OBSERVASI | JAKARTA :
Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengancam anggota Komisi
Hukum DPR dengan membongkar semua keburukan anggota Komisi III yang
menolaknya sebagai Ketua Komisi. Terutama, anggota yang vokal
menolaknya.
DPR telah menjadwalkan Kamis, 3 Oktober 2013, sebagai hari pelantikan Ruhut sebagai Ketua Komisi III DPR.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra, Desmond J Mahesa, justru menantang Ruhut untuk membongkar semua yang dia ketahui. "Bongkar saja, isi perut saya bisa dibongkar apa. Orang mau jadi pemimpin kok main ancam," kata Desmond di Gedung DPR, Rabu 2 Oktober 2013.
Menurut Desmond, orang yang memiliki masalah hukum seperti Ruhut, tak layak menjadi pimpinan Komisi III. Bahkan, Desmond balik mengancam akan mendesak kepolisian untuk menindak lanjuti laporan istri pertamanya, Anna Rudhiantiana Legawati.
"Kami akan ke polisi untuk mendesak Ruhut diperiksa. Ada apa perkaranya nggak jalan? Jangankan jadi Ketua Komisi, jadi anggota Komisi saja perkaranya nggak jalan," kata dia.
Sebaiknya, kata Desmond, jika sudah ditolak di Komisi Hukum, lebih baik Ruhut berinstrospeksi diri. Bukan justru terus melakukan perlawanan. Menurut Desmond, ada beberapa anggota partai Demokrat yang lebih layak memimpin komisi III. Misalnya, Pieter Zulkifli, Edi Sitanggang, atau Didi Irawadi.
Sebelumnya, politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menegaskan bahwa dirinya tetap akan dilantik sebagai Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat. "Kalau voting penghinaan kepada Demokrat. Jelas Ketua Harian mengatakan aku Ketua Komisi III," kata Ruhut.
Menurut Ruhut, anggota Komisi III yang menolak dirinya menjadi ketua, karena mereka ingin Ketua Komisi yang bisa mereka setir. Ruhut mengancam akan membongkar semua keburukan anggota Komisi III yang menolaknya. "Beberapa orang yang ganjal aku, isi perutnya aku dapat semua," ujar dia.
"Karena itu biar gue terangin isi perut masing-masing. Aku tak cari (kesalahan) karena mereka kejam sama gue," ujar dia.
Terutama, kata Ruhut, adalah anggota komisi yang vokal menolak dia yang sering disebut "trio SBY" atau Syarifudin Suding, Bambang Soesatyo dan Ahmad Yani.
DPR telah menjadwalkan Kamis, 3 Oktober 2013, sebagai hari pelantikan Ruhut sebagai Ketua Komisi III DPR.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra, Desmond J Mahesa, justru menantang Ruhut untuk membongkar semua yang dia ketahui. "Bongkar saja, isi perut saya bisa dibongkar apa. Orang mau jadi pemimpin kok main ancam," kata Desmond di Gedung DPR, Rabu 2 Oktober 2013.
Menurut Desmond, orang yang memiliki masalah hukum seperti Ruhut, tak layak menjadi pimpinan Komisi III. Bahkan, Desmond balik mengancam akan mendesak kepolisian untuk menindak lanjuti laporan istri pertamanya, Anna Rudhiantiana Legawati.
"Kami akan ke polisi untuk mendesak Ruhut diperiksa. Ada apa perkaranya nggak jalan? Jangankan jadi Ketua Komisi, jadi anggota Komisi saja perkaranya nggak jalan," kata dia.
Sebaiknya, kata Desmond, jika sudah ditolak di Komisi Hukum, lebih baik Ruhut berinstrospeksi diri. Bukan justru terus melakukan perlawanan. Menurut Desmond, ada beberapa anggota partai Demokrat yang lebih layak memimpin komisi III. Misalnya, Pieter Zulkifli, Edi Sitanggang, atau Didi Irawadi.
Sebelumnya, politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menegaskan bahwa dirinya tetap akan dilantik sebagai Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat. "Kalau voting penghinaan kepada Demokrat. Jelas Ketua Harian mengatakan aku Ketua Komisi III," kata Ruhut.
Menurut Ruhut, anggota Komisi III yang menolak dirinya menjadi ketua, karena mereka ingin Ketua Komisi yang bisa mereka setir. Ruhut mengancam akan membongkar semua keburukan anggota Komisi III yang menolaknya. "Beberapa orang yang ganjal aku, isi perutnya aku dapat semua," ujar dia.
"Karena itu biar gue terangin isi perut masing-masing. Aku tak cari (kesalahan) karena mereka kejam sama gue," ujar dia.
Terutama, kata Ruhut, adalah anggota komisi yang vokal menolak dia yang sering disebut "trio SBY" atau Syarifudin Suding, Bambang Soesatyo dan Ahmad Yani.
Sumber: Viva