ACeh Besar, NEWS OBSERVASI - Banjir
di Gampong Lambaro Biluy Kecamatan Darul Kamal, Kabupaten Aceh Besar,
yang terjadi beberapa hari yang lalu, telah
merusak sawah milik petani setempat. Para petani di Gampong Lambaro
Biluy,Empetring dan Gampong Batee Linteung Kecamatan Simpang Tiga, harus
menelan kerugian puluhan juta rupiah. Sawah mereka
seluas kurang lebih seratus hektar rusak akibat tergenang banjir.
Salah satu petani bernama Marzuki warga Lambaro Biluy, Kamis (02/01/2014) kepada TIM NEWS OBSERVASI mengatakan,
sehari sebelum banjir dirinya baru saja menebar bibit di areal
persawahan. "Saya sudah sebar bibit pak. Besoknya terjadilah banjir.
Otomatis bibit yang sudah disebar itu rusak dan tidak bisa digunakan
lagi," jelasnya.
"Saya punya sawah seluas 3 hektar, kalau saya hitung-hitung kerugiannya bisa sampai 3 atau 4 juta rupiah," lanjut Marzuki.
Dia juga menambahkan selain dirinya, masih ada lagi puluhan petani
yang mengalami hal yang sama. "Bukan hanya saya saja yang merugi akibat
banjir tersebut. Contohnya Saifuddin, sawahnya yang ada di dekat
petakan saya, dia itu sudah duluan menanam ulang dan padinya. Sekarang kita lihat sendiri setelah banjir semua habis tersapu
air dan itu jelas kerugiannya lebih besar lagi," kata Marzuki.
Dia berharap bencana banjir ini adalah pelajaran yang besar bagi
pemerintah setempat agar lebih memperhatikan kondisi lingkungan di Aceh Besar.
Di bagian lain, Jauhari membenarkan banyak sawah terendam
akibat banjir yang terjadi pada Jumat (03/01/2014). "Memang betul
itu pak. Ada yang terendam dan itu tempatnya di Gampong Lambaro Biluy dan Empetring. Namun
saat ini pasca banjir untuk membenahi dreinase dan
tanggul irigasi yang kita curigai sebagai penyebab terjadinya banjir,"
tutup Jauhari.
Atas musibah ini, kami berharap pemkab peduli memberikan bantuan pada petani, terutama untuk bibit," katanya. (Win)