Advertistment

 



London, NEWS OBSERVASI - Usai mengritik West Ham United yang bertahan total di Stamford Bridge, Jose Mourinho dan Chelseanya akan bertamu ke Manchester City. Menarik dinanti bagaimana Mourinho mengintruksikan The Blues bermain di Etihad Stadium.

"West Ham memainkan sepakbola abad ke-19". Begitu kekesalan yang dilontarkan Mourinho usai Chelsea cuma dapat satu poin hasil bermain imbang 0-0 saat menjamu West Ham United.

Melepaskan lebih dari 30 tembakan di sepanjang laga, tak satupun shotingpemain Chelsea berhasil mengarah ke sasaran menjadi gol. Eden Hazard dkk dibuat frustrasi oleh permainan ekstra defensif The Hammers, yang menumpuk hampir seluruh pemainnya ke kotak penalti.
Karena kritik Mourinho pada West Ham dikeluarkan hanya beberapa hari sebelum laga dengan City, pernyataan pria asal Portugal itu menjadi sangat menarik. Dasarnya tentu saja performa The Citizens di Premier League sepanjang musim ini, terutama untuk laga-laga di kandang sendiri di mana mereka mencatatkan 100% kemenangan dengan rata-rata mencetak 3,88 gol per laga.

Jika setidaknya mau pulang dengan meraih (satu) poin, bermain bertahan bisa jadi opsi yang dipunya tim tamu. Adakah peluang Chelsea bermain terbuka di Etihad Stadium? Itu bisa saja. Tapi jika menyimak rekam jejak Mourinho, apa yang akan dipraktekkan 'Si Biru' di atas lapangan sesungguhnya bisa diprediksi.



Chelsea dianggap akan terlalu berani jika meladeni permainan City, meski tuan rumah akan kehilangan Sergio Aguero yang cedera. Seperti yang sudah-sudah, Mourinho diyakini bakal konservatif: bertahan total sambil menunggu peluang melakukan serangan balik.



Karena punya komposisi skuat yang lebih baik, Chelsea jelas tak akan bertahan sedalam West Ham. Tapi strategi konservatif Mourinho itu terbukti berhasil saat Chelsea melakukan lawatan ke Arsenal dan Manchester United. Di kedua laga tersebut 'Si Biru' pulang dengan satu poin hasil imbang 0-0 Bertahan dan kemudian melakukan serangan balik cepat berulang kali dilakukan Mourinho di banyak klub yang dia latih, jika harus berhadapan dengan tim yang superior dalam organisasi permainan. Di Inter Milan dia berulang kali menerapkannya, pun begitu saat membesut Real Madrid.



Tapi, benarkah Chelsea akan memilih bertahan? Mourinho menjawab tidak.
"City mencetak banyak gol. Saat pendekatan yang Anda lakukan sangat defensif, jika Anda kemasukan gol maka Anda akan ada dalam masalah untuk membuat perubahan di tengah pertandingan. Kami tidak akan mengubah filosofi kami. Kami akan mencoba meraih kemenangan, meski kami tahu ada juga peluang untuk kalah atau imbang," sahut Mourinho di Telegraph.

Meski tak akan diperkuat Aguero, dan juga Samir Nasri yang masih cedera, kekuatan City diyakini tidak akan berkurang jauh. Mereka masih punya Alvaro Negredo dan Edin Dzeko, yang masing-masing sudah membuat 31 dan 17 gol di semua kompetisi musim ini. Selain itu Stevan Jovetic juga sudah menunjukkan kalau dirinya sangat bisa diandalkan setelah mencetak gol pertamanya dalam laga dengan Tottenham Hotspur di tengah pekan kemarin.
Dengan organisasi permainan yang sangat baik, City bisa menyerang dari mana saja mereka mau. Dan urusan mencetak gol bukan cuma jadi hak para striker. Saat mengandaskan Spurs 5-1, seluruh gol tersebutnya datang dari lima pemain berbeda. Itu artinya siapa saja pemain City bisa jadi ancaman buat Chelsea, yang hingga kini menjadi klub dengan pertahanan terbaik di Premier League. (detik)

 
Top