Advertistment

 

NEWS OBSERVASI - Seorang wanita berusia 24 tahun asal Negara Bagian Florida, Amerika Serikat, bisa mengalami 50 kali orgasme dalam sehari. Ini terjadi sebab dia memiliki kondisi medis langka yang membuat dia terus-menerus terangsang.
Gryce, yang menderita gangguan gairah kelamin secara terus menerus atau Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD), mengatakan kondisi ini hampir menghancurkan hidupnya, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Rabu (9/4).
Orgasme tidak terkendali dialami dirinya ini dapat dipicu oleh berbagai hal, mulai dari saat dia berkendara di mobil sampai ke suara bass yang keras.
"Ini dapat terjadi di mana saja dan kadang-kadang saya akan mengalami lima kali orgasme secara bergantian," ujar Gryce. "Ini bukanlah hal menyenangkan dan sudah seperti penyiksaan. Saya sudah hidup dengan hal ini sejak saya berusia enam tahun."
Selama bertahun-tahun, Gryce tidak memberitahu siapa pun mengenai kondisinya itu sebab malu mengatakan hal ini kepada teman-teman atau keluarganya.Gryce menjelaskan dirinya bisa mengalami 50 kali orgasme dalam sehari, dengan lima atau sepuluh kali periode orgasme dalam satu jam.
"Ini terjadi ketika saya bersama teman-teman atau sedang berada di depan umum dan ini sangat memalukan," kata Gryce. "Kondisi ini seperti membunuh saya dari dalam. Saya hanya harus tersenyum dan berpura-pura tidak ada yang salah dengan saya."
Setelah hampir putus asa, dia sekarang telah mengubah hidupnya setelah menemukan cinta. Dia juga sangat membutuhkan perawatan medis, setelah mendapat dokter yang tidak mengerti dengan kondisi PGAD atau bagaimana mengobatinya.
"Sejak tahun lalu, saya sudah melakukan pencarian untuk mengetahui lebih lanjut tentang kondisi ini," jelas Gryce.Tapi, setelah dia berkonsultasi dengan ahli nyeri panggul, Dr Robert Echenberg, Gryce berharap dirinya telah menemukan cara untuk mengendalikan orgasme berlebihan dialaminya itu.
"Setelah bertemu Dr Echenberg, saya menemukan hal yang dapat mengurangi intensitas orgasme saya, meskipun terkadang masih konstan," jelas dia. "Saya meminum obat untuk mematikan rasa di daerah kelamin dan melakukan latihan untuk mencoba mengalihkan pikiran saya tentang orgasme, mengambil kendali atas gangguan itu ketimbang mengendalikan saya."
Namun, di bawah perintah dokter, Gryce dan pacarnya, Stuart Triplett, 22 tahun, harus menjauhkan diri dari kontak seksual.
Pasangan ini saling bertemu tujuh bulan lalu di sebuah situs kencan. Meskipun sebelumnya mereka melakukan hubungan seksual untuk mengatasi gangguan itu ketika gejala-gejala dialami Gryce menjadi buruk, tapi sekarang dia harus tetap hidup dalam kondisi selibat.
"Ini merupakan hal sulit saat ingin menjelaskan untuk pertama kalinya mengenai gangguan itu kepada Stuart. Saya tidak yakin kapan waktu yang tepat atau bagaimana dia akan bereaksi," ucap Gryce. "Tetapi dia begitu mendukung dan benar-benar memahami saya. Dia seperti pelindung saya."
Baru-baru ini Gryce mengunjungi terapis fisik, Gina Parsonis, di Kota Clearwater, Florida, yang meneliti bagaimana tubuhnya bereaksi terhadap kondisi itu.
Gryce juga melakukan meditasi dan melakukan latihan peregangan untuk menjaga orgasmenya agar tetap terkontrol. Sekarang, Gryce dan Stuart berharap untuk melakukan ini secara bersama-sama dan merencanakan masa depan mereka. (merdeka)
 
Top