Advertistment

 

Banda Aceh, NEWS OBSERVASI - Komunikasi politik antara Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasional Demokrat Aceh berlangsung di Hotel Hermes, Banda Aceh, pada 7 Mei 2014. 

 Dalam pertemuan ini, tim dari Partai Aceh dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Umum Partai Aceh Kamaruddin Abubakar, dan tim dari Nasdem Aceh dipimpin Ketua DPD Nasdem Zaini Djalil. “Komunikasi politik ini sangat penting dilakukan antarpartai politik untuk mengawal pembangunan Aceh agar berlangsung lancar dan bermanfaat untuk rakyat Aceh,” kata Kamaruddin Abubakar, di Banda Aceh.

 “Ini merupakan komitmen bersama untuk menyatukan pikiran untuk kepentingan Aceh.” Kamaruddin yang akrab disapa Aburazak mengatakan komunikasi politik ini perlu dibangun untuk membangun citra positif bagi perkembangan politik Aceh. Pada kesempatan yang sama, Zaini Djalil menyatakan sangat menyambut positif komunikasi politik yang dibangun Partai Aceh ini. “Kami dari Nasdem meresponnya dengan positif. Melihat perkembangan politik di Aceh, maka komunikasi politik seperti ini perlu dilakukan. Kita sama-sama memiliki tujuan untuk mengawal kepentingan rakyat Aceh,” kata Zaini. 

“Bahkan pimpinan kami (Surya Paloh) menyambut gembira jalinan hubungan politik dengan Partai Aceh. Beliau sangat menginginkan kita membangun komitmen bersama untuk kepentingan Aceh,” kata Zaini. Ia melanjutkan, pertemuan awal ini akan terus berlanjut demi rakyat Aceh. “Kita akan sama-sama memperjuangkan penerapan MoU Helsinki dan Undang Undang Pemerintah Aceh.” Wakil Sekretaris Partai Aceh, Mirza, menyatakan komunikasi ini akan terus berlanjut. “Bahkan kita di sini duduk bersama dalam kesetaraan,” katanya. Dia mengatakan Partai Aceh memperjuangkan kepentingan rakyat Aceh dalam konteks lokal, dan Nasdem bisa berperan dalam lobi-lobi politik di tingkat nasional. 

“Haluan politik yang diemban Partai Aceh tiada lain adalah Mou dan UUPA,” katanya. Pendapat yang sama juga disampaikan Wien Rimba Raya, pengurus Partai Aceh. Adapun Sekretaris DPD Nasdem, Ramadhana, memberikan pandangan-pandangan politik di dalam pengurus daerah Nasdem yang banyak dari kalangan aktivis yang dulu ikut berjuang menuntut keadilan bagi Aceh. Jadi mereka sangat memahami perjuangan politik yang dijalankan Partai Aceh. Pendapat yang sama juga disampaikan pengurus inti Nasdem Aceh lainnya seperti Banta Syahrizal, Wiratmadinata, Eddy Z, dan Mulyadi. Bahwa ada perbedaan karakter antara Partai Aceh dan Nasdem, Wiratmadinata mengakui. “Nah, untuk itulah kita perlu terus menerus menjalin komunikasi untuk mencairkan perbedaan, hingga menemukan metode untuk berbagi nilai-nilai dan kebersamaan. Setelah itu kita akan menemukan satu tujuan bersama untuk kepentingan rakyat Aceh,” kata Wira. 

“Bahkan sudah membangun komunikasi politik ini saja adalah sesuatu yang luar biasa telah terjadi dalam perkembangan politik di Aceh.”(atjehpost)
 
Top