Advertistment

 

NEWS OBSERVASI - Sejumlah kader Partai NasDem dan Partai Hanura di Sukoharjo, Jawa Tengah membelot. Awalnya mereka mendukung pasangan Jokowi - JK, namun Jumat (4/7) mereka beralih mendukung pasangan Prabowo - Hatta. Mereka mendeklarasikan dukungan tersebut di sebuah Restoran di Jalan Ir Soekarno, Solo Baru, Sukoharjo.

Zaenal Mustofa, salah satu kader NasDem mengaklaim punya massa dua ribuan yang siap mengikuti jejaknya. Pria yang gagal menjadi anggota legislatif dari Partai NasDem tersebut mengaku berbeda pilihan dengan atasan di partainya.

"Ini memilih presiden, saya ingin pemimpin tegas, berwibawa. Kalau pemimpinya tegas, Indonesia akan bermartabat dan tidak dilecehkan oleh negara lain," ujarnya.

Menurut Zaenal, perbedaan pilihan dengan Surya Paloh memang beresiko. Namun dirinya siap menerima konsekuensi apapun.

"Kalau Pak Surya Paloh jadi capres, pasti saya dukung, tapi kan tidak. Jadi saya dukung Prabowo - Hatta," ucapnya.

Sementara itu kader Partai Hanura, Adi Wisnu Siswanto mempunyai pendapat berbeda. Dirinya membelot ke capres nomor satu, lantaran kecewa dengan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto.
"Saya sangat kecewa dengan sikap pak Wiranto. Pernyataannya mengenai penculikan tahun 1998, itu memperkeruh suasana. Ucapan Wiranto telah memecah belah persatuan bangsa," tandasnya.
Wisnu berharap semua kader yang hari ini menyatakan dukungannya, agar segera bekerja keras memenangkan pasangan Prabowo - Hatta.

"Image dapil Jateng 5 sebagai dapil neraka itu tidak ada. Kita akan memenangkan pilpres, asal segera bekerja keras," ucapnya.

Sementara itu Ketua Tim Pemenangan Prabowo - Hatta Jateng 5, Bambang Riyanto menyambut baik bergabungnya sejumlah kader Partai NasDem dan Partai Hanura. Menurutnya sebagai pendukung calon nomor urut 1, harus mempunyai jiwa pemberani.

"Kalau tidak berani jangan gabung disini. Saya tahu resikonya, buat teman-teman dari NasDem dan Hanura bergabung ke pak Prabowo. Jangan takut, kita harus berani," pungkasnya. [merdeka.com]
 
Top