Taufik menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit setempat Photo : Pikiran Merdeka |
Bireun, NEWS OBSERVASI - Seorang Anggota Satuan Tugas (Satgas) Partai Aceh (PA), Taufiq alias Banggala (33), warga Desa Abeuk Jaloh, Kecamatan Jangka, Bireuen mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya setelah terlibat bentrok fisik dengan sekelompok orang yang disebut-sebut dari Banser Rakyat Aceh.
Insiden berdarah itu terjadi di kawasan Desa Geundot, Jangka, Sabtu (1/3/2014) sekira pukul 13.30 WIB.
Akibat insiden itu, Taufiq harus dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD dr Fauziah Bireuen. Korban mengalami luka bacok di bagian punggung, jari, lengan tangan kiri, luka robek di tumit kaki kanan, luka robek di dahi, serta luka-luka ringan di beberapa bagian tubuh lainnya.
Taufiq saat ditemui Serambi di UGD RSUD dr Fauziah sore kemarin mengatakan, sebelum insiden tersebut, ia dari rumahnya menggunakan celana seragam Satgas PA hendak menghadiri acara salah satu caleg PA di kawasan Jangka. Dalam perjalanan, korban yang menggunakan mobil Toyota Avanza menjemput dua rekannya di kawasan Desa Geundot.
Ketika sedang duduk-duduk di sebuah rumah di Geundot, tiba-tiba datang sekelompok orang yang diperkirakan lebih 10 orang menggunakan Suzuki AVP. Kelompok itu membawa parang, pedang, dan kayu balok. Mereka langsung menghajar Banggala. Korban mengenal salah seorang di antaranya bernama Effendi alias Koboy, Ketua Banser Rakyat Aceh (BRA).
"Saya berusaha membela diri, sehingga tangan dan kaki saya serta punggung kena bacok, sedangkan kepala saya kena hantaman kayu balok. Dua rekan saya yaitu Abdullah dan Munzilin berhasil melarikan diri," kata Banggala didampingi Bupati Bireuen, Ruslan Daud dan istri korban, Zulherniati (31) beserta putranya yang masih berumur enam tahun, Muksalmina.
Ditanya penyebab terjadinya penyerangan itu, Banggala mengaku tidak tahu karena tiba-tiba saja dia diserang dengan senjata tajam dan kayu oleh sekelompok orang tersebut. "Saya belum tahu masalahnya, tiba-tiba mereka mengeroyok dan membacok saya dengan parang, pedang, dan kayu balok," pungkas Banggala.
Sementara itu, Efendi alias Koboy yang disebut-sebut Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Banser Rakyat Aceh (BRA) yang juga mantan kombatan GAM, sudah ditahan oleh aparat Polres Bireuen, Sabtu (1/3/2014) petang. Ia diduga salah seorang tersangka pelaku pembacokan anggota Satgas PA, Taufiq alias Banggala.
"Effendi alias Koboy yang diduga salah seorang pelaku pembacokan itu telah kami tahan di Mapolres Bireuen, kami belum mengetahui motif pembacokan itu, kami masih mengembangkan kasus tersebut dan anggota masih di lapangan untuk memburu pelaku lainnya," kata Kapolres Bireuen, AKBP M Alie Khadafi melalui Kasat reskrim, AKP Jatmiko.
Sementara itu seorang Pengurus BRA yang tidak mau namanya disebutkan, saat dihubungi wartawan awalnya menolak memberi keterangan dengan alasan takut asalah tersebut menjadi melebar. Sumber itu menyebutkan, kasus tersebut diduga berlatar belakang pribadi atau masalah keluarga.
"Biarkan polisi atau aparat penegak hukum yang akan menjawabnya," kata sumber itu.(Acehtribunnews.com)