Jakarta, NEWS OBSERVASI - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring menilai yang berpotensi menjadi Presiden hingga 20 tahun ke depan berasal dari suku Jawa. Sebagai keturunan non-Jawa, Tifatul mengaku tahu diri peluangnya kecil untuk menjadi presiden.
"Kita realistis saja, yah, 20 tahun ke depan mulai dari sekarang, presiden ini masih dari suku Jawa. Jadi Sembiring ini tahu diri sajalah," ujar Tifatul di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (1/2/2014).
Berdasarkan hasil pemilihan raya (pemira) yang digelar PKS, nama Tifatul menduduki posisi keempat sebagai kandidat calon presiden. Saat ini, Majelis Syuro PKS tengah membahas penentuan capres tersebut.
Ada dua nama yang disebut-sebut sebagai calon kuat yaitu Hidayat Nur Wahid dan Ahmad Heryawan. Namun, menurut Tifatul, pembahasan Majelis Syuro belum mengerucut pada dua nama tersebut.
"Belum mengarah ke sana. Ahmad Heryawan, kan Sunda. Tapi di PKS yang maju atau tidak maju itu keputusan Majelis Syuro. Ditarik, mundur. Kita tidak boleh memaju-majukan diri," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika itu.
Pemira PKS dilakukan pada akhir November 2013 lalu oleh masing-masing Dewan Pimpinan Wilayah di 33 provinsi. Dalam pemira itu, Hidayat Nur Wahid unggul dukungan sebagai bakal capres.
Perolehan suara Hidayat mengalahkan empat kandidat kuat lainnya, yakni Anis Matta, Aher, Tifatul Sembiring, dan Nur Mahmudi Ismail. Hidayat memperoleh 18,34 persen suara, Anis Matta 17,46 persen, Ahmad Heryawan 16,69 persen, Tifatul 11,5 persen, dan Nur Mahmudi 7,41 persen. (Kompas)
Meskipun unggul dalam pemira, Hidayat tidak serta-merta menjadi capres yang diusung PKS karena ditentukan Majelis Syuro.