dalam kondisi tengkurap, tanpa bergerak di pinggir jalan. Akhirnya, dia langsung ke lokasi.

“Jangan Pukul Saya” “Sampai di lokasi, saya melihat memang banyak orang. Tapi, tak ada yang menyentuhnya. Saya pun langsung mengangkat dia dalam kondisi pingsan dan membawa ke rumah sakit,” urainya.

Tidak lama setiba di rumah sakit. Petugas medis memasukkan oksigen ke hidungnya. Setelah ditekan dadanya beberapa kali, Wandi langsung siuman. Spontan dia berteriak “Jangan pukul saya!” secara berulang. Akhirnya, petugas medis pun menenangkan Wandi.

Beberapa saat kemudian, dia baru sadar seluruh uangnya telah hilang. Wandi trauma berat akibat kejadian itu. Usai itu, dia pun berteriak lembali. “Saya dirampok... saya dirampok!”

Hamidah, ibu kandung Wandi, mengatakan menurut dokter, ada tulang rusuk bagian kanan yang tergeser. “Pihak keluarga pun memilih membawa Wandi pulang untuk dikusuk,” ujar Hamidah. Dia menambahkan, perkara ini belum sempat dilaporkan ke polisi.
 
Sumber: tribunnews
 
Top