Medan, NEWS OBSERVASI - An (17) dan ME (18), keduanya warga Jl Cinta Karya, Gg Family, babak belur dihajar warga karena kedapatan tangan menjambret tas milik korbannya P Boru Siburian (50) saat melintas di Jl Setia Budi. Pascadiamankan, keduanya dibawa ke ruang Sat Intel Polresta Medan untuk dimintai keterangannya.
Saat diwawancarai Tribun, salah satu tersangka bernama ME mengaku terpaksa melakukan aksi penjambretan untuk membeli susu anak pacarnya. Kata Eko, ia memiliki seorang pacar yang telah berstatus sebagai janda. “Saya punya pacar tinggal di Jl PWS om. Kebetulan dia udah punya anak,” kata tersangka, Sabtu (29/3) sore.
Selama ini, kata dia, jika mendapat upah bekerja sebagai buruh bangunan, tiap minggunya ME kerap mengirimkan uang kepada pacarnya. “Kebetulan saya enggak punya uang. Biasa tiap minggu saya ngasih dia. Karena susu anaknya sudah habis, makanya saya merampok om,” ucap tersangka sembari menangis.
Setelah diamankan dari amukan massa usai tertangkap tangan melakukan aksi penjambretan, kedua tersangka masing-masing AA (17) dan ME (18), keduanya dibawa menuju ruang piket Intel Polresta Medan. Saat diinterogasi, ternyata seorang tersangka merupakan pelajar SMA salah satu sekolah swasta di Medan.
“Saya kelas III SMA sekarang om. Saya sekolah di Pasar Senen Kampung Baru,” ujar tersangka Anjas, Sabtu (29/3) sore. Saat diamankan, remaja yang kerap mengkonsumsi sabu-sabu ini juga masih tampak menggunakan seragam pramuka sekolah. Saat ditanya sudah berapa kali melakukan aksi serupa, AA hanya terdia. (tribun)